Saat ini CR sedang dalam keadaan sepi, tanpa ada seseorang sama sekali. Kecuali bugster yang ada di dalam layar game arcade itu, dia masih berkutat dengan laptop nya, entah game apalagi yang akan dia ciptakan.
"Kuroto, tolong keluar sebentar" Poppy menaruh sebuah kotak di meja.
"Shin Dan Kuroto!!"
"Cepatlah keluar!" Poppy memasang wajah kesalnya, tak lama kemudian Kuroto keluar dari layar game arcade. "Ada apa?" ia bertanya kepada Poppy.
Tiba-tiba Emu dan Pallad muncul dari balik tangga, sementara Hiiro, Taiga, dan Nico datang lewat pintu CR.
"Otanjoubi Omedetou!!" semua orang serentak mengucapkan selamat ulang tahun kepada Kuroto, Poppy menyodorkan kue ke Kuroto."Minta permohonan mu, lalu tiup lilin nya" Poppy tersenyum ceria seperti biasa.
"Aku ingin bakat ku dipuja oleh seluruh manusia, dan menghormati ku sebagai seorang dewa" Kuroto berkata lantang dan tersenyum mengerikan, lalu setelah itu dia meniup lilin nya.
"Astaga, dia masih saja mengerikan" Nico bersembunyi di belakang Taiga.
"Kalau sampai dia menciptakan game berbahaya lagi, dia benar-benar akan kukalahkan!" Taiga bergumam, Hiiro yg mendengarkan perkataan Taiga tadi langsung menjawab "Kurasa yang benar-benar akan mengalahkan nya, si dokter forensik itu" Taiga menoleh lalu terdiam.
"Tunggu, kurasa ada yang kurang..." Kuroto melihat sekeliling, Emu ikutan melihat sekelilingnya "Apa yang kurang?"
Kuroto menatap Emu, "Dimana Kujo Kiriya?".
Emu baru sadar setelah beberapa detik "Ah iya! Kiriya-san! Sebelum kesini aku bertemu dengannya tadi di koridor rumah sakit">Flashback On<
"Kiriya-san!" Emu berlari kearah Kiriya dengan tergesa-gesa, dan akhirnya dia jatuh tersungkur karena menginjak tali sepatu nya sendiri.
"Oi, Emu! Kau tidak apa-apa?" Kiriya berusaha membantu Emu untuk berdiri lagi. Emu mengangguk "Aku tidak apa-apa, maaf"
"Ada apa sebenarnya?"
"Oh iya,, Poppy mengajak ku dan yang lain untuk merayakan ulang tahun Kuroto-san di CR, kupikir Kiriya-san juga-.."
"Tidak!" dia memotong kata-kata Emu sebelumnya.
"Eh? Tapi kenapa?" Emu mulai bingung sekarang, "Yah, karena kupikir itu tidak terlalu penting. Mungkin aku tidak akan ikut, jaa ne~" setelah itu Kiriya pergi.
>Flashback Off<
"Ya, seperti itu" Emu selesai bercerita.
"Jadi dia berpikir ini tidak terlalu penting?" Kuroto bertanya kepada Emu, dan ia hanya mengangguk.
Kuroto tiba-tiba tersenyum mengerikan, entah apa yang ada dalam pikirannya sekarang. Emu dan yang lain hanya terdiam dan kebingungan.
Setelah perayaan itu selesai, mereka pulang ketempatnya masing-masing karena hari sudah malam (kecuali Poppy dan Pallad, mereka pergi ke Genm Corporation :v)
Saat ini Kiriya sedang menuju CR, dia menaiki tangga setelah itu ia melihat sekeliling "Gelap sekali disini, apa mereka semua sudah pulang?" ia bertanya kepada dirinya sendiri.
"Kujo Kiriya" Kiriya menoleh kearah suara yang memanggil namanya "Apa?"
