Sinar matahari telah datang, Nisa segera bangun dan membereskan apartemennya yang ia tinggalkan 5 hari itu. Saat sedang berbenah terdengar suara ketukan pintu, ia segera memakai kerudungnya dan membuka pintu.
"Loh ko aa pagi-pagi udah ke sini sih"
"Emangnya kenapa kalau aa kesini pagi-pagi?"
"Ya kan aa istirahat aja di pelatnas pasti badan aa pegel kemarin abis nyetir Jakarta-Bandung"
"Aa mau istirahat disini aja ya. Masa aa harus balik lagi sih ke pelatnas"
"Yaudah udah kepalang lagian kalau balik lagu nanti makin cape yang ada aa"
"Oke makasih sayangnya aa"
"Aa tiduran dikamar atau disofa terserah aa aja, aku mau lanjut beresin apartemen lagi ya"
"Yaudah aa disofa aja sambil nonton deh"
"Yaudah nanti aku bawain cemilan buat aa"
Setelah membawakan cemilan untuk Fajar, Nisa melanjutkan membereskan apartemennya hampir 1 jam dia berbenah, setelah selesai dia ingin bertanya pada Fajar ingin makan siang apa dia ternyata Fajar tertidur dan Nisa tidak tega membangunkan. Akhirnya Nisa memutuskan untuk memasak bahan yang masih tersisa di kulkas saja.
Lama berkutat dengan bahan makanan dia segera membangunkan Fajar untuk sholat setelah itu makan siang bersama.
"A bangun sholat udah adzan zuhur" ucap Nisa dengan menepuk pelan pipi Fajar.
Fajar membuka matanya perlahan dan segera mengumpulkan kesadarannya.
"Eunghhhhh" Fajar menggeliat.
"Bangun ya a sholat dulu abis itu makan"
"Iya nis" Fajar bangun dan segera ke kamar mandi untuk wudhu. Sedangkan Nisa masih berhalangan jadinya dia tidak sholat.
Setelah selesai sholat Fajar dan Nisa makan siang bersama sambil ngobrol. Mereka menghabiskan waktu bersama di apartemen saja hingga malam.
"Nis aa pamit ya pulang dulu" pamit Fajar.
"Iya a, hati-hati dijalan ya"
"Iya nis, assalamualaikum"
"Waalaikumussalam a"
Hari telah berlalu, Nisa beraktivitas seperti biasa dan Fajar pun sibuk dengan berbagai turnamennya. Walaupun mereka sibuk dengan urusannya masing-masing tetapi mereka tetap saling berkomunikasi, seperti saat ini Fajar sedang beristirahat karena baru selesai memenangkan babak pertama.
"A gimana pertandingan hari ini, maaf ya Nisa ga nonton soalnya tadi pagi sibuk ngurusin data nasabah."
"Iya gapapa sayang yang penting doanya aja supaya aa bisa menang dibabak selanjutnya."
"Insyaallah Nisa selalu doain yang terbaik buat aa."
"Aamiin yaallah makasih ya sayangnya aa. Yaudah saja kamu istirahat udah malem besok kan kamu kerja."
"Iya aa juga istirahat ya. Nias pamit dulu ya a. Assalamualaikum aa"
"Waalikumussalam. Good night sayang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Senjaku (Fajar Alfian) (Hiatus)
Storie d'amoreFanisa Aulia Putri Seorang wanita yang memberanikan diri merantau ke Jakarta untuk bekerja dan kuliah, tidak memiliki saudara tetapi meyakinkan bahwa aku bisa melewati semuanya. Fajar Alfian Seorang atlet badminton yang sedang banyak dibicaraka...