05

96.9K 3.7K 58
                                    


Author pov.

Hari ini adalah hari pernikahan Ezra dan Cikal tidak di sangka hari berjalan begitu cepat.

Pernikahan mereka di lakukan begitu sederhana, ijab qabul di lakukan di rumah Cikal, dan nanti malam respsi akan di adakan di gedung.

"Saya terima nikahnya dan kawinnya Cikal putri anindiya binti Pion dahendra dengan seperangkat alat sholat di bayar, tunai!"

Ezra mengucap janji nya, hari ini menit ini dan detik ini mereka resmi menjadi sepasang suami istri di mata Agama dan negara.

Cikal langsung menyalami tangan Ezra, ia mencium punggung tangan Ezra yang sekarang sudah menjadi suaminya, begitu pun dengan Ezra mencium kening Cikal.

Acara ijab kabul telah di laksanakan dan telah selesai, tinggal acara resepsi mereka nanti yang di mulai jam lima sore.

Ketika Jam sudah menunjukan pukul lima sore yang artinya acara resepsi sudah di mulai, Ezra dan Cikal sudah berdiri menyalimi para tamu yang datang.

"Astaga ngga nyangka gua, ternyata lo duluan Zra yang nikah" ucap Daniel, teman Dokter Ezra sekaligus teman dekat Ezra.

"Hahaha, nyusul lah bro!"

"Tunggu undangan dari gua ok, btw nih buat kalian berdua" ucap Daniel menyodorkan sebuah paperbag yang ia bawa

"Awas aja lo kalo isinya macem-macem" Ezra menatap Daniel tajam

"Ngga cuman satu macem aja kok" ucap Daniel dengan mengedipkan sebelah matanya

***

Cikal pov.

Acara resepsi pernikahan gue sudah selesai, capek rasanya menyalimi tamu yang begitu banyak, sekarang gue udah bukan tinggal di rumah bokap nyokap gue, melainkan di rumah baru Ezra. Semua barang gue sudah di bawa semua ke sana, masih nggak nyangka sebenarnya kalo gue sekarang udah menjadi seorang istri dari Ezra Malik adinata, diumur gue yang masih sangat muda ini, tapi memang mungkin ini sudah menjadi takdir gue, dan gue harus menjalankannya karena ini jalan hidup gue.

"Zra, kamar gue di mana?" Tanya gue, gue pengen langsung cepat-cepat istirahat tubuh gue udah capek banget

"Lo mau satu kamar atau mau pisah dari gue?"

"Emang di sini ada berapa kamar?"

"Satu"

"Terus kenapa Lo nawarin buat gue pisah kamar dari Lo?" Tanya Gue dengan menatap Ezra jengkel

"Ya gapapa, kamar nya cuman ada satu jadi Lo satu kamar sama gue, ada di atas sana" ucap Ezra yang langsung melangkahkan kakinya ke lantai dua di mana letak kamar gue dan dia berada, rumah segede ini cuman ada satu kamar? Astagahh ingin rasanya gue istighfar di depan Ezra tapi takut dia kebakar.

Sebelum ke kamar Gue berjalan ke arah dapur untuk mengambil minum, tenggorokan gue benar-benar haus.

Ini rumah baru Ezra ia membeli rumah ini dengan uang hasil tabungannya, kata mamah mertua gue si gitu, tidak terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil, dengan warna dinding putih dan hitam, di sini juga ada kolam renang yang berada di samping dapur, yang terpisah dengan jendela kaca.

Setelah meneguk air putih di kulkas, Gue langsung ke kamar untuk membersihkan diri gue yang udah sangat lengket dengan air keringat.

Gue masuk ke dalam kamar baru gue, kamar yang menurut gue lumayan besar dengan di dalam nya ada satu kamar mandi, gue nggak menemukan Ezra di sini, sepertinya ia sedang mandi karena ada suara air di dalam sana.

MY LITTLE WIFE [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang