Keputusan Euis ternyata didukung bulat oleh Hardi, ayah Kanaya. Walau ada Ustadz Andi, adik Hardi yang mengambil program doktoral di Mesir, tetap saja ia cemas karena putrinya sudah beranjak dewasa. Siapa bisa menjamin tak ada kumbang nekat melirik bunga baru mekar ini? Menurut Hardi, adiknya saja belum cukup untuk melindungi Kanaya.
Fobia melepas si bungsu ini muncul semenjak tragedi yang menimpa putri sulungnya. Hardi dan istri, khawatir hal yang sama menimpa Kanaya. Akibatnya, mereka malah menderita sindrom over protective pada Kanaya yang masih belia. Sikap ini terpicu oleh dorongan untuk mengembalikan harga diri keluarga yang sempat tercoreng oleh ulah putri pertama.
Selepas perdebatan alot dan tawar-menawar, akhirnya Kanaya tunduk pada letter of intent kedua orang tuanya demi kuliah di negeri seribu menara itu. Jika dalam setahun belum bertemu qawwam, papahnya mengancam akan menjemput dan mengajak pulang. Impiannya bakal meluncur jatuh berantakan.
Hanya ada sedikit keringanan. Mereka berkenan menghapus persyaratan calon suami orang Sunda. Menyerahkan pilihan pada Kanaya, dengan catatan, suami kudu diboyong pulang ke Indonesia.
Kanaya hanya mampu menggaruk-garuk bantal, untuk melampiaskan kekesalan hati.
Usianya tahun itu baru genap delapan belas. Seandainya tidak tertunda, maka ia termasuk mahasiswi termuda di Al-Azhar, karena kuliah di awal usia tujuh belas tahun. Maklum, selepas mutqin 30 juz Al-Quran di homeschooling tahfiz Quran Bogor, ia ngotot mengikuti program khusus bahasa Arab di salah satu Pondok Pesantren. Program tersebut dijalaninya selama setahun, sebagai persiapan menimba ilmu di Mesir. Berkat posisi tawar ayahnya yang pejabat tinggi, ijazah SMP bisa dibabat lewat kejar paket B.
Pada umur tiga belas tahun, ia terbang ke Mesir dan mendaftar di Dirosah Khashshah. Setahun kemudian, mengikuti imtihan qabul ke Mahad Buuts Al-Islami Al-Azhar. Di situ sukses menempati kelas 2 setingkat SMA. Praktis ia hanya menjalani dua tahun di SMA.
Selepas mahad, di usia enam belas, ia mendaftar dan lulus di Fakultas Syari'ah Islamiyah, Al-Azhar Asy-Syarif, Kairo. Sayangnya, kuliah terpaksa tertunda saat liburan. Sebab orang tuanya memanggil pulang.
Kanaya sempat enggan kembali ke rumahnya yang sepi. Tak disangka ia ditawari menikah dengan seorang ustadz tajir, putra sahabat mamahnya.
Sebenarnya, alasan kuat Euis menikahkan Kanaya waktu itu adalah karena terpikat calon menantu yang kaya raya sekaligus pimpinan Pondok Pesantren. Calon besannya juga sudah memiliki nama dan pengaruh di masyarakat. Pernikahan Kanaya akan mendongkrak prestis keluarga mereka di masyarakat. Bagi birokrat korporat macam Pak Hardi, ini jelas peluang emas. Malangnya, terjadi insiden yang membuat Kanaya batal menikah. Bukan hanya Kanaya yang patah hati, Euis dan Hardi juga merasa rugi.
Kanaya terpaksa pula bertahan, mengasuh keponakan selama satu tahun. Semata karena khawatir kalau kakaknya kembali depresi ketika sempat bermasalah dengan suami paska melahirkan.
Namun, semenjak itu, ada sedikit perubahan. Papah mamah lebih sering di rumah. Makan malam bersama, selama setahun terakhir ini, mulai dirutinkan. Agaknya tragedi Meida, membuat mereka menyesal karena pernah mengabaikan kehangatan keluarga gara-gara kesibukan aktivitas bisnis dan sosial di luar rumah.
Walau begitu, Kanaya belumlah lupa, bagaimana mamah papah memposisikan dirinya di masa silam. Mungkin, karena itulah ia tumbuh menjadi sosok yang sedikit cuek dan merasa tak membutuhkan siapa-siapa. Ia juga ingin membuktikan, bahwa ia sanggup merantau jauh dari rumah dan tak terlalu butuh kasih sayang orang tua.
Tatkala mengemasi pakaian dan beberapa buku untuk dibawa ke Mesir, dada Kanaya sempat sesak bagaikan diganjal kelapa. Pikirannya dirisaukan perjanjian yang dipaksakan orang tua. Akan tetapi, begitu melihat pesawat tujuan Kairo di bandara, hatinya mendadak ringan. Dunia terlalu luas dan penuh warna, bagi dirinya yang terbiasa berfokus pada cita-cita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Imut (Cairo, I'm in Love)
Novela JuvenilDemi kuliah di Mesir, Kanaya terpaksa menyetujui Letter of Intent mama papa, yaitu menikah dini, dengan Fariz Al Muzakki. Fariz, pemuda pendiam yang minus emosi, tak menyangka juga, jalan jodohnya bersama Kanaya. Pasangan muda ini bikin iri para jo...