7. I'm in Love with Vampire

1K 104 2
                                    

"Tenanglah, sayang."

"Ya! Michin ssaekki!! Mau kau apakan gadis itu?" sahut seseorang.

Yeji mengenali suara itu tapi ia tidak yakin dengan wujud itu. Bagaimana mungkin Hyunjin memiliki taring dan bermata merah.

"Wahh, Hwang Hyunjin. Ternyata benar, gadis itu sangat spesial untukmu."

Yeji terkejut saat makhluk yang hendak menyerangnya menyebutkan nama Hyunjin. Yeji bertanya-tanya apakah orang yang menolongnya itu adalah Hyunjin. Namun Yeji masih tak percaya akan semua hal ini. Bagi Yeji hal ini adalah mimpi.

"Ya! Kang Taehyun! Jangan jadi pengecut yang hanya berani dengan manusia biasa. Kalau kau mau melawan, melawanlah makhluk yang sejenis denganmu."

"Aaa, begitu. Baiklah, kalau begitu aku akan melawanmu yang sesama vampir."

Deg.

Vampir? Yeji mencoba mencerna semua perkataan Taehyun. Apakah Hyunjin dan Taehyun adalah vampir? Tapi bagi Yeji itu adalah hal yang konyol. Menurut Yeji, vampir hanya ada pada cerita dongeng yang tak masuk akal. Namun, saat menyaksikan Hyunjin dan Taehyun yang sedang mengadu kekuatan masing-masing, Yeji makin yakin bahwa mereka bukanlah manusia biasa.

Yeji sangat ketakutan melihat mereka bertengkar. Yeji bingung harus bagaimana. Kakinya sedari tadi sudah gemetar tak karuan dan pikirannya pun juga mengambang.

Hyunjin dan Taehyun terus berkelahi. Taehyun sudah tak kuasa menahan pukulan Hyunjin. Dia mulai menyerah.

"Kang Taehyun, menyerahlah," kata Hyunjin.

"Cih, baiklah. Kali ini kau menang tapi suatu saat aku akan mengalahkanmu," balas Taehyun kemudian menghilang dari pandangan Hyunjin.

Hyunjin merasa lega karena berhasil mengalahkan Taehyun tapi kecemasan Hyunjin juga menyelimutinya. Pasalnya, Yeji pasti mengetahui perihal jati dirinya.

Yeji memandang Hyunjin sedari tadi. Mata mereka saling menatap. Namun, setelah itu Hyunjin berlari dari hadapan Yeji. Yeji mencoba mengejar Hyunjin tapi sayang dia tak dapat mengejarnya.

"Hyunjin-ah, terima kasih atas bantuanmu," gumam Yeji.

Yeji melirik jam yang ada di pergelangan tangannya. Ternyata sudah hampir tengah malam. Ia harus bergegas pulang karena takut membuat eommanya khawatir. Tak sampai satu jam, Yeji sampai.

"Eomma, Yeji pulang!"

PLAKK!

Im Yoona tiba-tiba memukul bahu Yeji.

"Aww, eomma. Apayo, wae geurae jinjja?!" rengek Yeji.

Yoona menggelengkan kepala.

"Eomma tadi bilang apa? Jangan pulang kemalaman dan sekarang ini jam berapa?!"

"Eomma, mian. Ta-tadi i-itu Yeji—,"

"Sudahlah, eomma lelah. Eomma mau tidur. Cepatlah tidur, besok kamu harus sekolah," omel Yoona.

"Ne, eomma."

Yeji masuk ke dalam kamar. Segera ia mengambil selimut dan mulai menyelimuti tubuhnya sampai menutupi wajahnya. Yeji berusaha memejamkan mata tapi tak berhasil. Ia gusar dengan pikirannya sendiri.

"Apakah aku sedang di negeri dongeng? Tapi kalau memang di negeri dongeng harusnya tempat ini lebih indah, kan. Menurutku tempat ini sama saja. Apa aku bermimpi?" gumam Yeji lalu mencubit pipinya untuk memastikan yang ia alami nyata atau hanya sebuah khayalan.

"Awww," pekik Yeji.

"Jadi Hyunjin vampir ya? Ha? Jangan-jangan aku juga vampir?!!"

Yeji langsung menuju ke meja dandan. Ia bercermin untuk memastikan apakah ia mempunyai taring dan bermata merah.

I'm in Love with Vampire [Hwang Hyujin]✅ PROSES REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang