Moonbin harus meninggalkanku untuk beberapa hari karna tugas dinas nya di luar kota, aku malah menyukai itu, tapi tidak dengan nya. Ia tampak—hm tidak suka pergi jauh dari ku.
"Tidur, Luna. Kamu besok harus mengantar saya." ucap nya, aku hampir melemparkan handphone karna ia masuk ke dalam kamar secara tiba-tiba tanpa mengetuk dahulu.
"Hih, nyebelin! ketok dulu napa sih!" ketus ku, lalu menarik selimut dan menutupi badan, membelakangi Moonbin yang kini duduk di pinggiran kasur.
"Sana, aku pengen tidur!" Teriak ku
"Saya mau disini, sampai kamu tidur." Jawab Moonbin, aku merasakan aura tidak enak.
Aku Memberanikan diri untuk membuka selimut, dan tara—Moonbin sudah di sebelah ku. Menatap, lalu tersenyum, aku hampir berteriak.
"Ngapain?"
"Tidur,"
"Kan udah punya kamar masing-masing, kalo kamu terus disini aku malah ga bisa tidur."
"Masa di temenin orang ganteng ga bisa tidur?"
"Ya mangka nya itu, kalo di temenin orang ganteng malah jadi nya bangun terus." ini hanya batin ku, gila saja jika aku terang-terangan memuji nya bisa kegeeran dia.
Aku pura pura memejamkan mata, tapi posisi nya aku membelakangi Moonbin, berusaha berpikir bahwa makhluk di belakang ku tidak ada.
Namun, sesuatu merayap ke perutku, ia mendekap lalu menarik ku, kini Moonbin memeluk ku.
"Luna, apa kesukaan mu?" Ucap nya benar benar di depan telinga ku, biar apa dia begitu?
Aku hanya berpura-pura tidak mendengarkan nya namun, tangan Moonbin mengusap-usap perut ku, membuat ku tidak nyaman.
"Pak!" Spontan ku lalu duduk dan menghadap kesal kepada nya, tentu ia kaget dengan perubahan sikapku.
"Pak, apa kamu gila? di kontrak hal semacam ini tidak diperbolehkan, kalau kau melanggar aku akan pergi!" Ucap ku. Dengan sedikit membentak.
Ia ikut bangun lalu duduk di sampingku, mengelus rambutku tanpa meminta ijin terlebih dahulu.
"Siapa peduli? kan kamu sudah sah menjadi istri saya apa tidak boleh melakukan skinship dengan istri sendiri?"
aku hanya terdiam, apa ini termasuk pelecehan?
"Ga! aku gamau pokoknya! keluar dari kamarku!" tegas ku, sambil menunjuk pintu.
Moonbin hanya terkekeh, bukan nya mematuhi perintah, ia malah memeluk ku, benar benar memeluk. Aku mematung ia terus mendekap ku, membawa ku tidur tanpa melepaskan dekapan nya.
"Ijinkan saya Luna, beberapa hari ini saya kan ga bakal ketemu kamu," bisik nya, nafas nya berhembus pelan di leher ku.
"Apakah saya boleh mencium mu, Luna?"
Aku yang hanya berpura-pura tertidur hanya diam, tidak mau menjawab.
"Tidak usah pura-pura tertidur, ayo kita lakukan hal itu malam ini."
Aku langsung membuka mata, apa maksud ucapan nya? aku sedikit tidak paham.
"Apa ma-"
Belum ku lanjutkan pembicaraan ku, Moonbin mencium bibirku, ciuman nya yang penuh dengan tuntutan itu membuat ku tidak bisa bereaksi apa apa. Ia bangun, lalu membuka atasan piyama nya, tanpa melepas ciuman nya, oke aku mulai menggila, bagaimana menghentikan pria ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kontrak menikah | Moonbin ✓
Fanfic(In memorial for moonbin) Semuanya berawal saat Luna menyetujui menikah secara kontrak dengan bos di perusahaannya, Moonbin. Masa lalu, cinta, kekuasaan, dan orang orang baru mulai berdatangan, mengakibatkan bencana yang membuat perasaan dua manusia...