7. Tali Sepatu

6.4K 473 86
                                    

RaLi Couple
#VII

⚠ :  Beri vote sebelum baca, Guys. Thanks^^

Enjoy!

"Mbak! Seperti biasanya.." Seruku memesan. Mbak penjual pun melihatku, lalu tersenyum. "Ditunggu ya, mbak.."

Setelah beberapa menit kemudian,
"Ini. Selamat menikmati."

"Terimakasih" ucapku berbarengan dengan tanganku yang menyerahkan selembar uang berwarna hijau.

Hwahhh... Akhirnya, kudapatkan lagi rendang ini. Mama pesan padaku untuk membelikannya rendang, ingat? (lihat pt. 5)

Dan kini, aku sudah menyelesaikan misiku. Ehe.

Aku berjalan dengan tenang, dengan aksi sedikit mencuri pandang jalanan lalu lintas, menatap PKL yang sedang banyak pembeli, dan memperhatikan pohon-pohon yang berjajar di pinggiran jalan.

"Huh.. Pegal juga ya, jalan kaki dari sini ke rumah. Padahal belum sampai tujuan. Em.. Apa istirahat dulu saja ya?" Aku menimbang-nimbang.. Hingga akhirnya memutuskan untuk duduk di bangku dekat jembatan. Mumpung langit sedang bagus dan matahari tak terlalu terik.

Belum sampai tujuan, tiba-tiba kakiku menginjak tali sepatuku sendiri!

Oh tidak! Setelah ini aku pasti akan jadi bahan tertawaan orang-orang.. Aku memejamkan mata. Bersiap menanggung malu akibat kecerobohanku sendiri.
.


.
.
.

.
.

Eh? Sudah jatuh belum sih? Kok nggak terasa?

Aku mengeriyip sebentar.
Loh, kok aku melayang?

Lalu pandanganku tertuju pada perutku.. Ada tangan... EH?!
Spontan, aku menoleh ke belakang dengan mata yang melebar ke bukaan maksimal.

"....Kamu?!"

Reflek aku melepaskan diri.
Kulihat dia menggaruk tengkuknya seraya meringis.

"Kamu.. Sedang apa?" Tanyaku masih terkejut. Tanpa kusadari, tanganku membentuk huruf  X di depan dada.

"Yah.. Tiba-tiba aku ngidam ini." Jawabnya sedikit kikuk. Dia menunjukkan kantong berisi rendang. Sama seperti yang kubawa.

"Eh? Oh, begitu. Kamu tidak sengaja mengikutiku kemari kan?" tudingku memandangnya curiga.

"Hei, enak saja! Kamu pikir aku apa? A-aku.. Hanya ingin..rendang kok." Ujarnya tak terima.

Baiklah, Ali memang seperti itu.

"Hm, oke." Sahutku cuek. Aku kembali berjalan. Ingin lebih cepat sampai, daripada berdua bersama Biangkerok-unfaedah-jarang mandi-bauketek ini.

"Hei, kok aku ditinggal?" kudengar seruan sebal Ali dari belakangku. Tapi aku sengaja tak menoleh. Malas saja meladeni manusia satu itu.

"Hai, Ra." Sapa Si Biangkerok.

Aku berjalan dan menatap lurus ke depan seolah tak mendengar apapun.

"Hai. Aku Ali.."

"....Aku dari masa depan."

###

RaLi Couple ( RAIB dan ALI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang