1O (END)

3.9K 381 107
                                    

Kakinya terus melangkah dengan cepat di koridor sekolah, dengan raut penasaran tercetak jelas di wajahnya. Ia berhenti kala sudah sampai di depan orang yang ditujunya.

"Jeongin kemana?" Tanya Jisung. Ia heran kemana Jeongin dua hari belakangan ini? Jeongin tidak masuk sekolah, tanpa keterangan.

"Lah mana gue tau, lo pikir gue emaknya?"

"Lo kakaknya Jeongin goblok. Makanya gue nanya ke lo."

Hyunjin berdiri, menatap Jisung datar. Bisa-bisanya Jeongin dibilang adiknya. Hei, ia mana sudi punya adik cacat. Ckck.

"Gue bukan kakaknya si bisu, sialan. Mana gue tau dia kemana. Palingan dah mati, coba aja lo cek pemakaman umum sekitar sini."

Jisung melotot tak percaya, baru kali ini ia dihadapkan oleh manusia tak punya hati seperti Hyunjin. Adik sendiri dibilang mati? Pergi kemana otaknya?

"Itu adek lo sendiri bangsat! Bisa-bisanya lo bilang dia mati?! Kasih tau dia dimana?!" Ucap Jisung, tangannya sudah mencengkram kuat kerah seragam Hyunjin, yang dicengkram justru tertawa. Sinting.

"Bacot, kalo gue bilang mati ya mati."

Ucapan Hyunjin benar-benar kelewatan. Ia berlalu begitu saja setelah mengucapkan omong kosongnya. Jisung menggeram, ia menyusul Hyunjin, kemudian menendang punggungnya kuat hingga Hyunjin terjatuh mencium lantai koridor sekolah. Sontak saja hal tersebut langsung memicu para murid disekitar untuk menonton pemandangan Hyunjin mencium lantai.

"HAN JISUNG!"

"Hyunjin pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hyunjin pulang."

Menaruh tasnya asal di sofa ruang tamu, Hyunjin mendengus begitu menyadari orang tuanya tidak berada di rumah, lagi. Tidak bisakah mereka meluangkan waktunya untuk anaknya sendiri? Yah walaupun cukup menguntungkan baginya, ia jadi bisa memerintah Jeongin sesuka hatinya.

"Oi bisu, kerjain pr gue." Ujarnya sedikit berteriak, merasa tak ada jawaban, Hyunjin lantas menggeram. Menaiki anak tangga untuk menuju kamar sang adik.

"Bisu heh kemana sih lo?!" Teriakannya mengambang di udara, tidak ada jawaban. Lantas Hyunjin mempercepat langkah.

"WOI BISU! BUDEK YA LO?" Hyunjin memasuki kamar sang adik, semakin kesal saat Jeongin justru tidak ada disana. Sialan. Kemana adik bisunya itu?

Suara pintu terbanting mengakhiri sesi amukannya. Hyunjin menuruni anak tangga, berjalan menuju dapur untuk menghilangkan dahaga. Kegiatannya terhenti saat netranya melihat pintu kamar mandi yang terkunci, lengkap dengan kuncinya yang menggantung di kenop pintu. Untuk apa pintu kamar mandi di kunci?

Matanya membola begitu melihat adiknya terkapar tak sadarkan diri di lantai kamar mandi yang dingin. Awalnya ia tak peduli, toh mau Jeongin tidur di kamar mandi atau dimanapun ia bodo amat. Namun kini Hyunjin cemas begitu melihat tembok yang berlumur darah yang mengering. Wajah adiknya begitu pucat. Lusuh. Seperti tidak bernyawa.

Everybody Loves You | Hyunjeong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang