➛Kelas Pertama

948 62 5
                                    

"Sepertinya tidak ada murid yang kabur?" ucap Mr. Shelden dengan seringai yang terpasang di wajahnya. Para murid yang baru saja berganti baju menjadi baju olahraga langsuung dibuat ngeri, kecuali Catrine yang menatap datar.

"Kalau begitu, ini kita mulai pembelajarannya," ucap Mr. Shelden dengan tangan yang menepuk, dalam sekejap arena latihan yang luas, kini berubah menjadi hutan lebat, membuat Karen menengadah ke atas. "Seperti aslinya."

"Ya," timpal Catrine yang ikut menengadah.

Prok!

Semua murid langsung menoleh kearah Mr. Shelden yang tengah tersenyum dengan tiga lonceng yang ia pegang. "Pertemuan kali ini, aku ingin kalian mengambil lonceng yang ada di tanganku, tentunya aku tidak akan memberikannya semudah itu, dan itu artinya kalian harus menyerangku," jelas Mr. Shelden.

"Mr. Shelden, bukankah lonceng nya hanya ada tiga? Lalu bagaimana dengan mereka yang tidak mendapat lonceng?" salah satu murid bertanya, senyum yang diperlihatkan Mr. Shelden kini berubah menjadi seringai kejam, membuat semuanya kembali begidik, kecuali Catrine.

"Mereka yang tidak dapat mendapat lonceng akan mendapat latihan tambahan setelah semua pembelajaran selesai, dan itu artinya tidak akan ada istirahat bagi mereka yang gagal." Ucapan Mr. Shelden langsung membuat semuanya mengeluh, termasuk Karen yang sempat meringis pelan. "Mengapa hari pertamaku harus ada kelas seperti ini."

"Apa kami boleh menggunakan senjata, Mr. Shelden?" tanya Karen.

"Ya, kalian bisa ambil senjata kalian sekarang," jawab Mr. Shelden, membuat semuanya menghela napas lega, dan tanpa membuang waktu lagi, semua murid yang memiliki type petarung langsung mengambil senjata mereka dari batu penyimpan. Sedangkan Karen yang langsung menerima tombak yang diberikan Catrine ketika mengelurkannya dari cincin, kurang dari satu menit, kini semuanya sudah siap dengan senjata mereka.

"Kalau begitu, mari kita mulai kelasnya." Usai mengucapkan hal itu, sebuah bongkahan es yang dibuat runcing meluncur kearah Mr. Shelden, membuatnya mau tak mau harus menghindar.

Semuanya berseru, Lean yang terkejut, dan Karen yang hanya menyeringai. "Tak ingin membuang-buang waktu, bukankah begitu, Catrine?"

"Begitulah," jawab Catrine datar.

Sema pasang mata menoleh kearah Catrine, termasuk Mr. Shelden sendiri.

"Apa ada yang salah?" tanya Catrine yang langsung melesat kearah Mr. Shelden dengan tendangan vertikal, tapi sekali lagi Mr. Shelden berhasil menghidar, menyebabkan ledakan kecil akibat tendangan Catrine.

Duar!

Semuanya terdiam, termasuk Mr. Shelden karena tanah tempatnya berpijak tadi telah berlubang cukup dalam.

Kalau aku sampai terkena tendangan tadi, aku bisa saja langsung menghantam tanah, pikir Mr. Shelden.

"Karen!" panggil Catrine, dalam sekejap sosok Karen muncul di belakang Mr. Shelden dengan tombak yang mengarah kepala, membuat Mr. Shelden menyampingkan kepalanya ke kanan, dan degan cepat tangan Mr. Shelden sudah berada di gagang tombak, tanpa membuang waktu lagi Mr. Shelden langsung melempar tombak itu bersamaan dengan Karen yang ikut terlempar.

"Itu hampir saja, kalau aku tidak menghindar mungkin aku akan terpental cukup jauh," celetuk Mr. Shelden yang di dalam hati cukup terkejut dengan kecepatan yang dimiliki Karen.

Catrine tersenyum mengejek, menatap Mr. Shelden dengan tatapan meremehkan. "Apa anda yakin, Mr. Shelden?"

Mr. Shelden mengerutkan kening untuk sesaat, dan langsung digantikan dengan seringai lebar. "Sepertinya aku terlalu meremehkan kalian."

Sky Night AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang