"Eh Yifan, lo bawa apaan tuh?"
"Wah beli miras lo ya, Ci?!"
"Anjir kacau lo. Ga ikut-ikutan ah gue."
Saat ini timnas China sedang merayakan hari terakhir mereka di Basel dengan makan malam bersama di restoran yang letaknya tidak jauh dari stadion. Yifan yang baru saja sampai di meja langsung diberondong bermacam-macam pertanyaan dan tatapan menghakimi dari teman-temannya, terutama Dongping. Wenmei merebut botol minuman seukuran botol air mineral yang dibawa Yifan dan meneliti tulisan yang tertera di botolnya. Zheng Yu yang penasaran pun ikut mendekat maju, sedangkan Yufei hanya bingung menatap mereka semua dan kembali menatap layar ponselnya.
"Woi enak aja. Minuman khas sini tuh, signature drink lah bahasa kerennya, tadi gue ditawarin cici waitressnya, katanya belom afdol ke sini kalo belom nyoba minuman ini. Mbaknya membangkitkan rasa penasaran gue kan, yaudah jadinya gue beli aja," jelas Yifan sambil menarik kursi dan mencomot makanan yang ada di meja.
"Impulsif banget sih lo, Ci," komentar Yufei. "Kalo rasanya aneh gimana?" lanjutnya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan kelakuan Yifan.
"Gue gak ngerti arti tulisannya," ceplos Zheng Yu polos.
"Ah, coba deh buka, langsung kita cobain aja nih minuman rasanya kayak apa," seru Dongping lalu merebut botol minuman yang dipegang Wenmei. Ia memutar tutup botol dan menuangkannya sedikit di gelas yang kosong. "Cobain nih."
Dongping menyorongkan gelasnya ke arah Yifan, menyuruhnya untuk mencoba duluan."Lah kok gue?"
"Ya kan lo yang beli, ya lo duluan yang cobain lah," sahut Dongping. "Buruan."
"Dih mana bisa begitu. Lo yang buka berarti lo yang tanggung jawab nyobain duluan lah," balas Yifan tak mau kalah.
"Oi, oi, gimana kalo kita jadiin taruhan aja?" sela Wenmei, berusaha menghentikan perdebatan dua orang tadi.
"Ah ide bagus tuh, yang kalah yang nyobain duluan ya," tambah Zheng Yu. "Ya kan, Fei?" Matanya berbinar-binar dan langsung menodong Yufei untuk ikut setuju.
"Haha bebas, bebas. Aku mah ikut-ikut aja deh." Yufei menanggapi dengan tersenyum pasrah.
"Biar makin seru, ayo kita bikin 'Truth or Drink' aja!" seru Zheng Yu.
"Hah, gimana, gimana?" Dongping menatap Wenmei, bingung.
"Itu loh, mirip-mirip kayak 'Truth or Dare', cuma di sini Dare-nya kita ganti aja jadi Drink, niat awal kita emang nyari tumbal buat cobain minuman yang dibawa Ci Yifan tadi kan, haha. Jadi kita gambreng, yang kalah mesti pilih mau Truth atau Drink ya." Wenmei menjelaskan cara bermain 'Truth or Drink' dadakan yang barusan digagas Zheng Yu.
"Terus kenapa pake ada Truth-nya segala?" protes Yufei.
"Ya biar seru dan menantang dong, Adik Yufei. Sekalian mau kepoin kamu yang dari tadi natap ponsel melulu," sahut Yifan iseng.
"Ih ngga kok, mana ada yang kayak begitu." Yufei mengelak dengan gugup dan menggeser ponselnya ke tengah meja. "Liat nih, ngga kan?" lanjutnya.
"Hahaha gemesin deh. Target kita mah pasti Dongping lah, iya gak, Mei?" Zheng Yu menyela sambil melirik Wenmei.
"Oh ya jelas dong, banyak rahasianya nih Ci Dongping, kita butuh klarifikasi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Best
FanfictionIn any universe, Wang Yilyu and Huang Dongping are vowing to do the best for each other.