"Kenapa kau tidak ikut merayakan ulang tahun ku tadi?" Kuroto menyilangkan kedua tangannya didepan dada.
"Apa untungnya aku ikut merayakan ulang tahun mu itu? Menurut ku itu tidak penting"
"Baiklah kalau begitu... Ah iya! Kau tidak merasa ada sesuatu yang hilang?" Kuroto tersenyum.
"Ha?" Kiriya hanya menatap nya dengan raut wajah kebingungan, tak lama kemudian Kuroto mengeluarkan sebuah gashat dari saku celananya.
"Eh!? Itu gashat ku! Bagaimana bisa-..." Kiriya kaget, bagaimana bisa gashat nya ada ditangan Kuroto?
"Emu yang memberikan nya padaku, kau tidak sengaja menjatuhkan gashat ini di koridor rumah sakit."
"Harusnya Emu tidak memberikan nya padamu. Baiklah, berikan padaku-" Kiriya berusaha mengambil kembali gashatnya, tapi Kuroto malah mengangkat tangannya agar Kiriya tidak bisa mengambil gashat itu (Kiriya kan pendek //*plak:v).
"Oi! Kembalikan!" sekarang Kiriya mulai kesal. "Tidak akan, anggap saja ini hadiah ulang tahun ku darimu" Kuroto tersenyum saat melihat wajah Kiriya yang benar-benar kesal karenanya.
"Ck! Sekarang apa yang kau inginkan?" ia menatap Kuroto datar.
"Apa itu sebuah tawaran?" Kuroto bertanya, dan Kiriya hanya mengangguk sebagai jawaban.
Kuroto berpikir sejenak, "Baiklah, tutup matamu!". Kiriya menatapnya bingung, tapi tanpa rasa curiga dia langsung menutup matanya.
Perlahan Kuroto mendekatinya, setelah itu menutup lagi mata Kiriya yang sudah terpejam dengan tangannya. Lalu dengan cepat dia mencium bibir Kiriya.
Kiriya terkejut lalu membuka matanya, tetapi ia tak melihat apa-apa karena matanya masih ditutup dengan tangan Kuroto. Refleks dia mendorong tubuh Kuroto, "Apa itu tadi!?" dia memegangi bibirnya.
"Kau tak perlu tau, atau kau mungkin memang sudah tau?" Kuroto menyeringai, "Ini gashat mu, ambillah!" dia melempar gashat ke Kiriya.
Kiriya mengambil gashat nya kembali. "Kalau perlu kau tidak usah mengingat kejadian tadi, aku tidak akan mengatakan nya kepada siapapun. Dan juga, wajah mu terlalu merah saat ini" Kuroto tersenyum lalu kembali masuk kedalam layar game arcade.
"Aaarrgghh!!!! Apa-apaan itu tadi!!? Ck! Sialan!" Kiriya terus mengumpat sembari menutupi wajahnya, dia akan sangat menyesal karena sudah menuruti permintaan Kuroto tadi.
#hello_readers
Wah, akhirnya ke update juga ni story 😌
Gomen telat banget, harus nya udah di up pas tanggal 16 kemarin :'(
Tapi ya karena pulang sekolah sore, tugas numpuk (yah, derita seorang pelajar yakan:'v) jadi update ceritanya hari ini :vDan btw, otanjoubi omedetou om Tetsuya Iwanaga, Dan Kuroto, dewa sengklek ✨🎉
Aku padamu //*plak:v (apasih gaje:v)Okelah bye-bye, tunggu story selanjutnya ea... Ciao ✌
KAMU SEDANG MEMBACA
Tokusatsu Fanfiction (Boys Love) [Close Request!]
Short StoryHanya sekedar fanfiction tokusatsu (oneshot/twoshots) yang saya buat untuk kesenangan diri saya sendiri dan reader yang minat. Yang minat silahkan dibaca, yang tidak ya jangan dibaca,, karena saya tidak memaksa//hiyahiya:v Mau request couple/story...