Part 2

299 20 2
                                    

1 Tahun kemudian

Tidak terasa sudah 1 tahun aku bekerja dan kuliah, butuh waktu 3 tahun lagi agar aku bisa lulus kuliah dengan hasil yang memuaskan.

Pukul 17.00 waktunya pulang bekerja, saat diperjalanan tiba-tiba deringan ponselku berbunyi. Ternyata ibu yang menelpon ku.

"Assalamualaikum bu!"

"Waalaikumussalam nis, sedang dimana nis ko kedengarannya bising dengan suara mobil?" Kata ibu.

"Ah iya bu Nisa baru saja pulang bekerja, ini sedang dijalan ingin membeli makanan untuk makan sore sebelum berangkat kuliah" jawabku sambil melihat kanan kiri mencari makanan.

"Oh iya hati-hati Nis jangan lengah berjalannya" Nasehat ibu.

"Iya bu aku akan berhati-hati. Ada apa ibu tiba-tiba menelpon ku?" Tanya ku pada ibu.

"Ah tidak ada apa-apa Nis, ibu rindu pada Nisa" jawab ibu.

"Iya bu sama Nisa pun rindu dengan ibu, sudah lama Nisa tidak pulang ke Bogor, Nisa rindu masakan ibu yang enak hehehe" jawabku sambil tertawa, ah aku melihat tukang nasi goreng, aku mampir untuk membelinya.

"Ayo dong pulang ke Bogor Nis, nanti ibu masakan makanan kesukaan kamu" perintah ibu.

"Iya bu insyaallah, jika Nisa tidak banyak kerjaan dan tugas kuliah nanti Nisa pulang ke Bogor" jawabku sambil jalan memasuki tenda tukang nasi goreng.

"Iya Nis, kabari ibu jika kamu mau pulang ke Bogor, biar ibu bisa belanja sayurannya" jawab ibu.

"Siap bu! Bu bagaimana keadaan Bogor?" tanyaku pada ibu.

Bang nasi goreng pedas 1 bungkus ya.
Ah iya siap neng, tunggu ya neng.
Iya bang.

"Bogor sama aja tidak ada yang berubah, hanya sekarang lebih bersih jalanannya tidak ada sampah" jawab ibu.

"Ah aku jadi makin rindu dengan Bogor bu, ingin cepet-cepet pulang ke Bogor jadinya" sambil membayangkan Bogor saat ini.

"Ayo makanya pulang jangan betah disana Nis" jawab ibu sambil tertawa.

"Iya bu iya insyaallah Nisa pulang nanti" jawabku sambil tidak enak hati walaupun kau tau ibu hanya bercanda.

                                   ******

Disisi lain di pelatnas Cipayung, ada Fajar yang sedang mencari teman untuk mengajak membeli makanan didekat pelatnas.

"Jom anter gua yu beli makan didepan!" Ajak Fajar pada Rian yang sedang asik main game.

"Ga ah jar gua lagi tanggung ni maen, lu ajak Ginting aja sana dia tadi laper katanya" jawab Rian yang masi fokus pada hp nya.

"Yaudah deh gua aja Ginting aja" jawab Fajar sambil berjalan keluar kamar.

Tok tok tok

Masuk aja ga dikunci sama gua teriak Ginting dari dalam kamar.

"Ah lu jar gua kira siapa" kata Ginting.

" Hehehe iya ting, gua mau ngajak lu cari makan didepan kata jombang tadi lu laper" bilang Fajar pada Ginting.

"Ah ayo deh gua juga laper ni dari tadi cari temen buat kedepan gaada yang mau" jawab Ginting sambil cari dompet.

"Cus lah ting, jalan aja ya biar sehat" jawab Fajar sambil keluar kamar Ginting.

"Yaiyalah masa lu kedepan rek make mobil, deket kitu oge" jawab Ginting dengan bahasa sundanya.

Setelah sampai depan aku dan Ginting melihat ada tukang nasi goreng.

"Ting beli nasi goreng aja kuy!" Ajak Fajar pada Ginting.

"Apa aja deh gua mah yang penting perut gua kenyang" jawab Ginting.

Mang nasi goreng 2 ya makan disini aja.

Oke aa bentar ya amang bikin pesenan anu si neng itu hela. Jawab si abang sambil menunjuk perempuan berhijab disebelah kanan.

Ah iya mang tenang aja.

Fajar menengok ke kanan sambil melihat perempuan itu, entah tiba-tiba Fajar merasa tertarik dengan perempuan itu walaupun dia belum mengenalnya. Tiba-tiba Ginting menepuk pundaknya.

"Gausah kaya gitu juga kali jar liatinnya, biasa aja gua tau dia cantik terus pake kerudung lagi" tegur Ginting pada Fajar.

"Eh iya ting. Cantik ya itu cewek" kata Fajar pada Ginting.

"Ah lu mah kerdus jar gombalin cewek mulu kapan seriusnya lu jar" jawab Ginting pada Fajar.

" Hehehe ga lagi deh ting buat yang ini mah, kayanya gua tertarik sama dia deh" bilang Fajar pada Ginting sambil liatin cewek itu terus.

"Bagus deh jar kalo lu mau tobat mah" jawab Ginting sambil tertawa.

Sayup-sayup aku mendengar dia sedang menelpon, sepertinya dia sedang menelpon orang tuanya.

"Yaudah bu Nisa tutup telponnya ya, jaga kesehatan ibu sama bapa ya. Assalamualaikum bu" pesanku pada ibu sambil mengakhiri telpon.

"Waalaikumussalam Nis, kamu juga jaga kesehatan ya disana" jawab ibu padaku.

"Siap bu!" jawabku tegas.

Neng ini nasi gorengnya udah jadi.

Oh iya mang ini uangnya, makasi yang mang.

Iya sama-sama neng, jangan lupa balik lagi makan disini ya neng.

Nisa melewati Fajar dan Ginting, Nisa tidak sadar bahwa dari tadi ada yang memperhatikan nya. Ya Fajar yang memperhatikan nya sejak dia sampai disini.


💜💜💜

Senjaku (Fajar Alfian) (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang