"Catrine! Darimana saja kau?!" teriak Karen yang langsung menyerbu Catrine dengan wajah panik ketika Catrine dan Eliza baru saja masuk ke dalam penginapan dan langsung disambut dengan teriakan Karen.
"Kau berisik, Karen! Aku hanya pergi ke toko senjata untuk membeli senjata kita berdua," jawab Catrine yang menyerahkan tombak yang ia pegang dari tadi kepada Karen.
"Kau ahli dalam tombak bukan?" tanya Catrine datar.
"Tentu saja," jawab Karen yang mencoba-coba tombak yang baru saja ia terima dari sepupu es nya ini.
"Ringan dan pas, aku suka," ucap Karen puas.
"Baguslah, kalau begitu ayo kita pergi lagi," ucap Catrine yang langsung menarik tangan Karen, bermaksud agar Karen tetap mengikutinya menuju lokasi kedua.
"Mau kemana, kita?" tanya Karen.
"Guild Petualang," jawab Catrine singkat yang sama sekali tak menoleh.
"Tapi bagaimana dengan tombakku? Kau tahu, aku cukup malas membawa benda besar." Catrine menghela nafas pelan mengulurkan tangan nya. "Kemarikan tombakmu."
Tanpa ragu Karen memberikan tombak miliknya kepada Catrine, Catrine yang menerimanya langsung memasukan nya kedalam batu penyimpan yang berbentuk cincin, membuat Karen terkagum-kagum.
"Kapan kau membeli benda ini?" tanya Karen penasaran.
"Tadi dan sekarang berhentilah bertanya dan ikuti aku," ucap Catrine yang kembali berjalan. Karen hanya menggelengkan kepalanya akibat lelah dengan sifat sepupunya yang dingin.
"Memangnya kau tahu jalan nya?" Karen kembali bertanya, membuat Catrine kembali menghela nafas karena sepupunya yang suka sekali bertanya.
"Ya, ketika kita hendak ke penginapan tanpa sengaja kita melewati Guild Petualang."
"Kau ingin kesana dengan penampilan ini? Kalau kita kesana dengan penampilan seperti ini, aku yakin kalau Paman akan segera menemukan kita," ujar Karen membuat Catrine terdiam, sedangkan Karen menyeringai.
"Nah...bagaimana kalau kita pakai topeng ini saja," usul Karen yang menyerahkan satu topeng berbentuk kucing berwarna hitam yang hanya menutupi mata sampai hidung.
"Darimana kau dapat topeng ini?" tanya Catrine yang langsung menerima topeng yang Karen berikan.
"Tadi, ketika aku keliling kota sendiri, saat itu aku langsung ingat kalau kita tak punya benda yang dapat menyembunyikan identitas kita" jawab Karen.
"Rupanya kau bisa berpikir ya, Karen?" tanya Catrine dengan nada mengejek.
"Hei! Begini-begini juga aku itu masiih tergolong pintar!" protes Karen dan Catrine yang acuh dengan protes yang dilayangkan Karen.
***
Kriet...
Pintu besar yang menjadi pintu masuk Guild Petualang terbuka, memperlihatkan suasana ramai dari para petualang yang berlalu-lalang. Catrine dan Karen hanya diam, dengan menggunakan topeng kucing yang dibelikan Karen membuat kesan misterius bagi keduanya.
"Permisi," ucap Karen kepada salah satu resepsionis wanita.
"Ya, ada yang bisa kami bantu, Nona?" tanya resepsionis wanita berambut coklat yang diikat cepol.
"Kami ingin mendaftar menjadi petualang," ucap Catrine datar.
"Tentu, tapi sebelum itu silahkan isi formulir ini dan setelah itu silahkan menuju ruangan yang penuh antri-"
"Kami dari keluarga Nebbia," potong Catrine yang tak ingin melewati proses panjang dan tanpa membuang-buang waktu Catrine langsung meperlihatkan anting miliknya, membuat resepsionis waita yang yang melayani mereka berdua menjadi gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky Night Academy
FantasyMenjadi seseorang yang diramalkan tentu itu tidak mudah. Catrine, gadis itu harus mengalami kejadian buruk sejak kecil, akibatnya sifat ceria gadis tersebut hilang digantikan oleh sifat dingin miliknya. Kini gadis tersebut telah tumbuh menjadi gadis...