"Terimakasih atas bantuannya, Deborah Hyland."
Aku memutar bola mataku sembari mengangguk mengiyakan perkataan Liam. Sekarang, aku dan Liam sedang berada di booth kedua di kilometer keenam. Setelah laki-laki tadi mengatakan hal tentang Liam dan tentang diskualifikasi, aku dengan sangat amat enggan berbalik dan menemui Liam.
Ya, memang benar jika dia terjatuh dan mengalami luka kecil di kakinya. Namun yang sangat menyebalkan adalah, luka di kaki Liam itu sangat kecil. Dia bahkan bisa berlari dan memenangkan pertandingan ini—oh tolong, ini hanya seandainya dan sumpah itu tak akan pernah terjadi—tanpa perlu bantuanku.
Jelas laki-laki ini sangat menyusahkan.
Lebih menyusahkan dari 10 bayi yang menangis secara bersamaan.
"Kau mau minum? Kau sudah menolongku."
Liam menyodorkan sebotol minuman. Aku menepis menolaknya. “Tidak. Aku tak butuh.”
"Oh, apa kau marah?" Tanya Liam.
"Jelas aku marah. Kau membuat waktuku terbuang dan merepotkanku. Kau bahkan tak apa-apa dengan kakimu itu. Untuk apa otot besarmu itu jika nyatanya luka kecil pun kau masih meminta tolong pada seorang gadis? Payah."
Liam terkekeh. "Maafkan aku."
"Tak usah meminta maaf."
"Kenapa? Apa karena kau akan selalu memaafkanku?"
Aku menarik kepalaku ke belakang. Berbicara dengan manusia yang satu ini memang butuh stamina yang cukup besar. Bahkan aku ingin sekali menjambak rambut seseorang saat ini. Andai saja aku diperbolehkan untuk menjambak rambut seorang gadis dengan kulit coklat eksotis dan rambut yang juga bewarna coklat yang berada di dekat kami sekarang. Tapi, kurasa itu terlalu bodoh. Ingat D, kau gadis dengan karakter teladan yang mendominan. Kau tak boleh mempermalukan dirimu sendiri.
"Kenapa kau memandangi gadis berkulit coklat itu?" Tanya Liam.
"Eh? Tidak ada," aku mengendikkan bahuku. "Tapi sedari tadi dia mencuri pandang padamu." Kataku jujur.
Liam terdiam beberapa saat. "Mungkin dia suka padaku yang tampan ini,” ujarnya. “Tapi sayang, aku lebih ingin kau yang menyukaiku daripada gadis itu."
Lo harus tau kalo di chapter ini ada sebuah clue untuk ending HOHOHHOHOOHO
KAMU SEDANG MEMBACA
Payne Game
Fanfiction❝ Dia, Liam Payne, hanya laki-laki tolol dengan seribu gombalan sampah ❞ Copyright © 2014 by ratukuaci All Rights Reserved