Sento x Banjou (1)

1K 52 12
                                    

Request dari Tonekoko

.

.

"AARGGGHHH!!!!! apa-apaan mereka itu!? Mereka pikir mudah mendapatkan pacar dalam waktu seminggu!?" ya, orang itu adalah Kiryu Sento yang sedang meratapi nasibnya yang jomblo :v

Sebelum itu, dia mendapatkan tantangan dari teman-temannya, yang tidak lain adalah Kazumi dan Gentoku. Mereka berdua yang masing-masing sudah punya pacar, dengan seenaknya memaksa Sento untuk mendapatkan pacar dalam waktu seminggu. Jika dia gagal, maka ia harus mentraktir acara double date kedua temannya. Sekarang Sento uring-uringan gara-gara itu.

Sento itu sebenarnya memang tampan, jadi semua orang pasti berpikir jika ia bisa dengan mudah mendapatkan pacar. Tapi kenyataan nya tidak, dia sering ditolak. Dia sebenarnya pernah punya pacar, tapi tak bertahan lama. Itu semua karena ia lebih memilih eksperimen sains nya daripada pacar sendiri.

Saat ini Sento sedang duduk di pojokan ruang lab, yang pasti ruangan favoritnya di sekolah. Dia terlihat seperti manusia yang tak punya semangat hidup lagi. Sekarang ia hanya memikirkan dua pilihan, cari pacar atau bunuh diri.

Tiba-tiba suara derit pintu terdengar, seorang pemuda masuk kedalam. Sento diam melihat gerak-geriknya, tapi pemuda itu sepertinya tidak melihat keberadaan Sento. Pemuda itu berjalan kearah tergeletaknya alat untuk bersih-bersih. Sento mendekatinya perlahan, lalu diam berdiri dibelakang pemuda itu. Sementara pemuda itu masih membelakanginya, kemudian saat ia berbalik...

"UWAAAAHHHH!!!!!" dia berteriak kencang, sehingga membuat Sento menutup telinganya. "OI! Kenapa kau teriak begitu!?" tanya Sento yang gak sadar diri :v

"Ya kaget lah! Itu salahmu!" bentak si pemuda tadi.

"Siapa namamu? Kenapa kau disini?" tanya Sento lagi.

"Banjou Ryuga. Aku harus membersihkan lab ini, karena aku mendapat hukuman dari Soichi-sensei." jawab pemuda tadi, yang namanya Banjou.

"Hm, sudah kuduga. Jika orang bodoh datang kesini, itu artinya dia dapat hukuman dari guru." ujar Sento dengan pose berpikir.

"OI! Siapa yang kau bilang bodoh!? Aku tidak bodoh, aku cuma kurang pintar!" gerutu si Banjou yang tak terima dengan ucapan Sento tadi.

'Oke fix, dia bego beneran guys' batin Sento.

"Daripada kau diam tidak ada kerjaan, lebih baik kau bantu aku." ujar Banjou.

"Hah!?" Sento menatapnya heran. Lalu ia terdiam memikirkan sesuatu, tak lama kemudian terbesit sebuah ide diotaknya "Baiklah, aku akan membantu mu, tapi kau juga harus membantu ku." ujar Sento.

"Membantu mu? Bagaimana caranya?" tanya Banjou. Sento tersenyum kearah Banjou, lalu memegang kedua bahunya. "Jadilah pacarku."

Suasana hening seketika, Banjou masih mencerna kalimat yang Sento ucapkan tadi, lalu tak lama kemudian ia memasang raut wajah kaget. "HAAHHH!!? APA KAU GILA?!!" teriaknya tepat di depan wajah Sento.

"Orang gila tidak mungkin bisa sepintar aku." jawab Sento enteng.

"Kau homo ya!?"

"Tidak, tentu saja tidak. Tapi karena situasinya begini, ya mau bagaimana lagi." Banjou kembali bingung saat mendengar jawaban Sento, "Maksudnya?" dia bertanya.

"Aku ditantang teman-temanku untuk mendapatkan pacar dalam waktu seminggu. Kalau aku gagal, aku harus mentraktir acara double date mereka dengan pacarnya." jelas Sento.

"Apa untungnya untukku?"

"Tolong lah... Kalau begitu, aku juga akan membantumu. Bahkan hal yang mungkin belum bisa kau lakukan, aku akan membantumu melakukannya." ucap Sento meyakinkan pemuda didepannya ini. Sementara Banjou masih berpikir, apakah ia harus menerima tawaran dari Sento atau tidak?

Tokusatsu Fanfiction (Boys Love) [Close Request!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang