Sesampainya aku di apartemen, aku segera membersihkan diri. Setelah selesai mandi aku memakan nasi yang tadi ku beli, sekarang waktunya aku bersiap-siap untuk pergi kuliah tetapi sebelum itu aku melaksanakan sholat magrib terlebih dahulu.
Aku memesan ojek online agar tidak terlambat. Akhirnya aku sampai di kampus.
Dosen memulai pelajaran hari ini, hingga pukul 21.00 akhirnya kelas selesai. Aku membereskan buku-buku kedalam tas, badanku sudah pegal dan lelah ingin rasanya aku memeluk guling.Aku memesan ojek online, aku terlalu takut untuk naik angkot malam. Lama sekali ojek online ini aku sudah lelah. Ah itu akhirnya datang juga.
Dengan mbak fanisa? Tanya abang ojol.
Oh iya mas saya. Jawabku
Ini mbak pakai helmnya! Abang ojol memberikanku helm.
Ah iya makasih mas.
Setelah menempuh perjalanan akhirnya aku sampai juga. Aku segera membasuh wajahku setelah itu tidur.
******
Di sisi lain, yaitu di pelatnas Fajar sedang membayangkan perempuan yang iya lihat waktu itu. Fajar penasaran dengan perempuan itu, dia berharap semoga bisa bertemu kembali dengan perempuan itu.
"Heh jar ngapain lu bengong mulu?" Rian menepuk bahu Fajar.
"Hah apaan si lu datang-datang ngagetin gua jom!" Jawab Fajar dengan wajah kagetnya.
"Lagian lu ngapain si dari tadi gua liatin perasaan lu bengong mulu, awas kesambet nanti lu" Rian dengan wajah so menakuti Fajar.
"Ah ga ngapa-ngapain gua jom. Apaan si muka lo gila kalau kaya gitu jom, jelek parah sumpah" Fajar sambil menertawakan Rian.
"Gila lu jar malah ngeledek gua. Emangnya lu lagi bengongin apaan si jar?" Rian dengan wajah penasarannya.
"Tapi lu jangan lemes tu mulut ya. Gua lagi mikirin perempuan yang kemarin gua liat di tukang nasi goreng depan jom" jawab Fajar sambil membayangkan wajah perempuan kemarin itu.
"Wah wah wah jar lu mau modusin cewek lagi ya, udahlah jar tobat aja napa gausah kerdus lagi sama cewek" sahut Rian so bijak.
"Kayanya gua bakalan tobat jom, kalau misalkan itu cewek bisa gua seriusin" jawab Fajar dengan serius.
"Yang bener lu jar?" Tanya Rian dengan wajah tidak percayanya.
"Insyaallah jom, buat yang ini gua ngerasa beda aja gitu waktu pertama kali liat dia" jawab Fajar dengan mantap.
"Bagus deh jar kalau misalkan lu mau serius kali ini" jawab Rian dengan menepuk bahu Fajar.
******
Kring kring kring
Alarm ku berbunyi pukul 04.30, ah rasanya aku ngantuk sekali hari ini. Dengan berat hati aku bangun lalu mandi, setelah itu sholat subuh.
Setelah selesai sholat aku pergi ke dapur untuk mengambil roti untuk sarapan pagi ini. Setelah itu aku bersiap-siap untuk pergi bekerja. Ah semangat Nisa, besok aku bisa bermalas-malasan karna besok hari sabtu dan tandanya aku libur bekerja.
Aku memesan ojek online untuk berangkat bekerja.******
Di pelatnas pagi ini seperti biasanya yaitu menjalankan latihan untuk turnamen minggu depan.
Fajar berharap sebelum di berangkat turnamen dia bertemu kembali dengan perempuan itu lagi.Setelah beberapa jam latihan, sekarang waktunya kami para lelaki yang beragama Islam menjalankan sholat Jum'at. Aku bersiap-siap untuk pergi jum'atan bersama dengan yang lainnya.
******
Di tempat lain, Nisa sedang mencari makan siang bersama mbak Desi.
"Mbak mau beli apa ya kira-kira buat makan siang ini?" Tanya Nisa pada mbak Desi.
"Mbak mah apa aja juga dimakan nis" jawab mbak Desi sambil tertawa.
"Ah iya aku lupa, mbak kan juaranya kalau sama makanan" jawab Nisa sambil tertawa.
"Yaudah nis kita beli soto betawi aja yu disana" ajak mbak Desi pada Nisa.
"Oke mbak, kayanya seger ya siang-siang gini makan soto" jawab Nisa dengan semangat.
"Ayo nis let's go cus" jawab mbak Desi dengan semangat empat lima.
Berbeda dengan Fajar, dia baru saja selesai melaksanakan sholat jum'at. Dia segera beristirahat, karna sore dia akan latihan kembali.
Setelah puas dia tertidur selama 2 jam, Fajar mencuci mukanya dan membereskan raketnya."Jar muka bantal amat lu" tanya Ginting pada Fajar.
"Eh iya ni ting gua ngantuk bener dah tadi" jawab Fajar sambil memainkan hp nya.
"Ah lu mah kebo si jar, kerjaannya tidur mulu" sahur Rian dengan bercanda.
"Nyaut aja lu jom kaya radio rusak" jawab Fajar dengan sewot.
"Wes selow mas bro gausah nge gas gitu napa" jawab Rian dengan muka takutnya liat Fajar abis bangun tidur.
"Udah eh malah pada berantem, ayo latihan nanti telat dihukum baru tau rasa lu" Ginting dengan menengahi mereka.
Mereka bertiga memasuki pelatnas untuk memulai latihan.
Jam menunjukkan pukul 17.00 waktunya pulang, dengan semangat aku berjalan keluar untuk naik angkutan umum. Aku akan mencari makanan untuk makan sore ku hari ini, entah aku sangat ingin makan masakan padang hari ini. Aku akan mencari rumah masakan padang sebelum sampai di apartemen.
Bang kiri didepan ya. Pinta ku pada abang angkot.
Oh iya neng. Jawab abang angkot
Ini bang ongkosnya. Jawabku dengan memberi ongkosnya.
Makasih ya neng, hati-hati dijalan neng. Jawab abangnya padaku.
Iya bang. Jawabku dengan senyuman.
Aku memasuki rumah makan padang, ah aku makan disana saja lah, lagian hari ini tidak ada jadwal kuliah.
Bu pesan nasi sama ayam bakar 1 ya makan disini!! Pintaku pada ibu penjual.
mau tambah sambal sama sayurnya tidak mbak?. Tanya ibunya padaku.
Oh iya bu boleh deh. Jawabku.
Ditunggu sebentar ya mbak.
Pinta ibunya padaku.Iya bu. Jawabku
Saat sedang makan tiba-tiba ada suara yang membuat ku kaget.
"Permisi mbak, boleh saya duduk disini? Meja lain sudah penuh hanya tersisa disini"
💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Senjaku (Fajar Alfian) (Hiatus)
RomanceFanisa Aulia Putri Seorang wanita yang memberanikan diri merantau ke Jakarta untuk bekerja dan kuliah, tidak memiliki saudara tetapi meyakinkan bahwa aku bisa melewati semuanya. Fajar Alfian Seorang atlet badminton yang sedang banyak dibicaraka...