13. I'm in Love with Vampire

871 80 15
                                    

Waktu istirahat adalah waktu yang ditunggu-tunggu oleh semua siswa SOPA. Mereka menyambut istirahat dengan riang dan berlari menuju ke kantin sekolah agar mendapat antrian makanan pertama. Yeji dan kawan-kawan juga tak kalah cepat mengambil antrian makanan.

Berbeda dengan Hyunjin. Kali ini ia tidak ikut serta untuk mengantri jatah makan siang. Hari ini dia membawa darah segar yang dikemas seapik mungkin layaknya jus tomat. Ia menikmati darah itu diperpustakaan. Tak hanya itu, ia juga mengambil beberapa buku untuk ia baca agar tidak bosan.

"Hyunjin kemana ya?" gumam Yeji.

Sejak insiden di rooftop tadi, Yeji tidak ingin melihat keberadaan Hyunjin dan sekarang ia malah kehilangan Hyunjin.

"Ryujin-ah, kau tahu dimana Hyunjin berada?" kata Yeji.

Ryujin yang masih mengunyah makanan langsung menelan makanan itu.

"Mmm, molla," jawab Ryujin kemudian meneruskan aktivitasnya.

Yeji berdecak kesal mendengar jawaban Ryujin. Ya, terkadang Ryujin memang menyebalkan dimata Yeji. Namun, semenyebalkan apapun Ryujin, bagi Yeji dia adalah sahabat terbaiknya.

"Tadi aku lihat Hyunjin pergi ke arah perpustakaan," sahut Jaeyoon.

"Jeongmal?" ujar Yeji tidak percaya.

Jaeyoon mengangguk mantap. Lalu Yeji beranjak pergi meninggalkan teman-temannya.

"Ya! Hwang Yeji! Kau belum menghabiskan makananmu!" teriak Ryujin.

"Kau saja yang menghabiskan!"

"Cih, benar-benar itu anak."

Yeji berlari dengan kecepatan maksimal karena jarak kantin menuju perpustakaan bisa dibilang cukup jauh. Apalagi perpustakaan berada di lantai 5 sedangkan kantin berada di lantai 1.

Yeji cepat-cepat menaiki tangga satu-persatu. Tanpa melihat langkah kakinya, ia terus naik dan ia mulai kehilangan keseimbangan. Tubuhnya mulai goyah dan hampir terjatuh. Syukurlah ia tidak jadi terjatuh karena Hyunjin tiba-tiba menopang tubuhnya.

"Dasar ceroboh," seru Hyunjin.

"Huaahuaahuaa, hiks hiks hiks. Hyunjin-ah!!!" rengek Yeji.

"Wae?" ujar Hyunjin malas.

Yeji terus menangis sesegukan. Ia tidak bisa berhenti dari tangisan itu. Hyunjin juga bingung harus berbuat apa untuk menenangkan Yeji.

"Kenapa kau menangis tanpa henti? Sudah, berhentilah menangis," ujar Hyunjin.

"A—aku takut sekali. Aku hampir terjatuh huwaa hiks hiks hiks," lirih Yeji.

Hyunjin menghela napas. Ia memegang pundak Yeji dengan kedua tangannya.

"Na bwabwa!"

Yeji mendongak menatap kedua mata Hyunjin.

"Wae?" jawab Yeji.

"Berhentilah menangis. Aku sudah pernah bilang, aku tidak suka jika air matamu itu terjatuh sia-sia."

"Hiks hiks hiks."

"Ingat satu hal! Apapun kondisinya, aku akan selalu didekatmu. Aku akan selalu melindungimu. Arasseo?" tambah Hyunjin.

"Yaksokhae?"

"Ne, yaksok. Jadi, berhentilah menangis."

"Ne," lirih Yeji.

Hyunjin bernapas lega. Akhirnya ia bisa menghentikan tangisan Yeji. Tak lupa pula ia mengusap sisa air mata yang terjatuh dipipi Yeji.

I'm in Love with Vampire [Hwang Hyujin]✅ PROSES REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang