Bisep Jeno

22K 1.2K 69
                                    

Jaemin pov~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jaemin pov~

AKU IRI!!!!
Hanya bisa berteriak dalam hati, aku menghembuskan napasku pelan. Sedikit menjengkelkan memang.

Kami selalu pergi bersama untuk workout, porsi latihan kami juga sama, tapi kenapa tubuhku tidak seperti dia. Ini menyebalkan sekali.

Ingin sekali aku menambah jadwal workout supaya bisa menyaingi dia, tapi badanku terlalu lelah setelah seharian bekerja. Setibanya di dorm yang kupikirkan hanya membersihkan diri dan istirahat.

Aku ingin menggigit bisepnya supaya dia berhenti memamerkannya. Itu hanya milikku. Kenapa dia tidak sadar sih!!

.
.
.

Jeno pov~

Aku tidak tau apa yang salah, tapi tiba-tiba kekasihku mendiamkanku. Ini membuatku sedikit frustasi. Aku bahkan merasa tidak melakukan kesalahan apapun.

Kami baru saja tiba dibandara setelah perjalanan dari vietnam. Kekasihku bahkan tidak menggubrisku sama sekali. Jika tak sengaja bertatap mata dia akan mencebikan bibirnya kesal ke arahku sebelum mengalihkan tatapannya dariku. Nana kenapa sih??

Di mobil yang membawa kami ke dorm dia bahkan lebih memilih untuk duduk di sebelah Renjun, padahal dia selalu duduk di sebelahku. Aku hanya bisa memperhatikannya dari belakang, karena aku duduk persis dibelakangnya.

Yang kuliat, Nana menyandarkan kepalanya lemas pada bahu Renjun, dia terlihat menyamankan posisinya. Sepertinya dia kelelahan dan mengantuk. DAN APA-APAAN ITU, RENJUN MENGUSAP RAMBUT NANA. SIYAL AKU CEMBURUUUU.

"Itu hanya Jaemin dan Renjun, tidak usah menatap seperti itu Hyung"

Aku bahkan mengabaikan perkataan maknae di sebelahku, mataku memicing, memandang tak suka ke arah mereka.

"Huh...." menghela napas kesal, aku mengalihkan tatapanku sebelum rasa cemburu ini semakin bertambah. Sepertinya melihat pemandangan diluar mobil lebih menyenangkan.

.
.
.

Setelah membersihkan diri aku hanya duduk termenung diatas kasurku, memikirkan sebenarnya ada apa dengan kekasihku.

Ketukan pada pintu membuyarkan ketermenunganku. Aku berjalan dengan langkah gontai untuk membuka pintu. Namun seseorang yang ada di dibalik pintu mengejutkanku.

"Sayang...".

"Anak-anak akan memesan makanan, Nono ingin makan apa?"

"Samakan saja denganmu"

"Okay Nono".

Saat akan beranjak pergi aku menahan tangannya, membuatnya menatapku dengan ekspresi heran.

"Nana marah?"

"Nana tidak marah"

"Tapi Nana mendiamkanku"

Oneshoot NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang