Lucky x Stinger (2)

952 58 19
                                    

"Lucky!?"

"Stinger, lari!!" Scorpio berteriak setelah mendorong Lucky hingga terjatuh ke lantai. Stinger berlari menghindari nya, tak lama kemudian Lucky mengejarnya.

Scorpio gagal mencegah Lucky yang mengejar adiknya karena lukanya belum sembuh sama sekali, "Aku harap kau selamat, Stinger"

Stinger berhasil menghindari Lucky. Tapi sayangnya dia salah arah, dia berhenti di rooftop rumah sakit. "Apa yang harus kulakukan sekarang?" dia menoleh kebelakang dan melihat Lucky semakin mendekat. Dia mundur ketika Lucky semakin mendekatinya, sampai ia terpojok ke pagar. Stinger tidak bisa lari kemana-mana lagi sekarang.

"Tenang, aku tidak akan menyakiti mu." Lucky berbicara lembut.

"T-Tapi kenapa... Kakak ku.." dia meneteskan air mata dan jatuh terduduk, "Kenapa harus kakak ku?.. Hiks..."

Lucky memeluknya dengan erat "Maaf, tapi aku harus... Melakukannya. Maaf, Stinger."

-2 bulan kemudian-
-Stinger POV-

Sekarang aku ada disini, dirumah Lucky. Dengan borgol di kaki dan tangan kanan ku. Kakak ku sudah meninggal sebulan yang lalu, tentu saja karena kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Lucky.

Teman-temanku juga melaporkan ke polisi tentang menghilang nya aku, terbukti dari berita yang kutonton di televisi yang ada di kamar Lucky sekarang.

Walaupun diborgol seperti ini, dia selalu merawatku dengan baik. Memberiku makan dan minum setiap hari, tapi tetap saja aku merasa tersiksa disini. Aku pernah mengambil handphone nya dan mencoba untuk menelpon teman-temanku, tapi sayangnya dia tau dan mengambil handphone nya kembali. Dan aku tidak tau apa yang harus kulakukan sekarang.

-Stinger POV end-

"Stinger, hari ini aku membelikan mu steik. Maaf aku tidak bisa menemani mu makan hari ini, aku harus pergi." Lucky mengusap kepala Stinger sesaat sebelum pergi.

Stinger terdiam melihat kepergian Lucky 'Dia baik, tapi aku tidak suka' pikirnya.

Dia mengambil pisau untuk memotong steik nya, tapi saat dia memegang pisau itu terlintas sesuatu dipikiran nya "Mungkin ini lebih baik."
.
.
.
.
.
Tak lama kemudian Lucky kembali sambil membawa beberapa bahan makanan, dia menaruh nya di kulkas. Setelah itu dia berjalan kekamarnya dan masuk, tapi saat dia membuka pintu yang dilihatnya adalah... Stinger yang tergeletak dilantai dengan darah disekitarnya, tangannya memegang pisau yang tadi ia berikan untuk memotong steik.

Lucky mendekatinya dengan kaki gemetar "Stinger? Stinger?" dia membalikan tubuh Stinger perlahan, dan melihat darah bercucuran dari perutnya. "Tidak.. Jangan.. Hiks.. Stinger.. Aku sudah berusaha untuk mendapatkan mu... Tapi, kenapa malah jadi begini.. Kumohon, bangun.. Stinger!!!" Lucky menangis tesedu-sedu sambil memeluk mayat Stinger.

.

.

.

#Hello_readers
Apa kabar?
Maaf lama, maaf juga kalo kali ini lebih pendek ceritanya. Soalnya saia bingung mau dipanjangin kek mana lagi ceritanya :v

Yang pasti tunggu story selanjutnya ya...
Dan jangan lupa comment kalian😉
Bye-bye~ Ciao✌

Tokusatsu Fanfiction (Boys Love) [Close Request!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang