Emu x Pallad

2.8K 123 65
                                    

Bonus pair:
1. Taiga x Hiiro
2. Kuroto x Kiriya

"Huaaa!!! Poppy!!" seorang laki-laki berlari menuju ke layar game arcade, lalu tiba-tiba seorang wanita berambut pink pendek keluar dari layar game arcade itu.

"Ada apa, Pallad?" tanya Poppy khawatir saat melihat Pallad hampir menangis.

"Aku...membuat...Emu marah, huaaa!!! Bagaimana ini?!?"

"Tenang dulu, apa yang sebenarnya terjadi?" Poppy berusaha untuk menenangkan Pallad.

"Aku hanya mengajaknya bermain game, lalu tiba-tiba dia memarahi ku." ia menjelaskan masalah yang terjadi.

"Disaat dia memeriksa pasien?" Poppy bertanya lagi, dan Pallad hanya mengangguk. "Tentu saja kau membuat nya marah, seorang dokter sudah seharusnya mementingkan keadaan pasien dulu." lanjutnya.

"Jadi sekarang aku harus bagaimana?"

"Sekarang lebih baik kau tenang dulu, aku akan berbicara kepadanya." Poppy mengelus kepala Pallad dan tersenyum, "Costum change!" setelah berubah menjadi Asuna, ia pun pergi mencari Emu.

"Kurasa aku juga harus mencari solusi." Pallad menggumam.

-di tempat lain-

"Emu" Asuna menghampiri Emu yang sedang berdiri di tengah-tengah rooftop.

"Asuna-san? Ada apa?" ia menoleh kearah Asuna.

"Aku ingin bicara sebentar"

Beberapa menit kemudian...

"Eeh!?! Benarkah!? Apa dia benar-benar menangis?" Asuna hanya mengangguk ketika melihat reaksi Emu.

"Astaga, aku benar-benar keterlaluan." gumam Emu.

"Jangan menyalahkan dirimu sendiri, bukankah tugas seorang dokter adalah menyembuhkan pasien. Sudah seharusnya kau memberi tau Pallad tentang itu." Poppy berusaha untuk mengembalikan semangat Emu.

Emu mengangguk, "Kurasa aku harus mencari solusi sekarang, terima kasih Asuna-san sudah memberi tau ku tentang Pallad." ia berlari kembali ke CR.

-disisi lain-

Pallad pergi menuju ke sebuah kafe yang harus nya didatangi oleh Taiga dan Hiiro beberapa jam yang lalu.

"Apa mereka sudah pergi?" dia bertanya kepada dirinya sendiri, "Ah! Itu mereka!" dia langsung berlari menuju meja yang Taiga dan Hiiro tempati, "Taiga! Hiiro!".

"Parado?" Hiiro menoleh.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Taiga.

"Aku hanya...Ingin...Meminta bantuan dari kalian" ia duduk di salah satu kursi kosong dekat Taiga dan Hiiro. Mereka berdua berpandangan satu sama lain "Bantuan?".

"Aku membuat Emu marah kepadaku..." ia diam sejenak, "karena aku...tidak perduli pada keadaan pasien, yang kupikirkan hanya bermain game dengannya." Pallad hampir menangis, tapi ia dengan cepat mengusap air matanya "Jadi aku harus bagaimana?"

"Astaga, harusnya kau tau betapa naif nya dia saat berurusan dengan pasien." Hiiro meletakkan garpu dan pisau kembali ke ke piring. "Saat melakukan operasi harus tenang, tidak boleh panik. Begitu juga dengan menghadapi masalah, kau harus tenang memikirkan solusinya." ia melanjutkan kata-kata nya.

"Harusnya kau memikirkan solusi dengan cepat agar masalah mu tidak semakin rumit" Taiga mengungkapkan pendapatnya.

"Perlu tenang dalam menyikapi sebuah masalah, kau akan mendapatkan solusi lebih baik jika kau tetap tenang." Hiiro berusaha untuk menentang pendapat yang Taiga sampaikan.

Tokusatsu Fanfiction (Boys Love) [Close Request!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang