13

1.5K 70 0
                                    

Tak terasa perkemahan dalam rangka menyambut hari ulang tahun gerakan pramuka telah sampai di penghujung acara.

Beberapa peserta sudah bersiap-siap dan membongkar kembali tendanya.

"Kak!" Ujar Vito

"Kenapa dek"

Wajah Vito terlihat murung, nampak sesuatu telah mengganggu pikirannya.

"Lihat ini kak!" Vito menyodorkan sebuah minuman

"Buat kakak?" Aku mengerutkan kening

"Ini titipan dari pak Chris buat meymey"

Mataku terbelalak, akhir-akhir ini Vito memang sudah ku anggap seperti adikku sendiri. Dia bercerita padaku bahwa dia menyukai meymey, salah satu panitia perkemahan yang baru saja dia kenal dan memang sedang dekat dengannya.

"Vito gak bakalan sanggup kalau harus saingan sama tentara" ucap Vito putus asa

"Sabar aja dek, kamu harus PD tau. Jangan lemah gitu ah." Aku berusaha menguatkan nya

"Kakak aja yang kasih ke meymey" pintanya sambil menyodorkan minuman padaku

"Yaudah sini, biar kakak kasih ke dia."

Aku berjalan ke arah meymey dan memberikan minuman itu padanya. Aku juga bilang bahwa minuman itu dari pak Chris dan dititipkan pada Vito.

"Makasih kak" ucap meymey

"Si Vito sampe galau begitu takut kalah saing sama tentara haha" Celetukku

"Masa sih kak, Ini buat kakak aja minumannya"

"Beneran nih, kebetulan kakak lagi haus" aku nyengir kuda dan meraih minuman dari tangan meymey.

Kamipun menikmati minumannya bersama-sama. Sambil bercerita tentang kedekatan meymey dan Vito, juga pertemuan meymey dan pak Chris di Satrad.

Aku tidak bisa banyak memberi saran pada meymey, karena bagaimanapun juga ini menyangkut masalah hati dan hanya meymey yang bisa menentukannya sendiri.

Hingga waktu pulang tiba, seluruh panitia berkumpul di satu titik setelah memastikan area perkemahan benar-benat clear dan tidak ada apapun yang tertinggal.

"Dek mending kamu anterin si meymey pulang deh" aku memberi saran pada Vito

"Lah kakak pulang sama siapa? Kita kan berangkat kesini barengan" tanya Vito ragu

"Udah gapapa, kakak mah gampang. Yang penting kamu sama meymey baik baik aja"

"Makasih yaa kak"

Aku tersenyum dan mengangguk pada Vito. Sebelum perkemahan dimulai Vito memang berangkat bersamaku, dia sengaja menjemput ku di rumah karena aku memutuskan untuk tidak membawa motor ke bumi perkemahan.

Demi membantu pendekatan Vito dan meymey aku tidak masalah kalau Vito tidak bisa mengantarkan ku pulang hari ini.

Walaupun aku juga bingung sih mau pulang sama siapa. Tapi demi melihat wajah Vito agar tidak murung lagi, akhirnya aku memutuskan untuk membiarkannya mengantar meymey.

"Kalau aku telpon pacarku pasti dia masih di sekolah" gumamku

Aku memang punya pacar dan dia satu tahun lebih muda dariku. Namanya Mondi, sekarang dia masih duduk di bangku kelas 12 SMA sedangkan aku sudah lebih dulu meninggalkan gerbang sekolah.

Pacarku itu PPI (Purna Paskibraka Indonesia) dan posisinya sebagai pengerek bendera. Dulu kami bertemu saat dia melatih paskibra di lapangan kecamatan untuk persiapan upacara kemerdekaan. Kebetulan letak lapangan itu berdekatan dengan sekolahku.

Bisakah Penjaga Langit Menjaga Hati (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang