O4

2.8K 389 42
                                    

Info :
Bahasanya ku ganti jadi semi baku, jadinya ngomongnya gue-lo, bukan aku-kau lagi. Jeongin juga jadi aku-kamu dan bahasa Jeongin gak terlalu kaku.
Diganti jadi semi baku soalnya lebih sreg aja h3h3. Maaf kalau bahasanya malah bikin aneh atau gak nyaman :"

 Maaf kalau bahasanya malah bikin aneh atau gak nyaman :"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kringggg.

Bel istirahat berbunyi, sebagian murid di dalam kelas pergi ke kantin, sebagian lagi di dalam entah melakukan apa. Hyunjin masih ada di kelas, tertidur di bangkunya.

Jeongin membuka tasnya, mengambil bekal yang dia buat sendiri tadi subuh. Dia tidak tau kantin sekolah ada dimana, ingin bertanya pun dia ragu. Teman sekelasnya pasti tak akan mengerti bahasa isyarat. Walaupun Jeongin selalu membawa note kecil dan pulpe di kantong celananya, dia tetap ragu bertanya.

Jeongin sempat ingin bertanya letak kantin dimana ke Hyunjin, tapi dia ingat kalau Hyunjin tidak mau berbicara dengannya. Entah Hyunjin masih bisa bahasa isyarat atau tidak pun, dia tidak tahu.

Jeongin menaruh bekalnya di atas meja, melangkahkan kakinya ke kelas sebelah, kelas Jisung. Dia hendak mengajak Jisung untuk makan bersamanya.

Sesampainya di kelas, dia melihat Jisung. Menghampirinya dengan berlari kecil. Tidak sadar penghuni kelas disana memandangnya dengan tatapan heran.

Jisung sedang memakan bekal juga rupanya, mungkin dia malas pergi ke kantin sehingga membawa bekal dari rumah.

Jisung menghentikan acara makannya, melihat Jeongin yang sedang tersenyum kepadanya. Dia balas tersenyum pada teman tunawicaranya itu.

"Ada apa?"

Jeongin mengambil note kecilnya, menulis sesuatu disana.

'Ayo makan bareng, aku membawa bekal juga.'

"Ayo!" Jisung menutup kotal bekalnya, kemudian membawanya menuju kelas Jeongin. Jeongin mengikuti di belakangnya dengan senyuman lebar.

"Lo duduk dimana Jeong?"

Jeongin menunjuk kursi kosong di sebelah kursi Hyunjin yang kosong juga. Rupanya Hyunjin sudah pergi entah kemana.

Jeongin berjalan menuju kursinya, langkahnya terhenti. Pandangannya menuju kotak bekal berwarna hijau dengan isinya yang berceceran dimana-mana. Itu kotak bekalnya.

Jeongin menatap bekalnya sedih, padahal tadi bekalnya masih tertutup dengan rapat di atas kursinya.

Jisung menatap raut wajah Jeongin, bisa dia pastikan itu kotak bekal milik Jeongin. Jisung menggeram kesal.

Terdengar suara cekikikan murid di kursi pojok, itu Jaemin, Chenle, dan entah siapa lagi dua orang lainnya.

"Yah bekal lo tumpah ya? Gue turut prihatin ckck." Jaemin bersuara, diikuti dengan suara tawa dia dan teman-temannya.

Everybody Loves You | Hyunjeong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang