°Stadium 4

28 7 0
                                    

Emelly POV

Seminggu, tepat selama 7 hari gue harus terbaring di tempat yang paling gue benci. Rumah sakit. Selama seminggu gue harus denger kakak gue berantem terus cuma karena hal sepele, contohnya sekarang ini. Mereka lagi tengkar cuma karena gelas gue jatuh pecah itu pun juga karena gue yang jatuhin, gue yang salah tapi mereka yang heboh_-

"Lo tuh gimana sih, disuruh jagain adeknya malah tidur, gak becus banget jaga in Ceira" bentak Kak Manda

"Gue gak tidur, gue udah bangun dan gue ke kamar mandi, mana gue tahu kalo dia udah bangun" bela Kak Dirga

"Udah udah, kalian ini tiap hari kerjaannya tengkar mulu, gak malu apa sama Dek Ceira? Kalian gak tau kalo kalian tengkar kaya gini, dia sedih" lerai Diaz

"Dia be, dia duluan, dia gak bisa jaga Ceira" - Kak Manda

"Udah be, kasian Ceira, dia harus istirahat" ucap Diaz menenangkan

"Ck, berisik" umpat gue yang mulai ikut emosi karena nama gue disebut sama si cowo ban*sat

"Kalo mau berantem diluar aja, gue capek" usir gue secara halus

"Maafin kakak, dek" ucap Kak Dirga, gue cuma meliriknya sinis

"Lo, emang salah dan gak pantes buat di maafin sama Ceira" sela Kak Manda. Gue bener bener capek sama perdebatan mereka yang kaya anak kecil selama ngejagain gue

"Udah stop. Gue udah bilang, kalo mau tengkar, KELUAR!!" bentak gue ke mereka yang sukses membuat mereka terlonjak kaget, pasalnya selama ini gue gak pernah ngebentak serius kaya gini ke mereka, apalagi status gue ini adik. Mereka diam, mungkin gue keterlaluan tapi sabodo ah

"Lagian ya, Kak Dirga pantes buat dimaafin, karena selama seminggu ini yang serius jagain gue itu dia, bukan lo" lanjut gue tanpa melihat ke arah mereka, gue yakin mereka pasti tau siapa yang gue sebut 'gue' dan 'lo' diomongan gue barusan

"Dek, yang sopan, gue kakak lo" tegas Kak Manda

"Hmm.." gumaman gue yang cukup untuk memberitahu bahwa gue bener bener benci sama Kak Manda semenjak dia tunangan sama Diaz. Mungkin kalau Kak Dirga cuma benci sama Diaz, tapi gue beda

"Kakak juga minta maaf kalau selama seminggu ini kakak gak fokus jagain kamu, kamu tau kan, 3 bulan lagi kakak akan menikah, kakak sibuk mengurus itu semua, kakak juga lagi dikejar skripsi buat kuliah kakak, apalagi kakak harus ngurus semuanya sendiri" jelas Kak Manda yang sekarang berada di deket gue

"Salah sendiri nikah sama cowo bren*sek" bisik gue pelan, berharap gak ada yang denger

"Apa dek?" tanya Kak Manda

"Gapapa" dingin gue

Tiba-tiba Kak Manda meluk gue sambil nangis, gak habis pikir gue sama kakak gue yang satu ini, baperan stadium 4

"Are you okay?" tanya gue

"Kakak pengen aja meluk kamu, lama kakak gak meluk kamu kaya gini dek" ucap Kak Manda yang makin kuat meluk gue, jelas... gue gak bales

"Kak Manda"

"Iya dek"

"Sakit" rintih gue yang ditanggapi Kak Manda ngelepas pelukannya

"Maaf dek"

"Gpp" ucap gue tenang, sebenernya gue gak ngerasa sakit sih, cuma gue gak suka dipeluk sama Kak Manda karena parfum Kak Manda sama kaya orang yang pernah nyulik gue dulu

Gue kasih tau guys, gue anaknya pelupa. Tapi, kalo soal parfum gue gampang banget hafal, bahkan gue hafal sama parfum yang dipakek setiap orang disekitar gue. Dan gue bakalan dengan mudah ngenalin mereka dari bau parfum tanpa melihat siapa orangnya. Eh, jangan kira gue bisa dikelabuhi yaa, walaupun gue tau bau parfumnya tapi beda orang beda aroma walaupun parfumnya sama menurut gue. Aneh?

Lyandra ( H I A T U S) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang