°Manda

35 12 0
                                    

Disebuah ruangan, terdapat gadis yang sedang terbaring lemah dengan infus ditangannya, tampak tenang dan sepertinya enggan untuk membuka matanya. Di samping si gadis terdapat pria dengan posisi berdiri menatap wajah si gadis dengan kondisi yang bisa dibilang sedikit acak acakan, bajunya tidak rapi, jas yang digunakan terlihat rusuh, sekitar mata si pria bahkan sudah menghitam, membuktikan bahwa ia tidak tidur malam ini.

"Dek, bangun ini kakak, bangun ya, kakak kangen" gumam si pria sambil mengelus tangan sang gadis. Si pria pun menghela nafas pelan, kemudian duduk di kursi yang telah ia pindahkan ke sebelah ranjang si gadis. Sambil menggenggam tangan si gadis, si pria tak henti hentinya bergumam lirih 'bangun Sera, ini kakak gantengmu Dirga' . Berharap sang gadis mendengar dan membuka matanya. Namun, hingga waktu menunjukkan pukul 11.55, tak ada tanda tanda bahwa si gadis ingin membuka mata indahnya.

Ya, mereka Dirga dan Emelly a.k.a Sera. Emelly sudah menjalani operasinya semalam, dan untunglah operasi berjalan lancar. Setelah operasi selesai, pihak rumah sakit memindahkan Emelly ke ruang rawat inap, jelas VIP.

Hampir 12 jam Emelly tak kunjung membuka mata indahnya. Dirga sangat khawatir dengan kondisi adiknya, terakhir dokter bilang 'mungkin pasien akan mengalami koma yang cukup panjang yang diakibatkan syok di bagian otak' 

Kata terakhir yang diucapkan oleh dokter mampu menggoyahkan pertahanan Dirga, dia menangis. Untuk kedua kalinya dia menangis, dan dengan alasan yang sama, adiknya.

Dirga sangat menyayangi adik perempuannya itu, semenjak kepergian ayah kandung mereka Dirga merasa berkewajiban untuk menjaga Emellly. Oleh karena itu, Ia bersikap posesif terhadap kehidupan Emelly. Dia bahkan rela untuk membuntuti adiknya kemanapun dia pergi hanya karena ingin menjaga adiknya.

Pernah suatu hari, Emelly dalam bahaya, dia diculik bahkan hampir saja dilecehkan jika Dirga tidak datang tepat waktu kala itu. Emelly merupakan anak yang ramah, karena keramahannya itu lah yang membuat banyak orang iri dan memusuhinya.

Saat Dirga datang dan menyelamatkan Emelly, Emelly langsung menghambur ke pelukan Dirga. Emelly menangis sampai suaranya hilang. Hal itu membuat hati Dirga ditampar, sakit rasanya melihat adik perempuannya hampir saja dilecehkan oleh seorang lelaki bej*t

'Kakak akan selalu menjaga mu, dari orang yang membuat air matamu jatuh walaupun setetes' batin Dirga

"Brak" suara benturan pintu yang keras membuyarkan lamunan Dirga. Dirga menoleh ke sumber suara. Terlihat 2 orang datang dengan tergopoh gopoh.

"Dir, lo disini?" tanya salah satu dari mereka dan hanya ditanggapi anggukan oleh Dirga

"Gue kira lo sekolah" ucap yang lainnya, sambil berjalan mendekat ke arah Dirga atau lebih tepatnya ranjang Emelly. Hanya senyuman simpul yang diperlihatkan oleh Dirga

Saat keduanya sampai di dekat Emelly, salah satu diantara mereka mulai meneteskan air matanya dan berkata "Udah berapa lama dia gak sadarkan diri?"

"12 jam Kak" jawab Dirga singkat dengan suara lemah. "Kata dokter, dia koma karena waktu kecelakaan kepalanya kebentur, dan itu ngebuat dia syok" lanjutnya

Hening..

Hanya suara sesenggukan yang berasal dari seseorang di antara mereka ber 3, ah tidak, lebih tepatnya mereka ber 4.

"Kakak kapan balik?" suara serak Dirga memecahkan keheningan. "Tadi pagi" jawab seseorang yang dipanggil 'kakak'

"Kenapa lo gak ngabari gue Dir?"

"Gue gak ada waktu buat megang handphone, lagian punya gue lowbat"

"TAPI GUE KAKAKNYA, GUE JUGA BERHAK TAU DIR, KENAPA SIH KALIAN NGANGGEP GUE GAK ADA" teriak si 'kakak' dengan suara yang sedikit meninggi

Lyandra ( H I A T U S) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang