6. I'm in Love with Vampire

1.1K 111 2
                                    

*Happy Reading*
Klik vote dulu sebelum baca

Yeji mengejar Han dan Hyunjin. Namun ia bingung karena Han dan Hyunjin ke arah yang berbeda. Ia bingung harus mengejar siapa dulu.

"Ah, aku harus ke arah mana? Ah molla, ke sana saja," gumam Yeji.

Yeji memutuskan untuk pergi mengejar Han dahulu karena Han adalah teman masa kecilnya. Jadi ia harus mengutamakan teman masa kecilnya itu.

"Han Jisung! Tunggu!" teriak Yeji.

Han yang mendengar suara itu memilih mengabaikannya dan terus berjalan tanpa peduli apapun.

"Ya!! Berhenti!" kata Yeji dengan nada yang sedikit kesal.

"Wae?!" jawab Han tak kalah kesal.

"Naega mianhae," kata Yeji tanpa basa-basi.

Han yang menyimak perkataan Yeji mulai meredam amarahnya. Ternyata teman masa kecilnya ini masih saja seperti dulu. Tak suka jika marahan dengan temannya.

"Apa? Aku tak mendengarnya," jawab Han.

Yeji mendengus kesal. Ia tahu bahwa Han sedang menggodanya.

"Ah molla. Aku tak akan mengulanginya!"

"Baiklah kalau begitu, aku tak akan memaafkanmu," ujar Han.

Yeji kecewa akan perkataan Han. Mau tidak mau ia harus mengulang lagi.

"Baiklah. Aku minta maaf soal tadi. Aku memang bodoh. Kalau saja aku tak mengomel terus dan melimpahkan kesalahan pada Hyunjin mungkin hukuman itu tak akan bertambah. Naega mian—," jelas Yeji tapi tiba-tiba dihentikan oleh Han yang meletakkan jari telunjuknya di atas bibir tipis Yeji.

"Ne, arasseo. Tak usah dilanjut. Terlalu berisik, nanti banyak yang terganggu," kata Han.

Yeji akhirnya merasa lega karena telah berbaikan dengan teman masa kecilnya. Namun Yeji merasa ada yang masih kurang. Ya, dia belum meminta maaf kepada Hyunjin.

Di samping itu, Hyunjin menyendiri di atas rooftop sekolah. Akibat emosinya yang meluap tadi, taring tajam yang dimilikinya keluar. Tak hanya itu, bola matanya berubah. Oh, Hyunjin memang benci situasi seperti ini. Kenapa hal ini terjadi di saar situasi yang kurang tepat.

Tiba-tiba Hyunjin mendengar derap langkah kaki. Ia memutuskan untuk menggunakan kekuatan teleportasinya agar tak ada yang mengetahui wujud Hyunjin yang sekarang.

"Ternyata Hyunjin tak ada di sini. Ya! Hyunjin-ah neo eodiga?!" teriak Yeji.

Hyunjin mendengar teriakkan itu. Namun Hyunjin enggan memperlihatkan wujudnya. Yeji akhirnya memutuskan untuk meninggalkan rooftop saja. Sesaat setelah Yeji meninggalkan rooftop, Hyunjin pun muncul tanpa sepengetahuan Yeji.

"Wah, michin yeoja," gumam Hyunjin.

Di dalam kelas, Yeji kerap menunggu Hyunjin dan tak lama kemudian Hyunjin pun memasuki kelas. Ekspresi Yeji yang awalnya resah kini sedikit bahagia. Hyunjin menarik kursi dan mendudukinya. Sesaat setelah Hyunjin duduk tenang, Yeji mulai mengutarakan tujuannya.

"Hyunjin-ah?" bisik Yeji.

"Wae?" jawab Hyunjin dengan nada malas.

"Mi-mianhae."

"Ne," jawab Hyunjin singkat.

"Hyunjin!"

"Wae tto?" jawab Hyunjin gusar.

"Aniya. Amugeotdeo aniya."

Hyunjin sedikit kesal karena Yeji memanggilnya tanpa alasan yang jelas. Hyunjin menenggelamkan wajahnya di lipatan kedua tangannya. Ia merasa lelah akibat hukuman yang diberikan oleh Bu Yeonjung.

I'm in Love with Vampire [Hwang Hyujin]✅ PROSES REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang