Dari gedung asrama, Farah berjalan menuju loker pribadinya yang ada di gedung sekolah. Setiap gerombolan yang ia lewati pasti memandangnya dengan tatapan yang kurang mengenakkan. Bukan tak mau membalas tatapan yang ia tahu maksudnya itu, hanya saja Farah sedang berusaha menahan diri agar tidak terlibat pertengkaran lagi.
Seminggu lalu ia baru saja dipanggil ke ruang Miss Ananda karena kasusnya dengan Nova. Kemudian kasusnya dengan Neil ketika di kantin, oh jangan bilang ia selamat hanya karena luka di tangannya. Tidak. Sama sekali tidak! Ia juga dipanggil kembali ke ruang angker itu dan diberikan taujih rabbani yang sangat panjang, terutama tentang mengontrol emosi.
Jadi, wajar bukan kalau Farah harus menahan diri agar tidak menggampar para mata antagonis itu? Meskipun jiwa badungnya sekarang sedang sangat menggelora.
HELLOOO? ITU MATA KENAPA? MAU DICULEK PAKE ANTENA HP JADUL NENEK GUE???
Sabar Farah sabar. Nanti cepat tua loh.
Setibanya di loker, ia hela nafas untuk menenangkan hati dan pikirannya, lalu ia tempelkan ibu jarinya pada finger print loker, pintu terbuka dan ia mengambil kotak pensil faber castle nya yang tertinggal.
Sejak obrolannya dengan Siska di ruang UKS kemarin, Farah jadi sering kehilangan fokus setiap melakukan sesuatu. Apapun itu. Dia terus saja memikirkan ucapan Siska yang mengatakan bahwa tanpa sadar Farah membolehkan jatuh cinta pada perempuan.
Apa? Perempuan? Jatuh cinta dengan perempuan? Big No! Itu tidak boleh terjadi. Bagaimana mungkin perempuan jatuh cinta dengan perempuan? Ini sama sekali tidak masuk di akalnya. Oke, mungkin kalau berciuman masih bisa saja, tapi kalau soal 'itu'.
Farah mengacak-acak rambutnya.
Apa yang lo pikirin Farah?
Lo berlagak enggak mau tapi kenapa bisa sampai terlintas fantasi kayak gitu?
No Farah No. Lo harus waras. Lo masih suka laki-laki kan?
Sepagi ini ia sudah dibuat pusing karena harus memikirkan hal yang membuatnya stres sendiri. Dia terus mengumpat dirinya sendiri, bagaimana mungkin ia memikirkan hubungan perempuan dengan perempuan sampai sejauh 'itu'.
Wajah Farah terlihat sangat suntuk, apalagi suasana hatinya. Dia terus merasakan hal yang mengganjil di dalam hatinya, dan itu sangat mengganggunya, membabat habis ketentraman yang biasanya bisa ia dapatkan ketika tidur, tapi ini sama sekali tidak.
Apalagi ketika dia melihat Azzura menggenggam tangan Nova, hatinya seperti tersentil sesuatu, merasa terusik dengan pemandangan itu. Namun ia terus berusaha mengelak, dia tidak mau terjebak dalam model percintaan seperti ini.
Saat Farah menutup pintu lokernya, ia terlonjak kaget karena ada sosok menyebalkan lainnya yang baru sedetik melihatnya sudah membuat mood paginya semakin rusak. Namun yang jadi pertanyaannya, SEJAK KAPAN SI CABE INI SUDAH ADA DI SAMPING LOKERNYA? SEPAGI INI PULA?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dehidrasa (GxG - COMPLETE )
Novela Juvenil[ Terima kasih sebelumnya karena tidak memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun 🙏 ] [ GxG Content ] Demi menghindari seseorang yang terus menerornya, ia melakukan sebuah kesalahan dengan mengambil foto sembarang orang untuk dipublikasikan sebagai...