Jisung hanya bisa memperhatikan Jaemin dalam diam, sedari tadi wajah Hyungnya murung sekali. Tatapannya juga sedikit sendu. Entah kenapa.
"Sungie, Nana boleh pinjam ponsel?". Jisung sampai terlonjak kaget mendengar suara Jaemin.
Tangan Jaemin sudah terjulur dengan gestur meminta pada Jisung, tanpa pikir panjang Jisung menyerahkan ponselnya pada Jaemin.
"Nana pinjam dulu" setelah berkata demikian Jaemin beranjak pergi, Jisung bahkan belum sempat menjawab.
Pandangannya mengedar pada ruang tengah, di sofa yang berlawanan dengan sofa yang tengah Jisung duduki ada Jeno dan Renjun yang entah sedang bercanda apa, tapi posisi mereka membuat Jisung sedikit heran, tumben sekali Renjun mau bersandar pada Jeno.
Tiba-tiba Jisung tersentak dari duduknya. Pantas saja Jaemin berwajah murung, sepertinya dia cemburu. Tapi wajah Jaemin sudah murung sehabis nct dream v live. Otak Jisung berpikir lebih keras, ahh dia sadar kenapa Jaemin jadi murung.
Saat live Jeno sering sekali mencuri perhatian pada Renjun, bahkan tangannya tidak pernah diam untuk menarik perhatian Renjun. Posisi duduk saat vlive tadi memang Jaemin tidak disebelah Jeno. Mungkin Jaemin menyadari saat tangan Jeno sedang modus pada Renjun.
Jeno memang cari masalah. Jisung mengeluh dalam hati. Biasanya Jaemin tidak pernah murung saat Jeno harus skinship dengan Renjun, namun saat ini berbeda. Mungkin Jaemin sedang sedikit sensitif. Sejujurnya Jisung hanya tidak tega wajah manis Hyungnya dihiasi kerutan tidak mengenakan.
Sekali lagi Jisung terkejut, tiba-tiba ada tangan yang menyodorkan ponsel padanya. Dia mendongak, itu Jaemin.
"Sudah?" Jisung bertanya.
"Eung, Nana mau keluar sebentar. Sungie mau titip sesuatu?". Jawaban Jaemin membuat Jisung dengan cepat melirik jam yang menggantung di dinding.
Pukul 22.00. Ini sudah malam.
"Hyung, ini sudah malam. Memangnya Hyung mau membeli apa?"
"Membeli cokelat Sungie, Nana ingin cokelat hangat. Persediaan habis". Jaemin mencebikkan bibirnya.
"Kutemani yaa?". Jisung sudah akan beranjak saat Jaemin menggeleng dengan ribut.
"Nana sendiri. Cuma ke market depan". Penjelasan Jaemin.
Jisung mengamati penampilan Jaemin, celana training, hoodie yang kebesaran, dan topi. Baiklah, Jisung kalah.
"Jangan terlalu malam Hyung". Mendengar perkataan si maknae Jaemin mengangguk, tanpa basa-basi langsung beranjak pergi. Melewati kekasihnya yang masih sibuk bercanda dengan Renjun.
.
.
.
.Ini sudah hampir pukul 23.00 dan Jaemin belum kembali. Jisung melirik ponselnya gusar, dia sudah menghubungi Jaemin tapi sayangnya ponsel Jaemin ada di kamar. Menyebalkan sekali. Jisung khawatir.
"Kau kenapa?"
Tatapan Jisung yang sebelumnya fokus pada jam teralihkan. Tatapan datar dia layangkan pada Jeno."Apa pedulimu Hyung". Jawaban sarkas Jisung membuat Jeno kaget, maknaenya sedang sensitif.
"Kau melihat Nana? Aku mencarinya ke kamar tapi tidak ada". Jeno bertanya.
"Oh sudah ingat masih punya kekasih?". Jawaban Jisung membuat Jeno mengerutkan dahinya dalam, Jisung itu kenapa sih.
Jika 5 menit lagi Jaemin tak pulang, Jisung akan menyusulnya. Niat Jisung dalam hati.
Tapi sebelum hal itu terjadi suara pintu dorm yang dibuka terdengar. Jisung langsung beranjak menuju ruang depan.