Cahaya matahari masuk melalui jendela dan mulai menyinari kamar yang ditempati Catrine yang mulai terganggu dengan sinar matahari yang menyinari wajahnya, mengejap-ngejapkan matanya secara perlahar agar matanya dapat beradaptasi dengan cahaya yang menerangi kamarnya, lantas ketika manik biru laut itu menoleh kearah kasur di sebelahnya yang kosong.
Dimana, Karen? Pikir nya ketika melihat sang pemilik kasur di sebelahnya tak ada. Bangkit dari kasur, Catrine lantas berjalan kearah kamar mandi dan memulai ritual paginya.
Tak berselang lama, Catrine yang baru saja membersihkan diri keluar dari kamar dan langsung berjalan menuju lantai satu penginapan. Benar saja di salah satu meja makan terdapat Karen yang tengah sarapan dengan lahap, sebagai sepupunya Catrine hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan dan berjalan menghampiri Karen yang masih belum menyadari keberadaannya.
"Oh,Catrine!" panggil Karen yang baru menyadari kehadiran Catrine yang tengah berjalan kearahnya.
"Enak makannya?" tanya Catrine dan hanya dibalas dengan serigai ringan. Duduk di kursi yang ada di hadapan sepupunya, Catrine hanya asik melihat Karen yang melanjutkan sarapan nya yang sempat tertunda.
"Kau tak pesan?" tanya Karen.
"Kamu yang pesankan."
"Lho? Kok aku?"
"Malas, lagipula bukankah dari kemarin kamu menyerahkan banyak tugas kepadaku." Skakmat, Karen dibuat bungkam dengan ucapan Catrine barusan, melihat reaksi Karen yang terbungkam dengan ucapannya Catrine hanya bisa menyeringai puas.
Menghela nafas berat, Karen lantas mengangkat tangan nya membuat sang pramusaji yang berdiri tak jauh dari mereka langsung berjalan kemari.
"Tolong satu porsi ayam panggang dengan air tawar."
"Baik, tolong ditunggu pesanannya." Pramusaji tersebut langsung berjalan menjauh, memberi tahu sang koki akan pesanan yang dipesan Karen.
"Kau sudah punya rencana untuk hari ini?" tanya Karen yang baru saja menyelesaikan sarapannya dan tengah meminum minuman pesanannya.
"Tentu, aku akan mendaftar menjadi petualang di Guild Petualang, kalau kamu mau ikut silahkan, setelah itu aku ingin membeli beberapa pakaian dan kebutuhan lainnya," jelas Catrine, membuat Karen tersedak minumannya sendiri.
"Kau bercanda! Bukankah identitas kita akan ketahuan kalau kita mendaftar menjadi petualang!" seru Karen dan langsung ditatap tajam oleh Catrine karena telah mengundang beberapa atensi kearah mereka berdua.
"Tentu aku tidak bodoh dan aku punya rencana sendiri." Karen hanya memiringkan kepalanya karena tak mengerti dengan ucapan sepupunya.
"Satu lagi, bisakah kamu mengecilkan suaramu, suaramu itu terlalu keras," pinta Catrine dengan tampang datar, Karen yang sadar kalau suaranya sudah mengundang beberapa atensi hanya bisa tersenyum masam seraya mengangguk.
"Bagus!" kata Catrine yang puas karena Karen sudah menyadari kesalahannya.
"Maaf menunggu, ini ayam panggang dengan air tawarnya," ucap sang pramusaji yang datang membawa pesanan yang tadi Karen pesan dan meletakannya di atas meja, usai meletakan pesanan sang pramusaji langsung kembali ketempatnya semula.
"Kalau kamu ingin jalan-jalan dulu, lebih baik sekarang kudengar ada beberapa toko bagus di kota ini," kata Catrine yang mulai memakan ayam panggang yang dipesankan Karen.
"Bagaimana denganmu? Kalau aku pergi bukankah kamu akan sendiri disini?" tanya Karen.
"Karen, aku itu bukan anak kecil yang harus diawasi terus-menerus, jadi jangan pernah menganggapku anak kecil lagi," tegas Catrine yang kesal karena masiih dianggap anak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky Night Academy
FantasyMenjadi seseorang yang diramalkan tentu itu tidak mudah. Catrine, gadis itu harus mengalami kejadian buruk sejak kecil, akibatnya sifat ceria gadis tersebut hilang digantikan oleh sifat dingin miliknya. Kini gadis tersebut telah tumbuh menjadi gadis...