"Apa dia baik-baik saja?" panik Fail. Keringat dingin sudah mengalir di pelipis dengan wajah pucat pasi.
Sungguh, mereka semua terkejut ketika melihat Catrine yang tiba-tiba ambruk, bahkan Karen pun langsung berlari dan mengecek keadaan nya.
"Huft! Untung saja dia hanya tertidur," ucap Karen yang mengela nafas lega.
"Apa?! Tertidur? Gadis ini?" tanya Rios yang menunjuk Catrine yang ditidurkan di samping Karen.
"Ya. Blue selalu seperti itu jika dirinya terlalu banyak berpikir. Sepertinya pertarungan tadi cukup menguras otaknya untuk mencari solusi," tutur Karen yang menggaruk pipi kanan nya dengan jari telunjuk.
"Aku kira Blue baru saja pingsan, rupa-rupanya hanya tertidur," kekeh Hason.
"Aku pun berpikir begitu," kata Fyor.
"Senjata ini keren sekali! Aku belum pernah melihat ini!" seru Fyod yang memegang senapan milik Catrine dan menatap Karen dengan antusias. "Bagaimana cara menggunakan benda ini?"
"Itu cukup sulit, kau harus memadatkan manamu dan berkonsentrasi agar manamu padat dengan sempurna. Belum lagi kalau kau ingin memasukan sihir ke dalam nya maka pengendalian mana mu haruslah sempurna," jelas Karen.
"Apa sesulit itu?" tanya Fyor yang sweatdrop ketika mendengar penjelasan Karen.
"Ya dan aku pernah mencobanya, kalian tahu? Aku langsung dimarahi olehnya." Semua orang lantas tertawa ketika mendengar Blue yang datar tanpa ekspresi menampilkan wajah marah.
Apa yang di ucapka Karen memang sebuah kebenaran. Setelah mereka mengambil senapan dari toko Gill dan sampai di rumah yang dibelikan Kakek mereka, Karen langsung meminta Catrine untuk meminjamkan senapannya. Pada akhirnya Karen gagal menggunakan senapa Catrine dan Catrine yang mengamuk dengan cara menoyor kepala Karen dengan keras.
"Sepertinya kita harus segera keluar, aku dan yang lain akan keluar dan memanggil bantuan. Sedangkan Fyod dan Shura tetap disini bersama Blue dan Cat," usul Fyor yang langsung berjalan keluar, diikuti Hason, Cloid, Rios dan Fail. Meyisakan Karen, Shura, Fyod dan Catrine.
"Fyod, Shura kalau boleh tahu kalian mempelajari sihir dari mana?" tanya Karen yang teringat akan kejadian tadi, dimana Fyod yang langsung bisa menggunakan Air Shield dalam buatan nya dalam sekali coba.
"Aku mempelajari sihir dari perpustakaan Kota, kau tahu? Sejak kecil aku selalu berusaha untuk bertahan hidup dengan cara mengandalkan sihir yang ada di dalam diriku," jawab Fyod.
"Kalau aku belajar dari buku yang ditinggalkan orangtuaku yang sudah meninggal," jawab Shura.
"Begitukah? Apa kalian memiliki sponsor?" tanya Karen dan bibalas dengan gelengan keduanya.
"Tidak. Memangnya ada apa dengan itu?"
"Apa kalian mau keluargaku mensponsori kalian?" Fyod langsung melotot tak percaya, tentu dirinya tahu kalau seorang penyihir atau petarung memiliki sponsor, hidupnya akan sangat terjamin.
"Cat, apa kau bangsawan?" tanya Shura yang juga tak kalah terkejut.
"Hahaha! Maaf,maaf, ini mungkin pertama kalinya aku memperkenalkan diri menggunakan nama asliku, perkenalkan namaku Karenina Nebbia, sedangkan Blue dia bernama Catrine Nebbia." Fyod dan Shura sudahh tak bisa berkata-kata lagi, terutama mendengar nama keluarga yang tersemat di nama Karen dan Catrine.
"K-kau dari keluarga Nebbia?" gugup Shura.
"Benar! Aku dan Catrine adalah cucu dari kepala keluarga saat ini, mungkin saat ini Kakek masih mau menungguku dan Catrine karena kami hendak pulang," jelas Karen disertai dengan tawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky Night Academy
FantasyMenjadi seseorang yang diramalkan tentu itu tidak mudah. Catrine, gadis itu harus mengalami kejadian buruk sejak kecil, akibatnya sifat ceria gadis tersebut hilang digantikan oleh sifat dingin miliknya. Kini gadis tersebut telah tumbuh menjadi gadis...