BAB 84

13.7K 601 38
                                    

Tak ada apapun yang bisa menghalangiku untuk memilikimu seutuhnya. Ingatlah bahwa kau milikku dan aku milikmu.

Malam itu suasana benar-benar mencekam. Kabut dingin yang menyelimuti jalan ditengah hutan yang lebat menjadi sangat menyeramkan. Membuat dentuman aneh didalam dada kala sengatan hawa dingin yang sangat kerasa malam itu. Tengah malam yang semakin meredupkan sinar membutakan siapa saja yang berani menembus jalan gelap itu. hanya sebuah mobil yang melintas dengan kecepatan seadanya, membelah jalan yang penuh kabut itu. lampu sorot mobil menjadi satu tumpuan mereka untuk sampai ke tempat yang akan mereka singgahi.

Bukan hanya singgah, mereka akan sedikit lama berada disana, karena suatu hal.

"Apakah wanita itu bisa dipercaya?"

Odelia, masih dengan kondisi yang lemah wanita itu nekad untuk ikut bersama Clara dan kekasihnya ke tempat dimana pria itu menyekap Jean. Jantungnya berdetak tak nyaman. Sebuah bongkahan terasa seperti telah menutup satu jalur pernapasan ternyamannya.

"Aku tidak tahu. Kau seharusnya lebih mengkhawatirkan kondisimu, Lia." Marko berucap. Sejujurnya pria itu enggan membawa Odelia bersamanya. Selain ini adalah misi berbahaya, keadaan wanita itu yang baru saja melahirkan seminggu yang lalu semakin mencekamkan perasaanya.

Clara yang sengaja duduk kursi belakang, tepat disamping Odelia terus memegang tangan wanita itu. kentara sekali dalam genggamannya tangan wanita itu dingin dan bergetar pelan. Clara tahu Odelia sebenarnya ketakutan. Disatu sisi, wanita itu takut jika sesuatu terjadi pada Jean, namun disisi lain dia takut pergi tanpa bisa kembali ke sisi dua anak kembarnya yang saat ini diasuh oleh Yonash.

Dengan kekerasan hatinya, Odelia bersikeras untuk ikut menyelamatkan Jean yang saat ini masih disekap selama seminggu. Selama itu pula, Marko terus memantau situasi yang dilaporkan oleh Martha yang juga berada disana. Wanita itu sengaja berpura-pura untuk membelot dari mereka dan berpihak pada Riska. Hal itu dilakukan agar mereka bisa terus memantau keberadaan Jean dan Rea, yang saat ini telah dipindahkan ke dalam rumah tua tak berpenghuni dikaki bukit.

"Aku tidak bisa mempercayakan begitu saja semuanya pada wanita itu. Martha pernah sekali berbuat jahat. Itu bukanlah sebuah jaminan apakah wanita itu telah menyadari perbuatannya atau tidak."

"Kita hanya perlu menunggu, Kak Lia. Aku yakin mama tidak mungkin menyakiti Kak Jean dan Tante Rea. Lagi pula, Martha bisa mencegah semua itu lebih cepat dari pada kita. Kalau bukan karena bantuannya, mungkin sampai saat ini kita takkan tahu dimana lokasi Kak Jean saat ini." Kata Clara.

Odelia berhasil dibuat bungkam oleh perkataan Clara. Wanita itu tertegun memikirkan setiap kata yang keluar dari mulut adiknya itu. Memang benar jika Martha pernah berbuat jahat, bahkan nyaris menghancurkannya. Namun, saat ini hanya wanita itu yang dapat menolong mereka. Martha menjadi satu-satunya yang mengetahui keberadaan Jean saat ini. Apalagi wanita itu sekarang tengah bersekutu dengan Riska. Entah apa yang direncanakan Martha sampai harus mengorbankan dirinya sendiri. Odelia tahu Riska memang takkan menyakiti Jean dan Rea, tapi tak ada yang bisa menjamin apa yang akan dilakukan komplotannya yang katanya menculik Jean dari rumah sakit. Pria itu bisa jadi memiliki niat jahat pada semua orang.

Saat ini Odelia hanya bisa berharap pada Tuhan semoga tidak terjadi apapun pada Jean dan Rea. Masih banyak hal yang perlu disampaikannya pada pria itu sebelum semuanya terlambat. Odelia masih memiliki beberapa kalimat yang akan diucapkannya untuk Jean. Hanya beberapa, sampai ia selesai mengutarakan semua isi hatinya.

"Semoga saja Martha bisa membantu kita."

Setelah melakukan perjalanan dari rumah mereka selama satu jam, akhirnya tibalah mobil yang dikendarai Marko berhenti tak jauh dari sebuah rumah singgah yang terlihat gelap dan menyeramkan itu. Rumah yang berdiri bak kastil tua itu menjadi satu-satunya bangunan yang berdiri ditempat sepi seperti ini. Tak ada kehidupan, itulah kesan pertama bagi siapa saja yang melihatnya, termasuk Clara, Marko dan Odelia.

A Broken Marriage ( COMPLETED in GOOD NOVEL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang