Suasana kantin sekolah masih terlihat sangat ramai meski waktu istirahat akan habis. Bahkan ada beberapa siswa yang baru akan memesan makanan dan minuman, mencari kursi kosong untuk bisa menyantap pesanan mereka, termasuk Nova yang sekarang sudah duduk di sebelah Dwi sambil mengambil kerupuk bawang dari mangkok bakso Diah.
Nova menyapu pandangan ke seluruh area kantin, mencari menu apa yang akan ia santap sekarang. Dan pilihannya jatuh kepada maklube porsi satu orang ditemani nutrisari jeruk hangat, sehangat hatinya.
Sedikit mengulas tentang sekolah mereka. Sekolah mereka ada sekolah khusus perempuan, lengkap dengan asrama di dalamnya. Sekolah dengan konsep boarding school ini adalah sekolah bertaraf internasional.
Drestanta Tiyasa Boarding School namanya. (DTBS)
Padanan kata itu adalah nama dari putri semata wayang pemilik yayasan itu, berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya sebagai teladan yang cerdas.
Sekolah ini terdiri dari empat gedung utama yang luasnya hampir sama. Gedung pertama untuk asrama siswi, gedung kedua untuk asrama guru dan tamu, gedung ketiga untuk ruang pembelajaran, dan gedung keempat untuk perkantoran serta ruang olahraga.
Meskipun termasuk ke dalam sekolah kalangan elite karena biaya untuk bisa belajar di sekolah ini sangat mahal, namun fasilitas yang didapat para siswi sangat sesuai dengan yang dikeluarkan.
Kamar inap untuk para siswi yang di dalamnya terdiri hanya untuk dua orang, terdapat dua tempat tidur single bed, dua set meja belajar, dua lemari pakaian, satu lemari buku, satu kamar mandi, bahkan tersedia kulkas serta televisi dengan siaran khusus akademik yang sudah diprogram oleh yayasan.
Ruang kelasnya juga sangat nyaman, hanya terdiri dari dua puluh orang dalam satu kelas, belajar dengan menggunakan papan tulis touch screen, dilengkapi audio yang bagus di dalam kelas, serta tidak lupa pendingin ruangan.
Namun meski fasilitas sekolah ini terlihat sangat memanjakan para siswi, para siswi tetap diajarkan untuk mandiri. Seperti dalam hal kebersihan kamar, itu adalah tanggung jawab masing-masing pemilik kamar, begitu juga dengan piket kelas, bahkan peralatan makan dan pakaian pribadi harus mereka bersihkan sendiri.
Dan yang paling unik dari sekolah boarding school ini adalah, setiap pekan pada hari jumat, masakan di kantin harus dimasak oleh para siswi secara bergiliran, seperti yang sedang terjadi sekarang, bakso dan maklube merupakan salah satu menu yang dimasak oleh siswi yang mendapat giliran piket menjadi koki hari ini.
"Ini makanan dan minumannya. Silahkan dinikmati," ucap pelayan kantin yang juga siswi sekolah itu.
Ya. Siswi di sekolah ini juga diajarkan bagaimana menjamu tamu dengan belajar menjadi pelayan di kantin ini, dan para siswi yang tidak piket, secara tidak langsung juga ingin diajarkan bagaimana menghargai makanan yang disajikan oleh pemilik rumah.
Adab sebelum ilmu, inilah motto sekolah ini.
"Terima kasih," ucap Nova tulus, kali ini untuk pertama kalinya ia tidak lupa memberikan senyum, sampai-sampai siswi yang menjadi pelayan tadi sedikit terkejut mendapatkan senyuman langka dari Nova.
"Kesambet apaan lo, Nov?" Diah bertanya curiga.
"Kesambet?"
"Iya, itu wajah kenapa senyum terus?" Kali ini Dwi yang bertanya.
Nova hanya mengangkat kedua bahunya, memilih untuk menyantap makanan yang sangat menyelerakan.
"Gue kira gue lagi mimpi tadi."
"Dan gue baru nyadar kalau Nova makhluk cakep."
"Nova senyum woy. Penampakan langka."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dehidrasa (GxG - COMPLETE )
Genç Kurgu[ Terima kasih sebelumnya karena tidak memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun 🙏 ] [ GxG Content ] Demi menghindari seseorang yang terus menerornya, ia melakukan sebuah kesalahan dengan mengambil foto sembarang orang untuk dipublikasikan sebagai...