3. I'm in Love with Vampire

1.6K 129 8
                                    

"Banyak tapi tak ada yang spesial. Cuma kamu teman aku yang spesial," ceplos Yeji.

"Hah?"

Duh, kok aku kelepasan sih. Yeji, neo bbaboyaa. Gerutu Yeji dalam hati.

Tanpa tersadar Yeji kelepasan. Memang benar, bagi Yeji Hyunjin adalah orang yang spesial untukku. Menurutnya, Hyunjin adalah orang yang tsundere. Mungkin Hyunjin terlihat cuek tetapi terlepas dari itu Hyunjin juga memiliki sikap peduli.

"Sudah sampai. Aku turun dulu. Annyeong!"

Begitu ada tempat pemberhentian bus, Yeji langsung menekan bel dan turun di pemberhentian itu karena dia malu dengan apa yang terucap di dalam bus tadi. Yeji turun dari bus itu sambil menggendong tas hitam favoritnya.

"Untung saja ada pemberhentian bus," gumam Yeji.

Ia berjalan menyusuri jalanan Seoul yang begitu padat. Jalanan Seoul memang tampak padat dikarenakan hari ini adalah weekday. Berbeda saat weekend. Saat weekend jauh lebih sepi daripada weekday.

Yeji menengok jam ponselnya. Pukul 13.00. Memang belum waktu pulang dan waktu pulang masih lama sekali. Ia tak tahu harus kemana sekarang. Ia terus menyusuri jalanan Seoul sampai suatu ketika ia tak sengaja menabrak seseorang karena pikirannya yang tak fokus.

"Joesonghamnida," kata Yeji kepada orang yang ditabraknya itu sambil membungkukkan badannya.

"Gwaenchanha. Tak usah membungkukkan badan seperti i... Yeji?"

Yeji tampak bingung dengan orang itu. Ia heran kenapa orang itu bisa tahu namanya.

"Ne?"

"Han-i. Na Han jisung, apakah kau lupa denganku?"

"Ah, Han tetanggaku dulu?!"

Ternyata orang yang ditabrak Yeji adalah tetangganya masa kecil dulu. Mereka dulu adalah teman dekat. Namun saat berumur 7 tahun, Han memutuskan untuk pindah ke Australia karena saat itu perusaahan milik keluarga Han yang ada di Australia dalam keadaan tak stabil. Sudah 10 tahun lamanya mereka tak bertemu, Yeji menjadi pangling dengan wajah Han yang sekarang. Yang dia ingat dalam ingatan Yeji, saat itu Han adalah seorang anak yang suka makan dan berbadan lebar.

Awal mereka dipertemukan ialah ketika Han menjadi sasaran kejahilan anak-anak nakal. Waktu kecil Han sering mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari teman-temannya karena fisiknya. Saat itu Han benar-benar dipermalukan tapi kemudian Yeji yang tiba-tiba melintas di tempat itu melihat kejadian itu dan berusaha menghentikan anak-anak yang memperlakukan buruk pada Han. Alhasil, anak-anak nakal itu pun menyerah. Sejak saat itu Han merasa bahwa Yeji lah penyelamat hidupnya dan sejak saat itu pula anak-anak yang sering mengganggu Han sudah tak berani bertindak kembali.

"Kau mengingatku?" ujar Han.

"Aku tak menyangka kau begitu berubah. Dulu kau memiliki badan yang lebar. Sekarang kau berubah menjadi remaja tinggi dan tampan," kata Yeji.

"Jadi menurutmu aku dulu tidak tampan? Oh ayolah, sejak lahir aku sudah menjadi tampan," celoteh Han.

Mereka melanjutkan pembicaraan di sebuah cafe yang tak jauh dari tempat mereka bertemu. Mereka saling bersenda gurau sambil mengingat kejadian masa kecil mereka. Tak hanya itu Han juga menceritakan kepada Yeji kenapa ia memilih kembali ke Seoul.

"Kau tahu, aku kembali ke Seoul karena aku sangat merindukanmu."

Rindu? Ya, Han sangat merindukan teman masa kecilnya itu. Teman masa kecilnya memang tak banyak berubah. Tubuhnya yang ramping, matanya yang sipit, dan senyumnya yang manis semanis gula atau bahkan melebihi gula. Semua itu masih tergambar jelas diingatan Han. Hanya satu yang berubah menurut Han, yaitu Yeji tumbuh menjadi remaja yang sangat cantik.

I'm in Love with Vampire [Hwang Hyujin]✅ PROSES REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang