"Loh? Bun kenapa tidur sama Nata?" Aditya dibuat terkejut dengan kehadiran sang Bunda yang sudah duduk di dekat sofa yang ditiduri oleh saudara kembarnya.Cantika tersenyum. "Bunda semalem ketiduran disini, kamu hari ini sekolah apa enggak?"
Aditya menggeleng. "Aku enggak mau sekokah dulu Bun, gak apa-apa kan?"
Cantika mengangguk. "Bunda ngerti kok sayang."
"Apa semalem Nata kambuh lagi?"
Cantika hanya tersenyum. "Kamu ikut mandi gih, dikamar Arkan. Biar Bunda disini dulu."
"Bun jawab dulu, semalem Nata kambuh lagi?"
"Iya, Nata kambuh semalem."
Aditya membulatkan kedua matanya. "Kenapa Bunda enggak ngebangunin aku? Aku kan semalem tidur di sebelah Nata, tapi kenapa aku gak denger Nata kesakitan? Maafin aku ya Bun, aku bukan sodara yang baik buat Nata."
Cantika melangkahkan kakinya dan memeluk anaknya. "Sayang, kamu enggak salah. Bunda enggak ngebangunin kamu karena semalem kamu tidurnya pules banget, maafin Bunda sayang."
Aditya menangis. "Adit pengen keluarga Adit kaya dulu lagi Bun, Adit harus ngelakuin apa, biar Bunda sama Ayah enggak berantem lagi?"
"Sayang, Dengerin Bunda. Keluarga kita lagi di kasih ujian sama Tuhan, jadi kita sebagai umatnya harus menerima dengan sabar ya, Tuhan tahu batas kemampuan umatnya. Jadi, kita harus sabar. Ya sayang?"
Aditya mengangguk. "Bunda.."
"Udah, jangan nangis. Sekarang kamu mandi. Nanti biar Bunda yang jagain Nata disini."
Aditya mengangguk, setelah sebelumnya ia mengusap air matanya. "Aku siap-siap dulu ya."
Aditya melangkahkan kakinya menuju kamar Arkan.
"Hoy!" Kaget Aditya saat ia memasuki kamar Arkan.
Kedua mata Arkan membola. "Adit?! Lu ngapain di rumah gue pagi-pagi?!"
Aditya berjalan ke arah kasur Arkan dan membaringkan tubuhnya di atas kasur empuk milik Arkan.
"Hey! Orang nanya tuh dijawab."
"Gue dari semalem disini kali, lu nya aja tidur kaya kebo."
"Seriusan?!"
"Lu ngapain nginep di rumah gue? Sendiri?"
Aditya menggeleng. "Enggak, gue sama Bunda sama Nata juga."
"Ada Tante Cantika?"
Aditya mengangguk.
Arkan langsung mengancingkan baju seragamnya dan berlari keluar kamar untuk bertemu dengan Cantika dan Arkan.
"Tante!" Panggil Arkan saat melihat Cantika yang duduk di salah satu sofa rumahnya.
"ssttt, kamu berisik banget pagi-pagi."
Arkan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Ya, maaf Tante. Aku kan kaget liat Adit pagi-pagi udah masuk kamar aku, terus katanya nginep disini sama Nata."
Cantika tersenyum ketika mendengar jawaban Arkan, ia sangat suka jika melihat senyum Arkan. "Iya, Semalem Tante, Adit sama Nata kesini. Katanya si kembar pengen nginep di rumah kamu."
Arkan mengangguk. "Nata kemana?"
Cantika menunjuk sofa yang satunya lagi. "Dia masih tidur, semalem dia demam."
"Demam? Nata sakit?"
"Kan, kamu tau kalo Nata emang sakit."
"Maksudnya dia sakit lagi?"

KAMU SEDANG MEMBACA
ADINATA ✔
FanficNamanya Adinata Putra Pranaja yang memiliki kekurangan. namun semua anggota keluarganya tidak mempermasalahkannya. Semua anggota keluarganya sangat menyayanginya, melebihi apapun. Namun dalam sebuah keluarga tidak mungkin tidak ada masalah bukan? Ad...