Cranky

846 49 13
                                    

Match point!

Satu angka lagi untuk kemenangan pasangan ganda putra asal Indonesia. Kali ini Takuro Hoki yang akan melakukan servis. Ia mengarahkan bola ke Ahsan. Setelah beberapa kali saling membalas pukulan, pengembalian Hoki tampaknya membuat bola jatuh di luar garis lapangan. Baik penonton maupun komentator yakin bahwa bola tersebut keluar, namun Hoki mencoba peruntungannya dengan meminta challenge kepada Umpire.

Challenge unsuccessful!

Ya, bola tersebut memang keluar. Hoki yang kali ini tidak hoki seperti namanya. Ahsan dan Hendra yang melihat tayangan ulang dari mata elang tidak dapat menyembunyikan kebahagiaan mereka.

High five dan pelukan bahagia oleh Ahsan/Hendra, sang juara dunia tahun ini.

"Kita menang, San. Kita juara," ucap Hendra di sela-sela pelukan mereka. Senyum tak lepas dari wajahnya.

"Iya, kita juara. Makasih buat perjuangannya malam ini," jawab Ahsan, terharu.

Ahsan dan Hendra bergantian memeluk kedua pelatih mereka. Coach Naga Air dan Coach Naga Api-panggilan sayang sobat BL-menepuk-nepuk punggung pasangan juara dunia tiga kali tersebut dengan bangga. Ahsan meluapkan kebahagiaannya dengan berteriak dan mengepalkan tangannya ke atas. Walaupun terpisahkan oleh net, pasangan asal Indonesia dan Jepang tersebut bersalaman dengan respek. Ahsan bahkan menepuk kepala Kobayashi, bangga dengan permainan pasangan muda Jepang ini.

Ahsan segera mengambil bendera Indonesia yang disimpan di tasnya. Ia lebarkan dan kalungkan bendera tersebut saat sesi wawancara singkat dengan pembaca acara. Setelahnya, Ahsan dan Hendra berpose di depan kamera dengan merentangkan bendera lebar-lebar. Para pendukung semakin keras meneriakkan ucapan selamat dan dukungan bagi The Daddies-julukan bagi Ahsan dan Hendra karena mereka sama-sama telah menjadi seorang ayah.

"Kalian terakhir memenangkan kejuaraan ini di tahun 2013, saat ini bagaimana rasanya membawa pulang kembali medali emas ke Indonesia?"

"Alhamdulillah. Yang pasti senang dan bangga ya. Tidak menyangka juga bisa juara di sini." Ahsan menjawab pertanyaan pembawa acara dengan dibantu penerjemah.

Ya, siapa yang menyangka pasangan veteran ini yang akan membawa pulang medali emas untuk Indonesia? Awalnya, Gideon/Sukamuljo yang berstatus sebagai peringkat dunia pertama lah yang digadang-gadang akan menjuarai turnamen ini, namun naas, pasangan berjuluk Minions tersebut kalah oleh pasangan Korea Selatan di babak 32 besar sehingga harus angkat koper lebih awal. Skenario ini mirip dengan kejuaraan All England tahun ini, Minions tersingkir di babak awal dan akhirnya Ahsan/Hendra lah yang menjadi kampiun. Rasa-rasanya ungkapan "Old but Gold" memang pantas disematkan untuk The Daddies.

"It's time for medal ceremony," ucap komentator di layar kaca.

Satu persatu pasangan ganda putra memasuki lapangan menuju podium. Selain Ahsan/Hendra yang meraih podium tertinggi, Indonesia juga memastikan medali perunggu yang diraih oleh pasangan lainnya yaitu Rian/Fajar-yang dikalahkan Ahsan/Hendra di semi final kemarin. Peraih perunggu lainnya yaitu pasangan asal China, Yuchen/Junhui, yang lebih sering disebut "Twin Towers" karena tinggi badannya yang menjulang. Sementara pasangan Jepang Hoki/Kobayashi harus puas meraih medali perak setelah dikalahkan Ahsan/Hendra beberapa menit yang lalu.

Lagu kebangsaan Indonesia mengalun merdu di Basel. Bendera merah putih dikerek ke puncak tertinggi. Pemain Indonesia tampak terharu, dengan bangga mengangkat tangan dan menempatkannya di samping dahi sebagai penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih. Setelahnya, Ahsan dan Hendra mengajak semua pemain untuk bergabung ke tengah untuk berfoto bersama.

"Cie Koh Hendra, mandiri banget ya kado ultahnya nyari sendiri hahaha," celetuk Fajar segera setelah ia naik ke tengah podium.

"Hush," sahut Hendra tertawa, refleks memukul kepala Fajar dengan Basil-maskot berbentuk boneka yang didapatnya.

Second BestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang