Napas Jaemin terengah. Wajahnya memerah sampai ke teliganya. Walaupun AC sudah menyala, tetap saja terasa panas.
"Nono jangan...nghhh..."
Rasanya basah dan lengket, Jaemin menyukai sensasinya namun dia malu.
"Akh Nono..."
Lenguhan itu tak terhindarkan lagi.
Jeno masih asik dengan kegiatannya menciumi paha kekasihnya sendiri. Daripagi Jeno sudah berpikiran mesum dan seharian ini melihat Jaemin berkeliaran di dorm dengan celana pendek membuat Jeno tidak tahan.
Apalagi tadi paha Jaemin sempat terekspos karena celananya tidak sengaja tersingkap saat duduk. Fetish Jeno langsung teraktifkan.
"Nghhh...Nana maluu...."
Bagaimana tidak, celana pendek yang dipakai Jaemin sudah teronggok mengenaskan dibawah ranjang, celana dalamnya juga.
Rasanya malu sekali melihat kepala Jeno terbenam di paha dalamnya, walaupun rasanya juga nikmat.
Tapi Jaemin malu juga karena penisnya sudah menegang, precumnya mulai keluar.
"Eungg jangan....enghh...Nono!! Penis Nana ahhhh!!"
Penis mungil Jaemin begitu menarik perhatian Jeno. Nampak basah karena precum dan berkedut-kedut. Melihatnya membuat Jeno tak tahan untuk melahapnya. Mengemutnya sampai Jaemin orgasme.
Bunyi kecipak saliva milik Jeno yang beradu dengan penis Jaemin terdengar sangat cabul. Jeno dengan pelan mengeluar masukan penis Jaemin dalam mulutnya.
Tidak hanya wajahnya yang menggemaskan, penisnya juga. Itu yang pertama kali Jeno fikirkan saat melihat langsung penis Jaemin. Sampai saat ini mereka bersama Jeno tidak pernah bosan jika disuruh memainkan penis Jaemin di mulutnya.
Sambil mengulum penis Jaemin satu tangan Jeno dia gunakan untuk mengusap paha halus kekasihnya.
Kaki, paha itu fetish Jeno. Dan kaki Jaemin itu indah menurut Jeno. Putih mulus dan ramping. Jeno bahkan sanggup jika seharian menjilati paha Jaemin.
Tangan Jeno yang lainnya digunakan untuk memilin nipple Jaemin. Tangannya dia susupkan pada kaos Jaemin dan menggoda puting kanan kiri Jaemin bergatian. Dia pilin, dia cubit dan dia usap dengan sensual.
Jaemin menjambak rambut Jeno saat merasakan kenikmatan melanda tubuhnya dengan telak. Sejujurnya Jaemin ingin mendesah kencang, namun dia tersadar jika member yang ada di dorm pastilah bisa mendengar. Ini jam 4 sore dan Jeno sedang berbuat cabul padanya.
Lidah Jeno menjilat glans penis Jaemin, melingkar melewati lubang urine. Jeno memasukan seluruh penis Jaemin kedalam mulutnya, menghisapnya dengan keras sampai pipinya menirus. Deep throat.
"Anghh..ahhh...nyahh...Nono..."
Desahan Jaemin membuat penis Jeno berkedut. Tak sabar untuk masuk kerumahnya yang hangat.
"Cumm....Nana cummm...Nana cummm...."
Jaemin berusaha menjauhkan kepala Jeno dari penisnya, dia sudah tidak dapat menampung spermanya lebih lama lagi. Namun Jeno tak bergerak seinchipun.
"AKHHH NONO...."
Sperma Jaemin keluar banyak dimulut Jeno. Tanpa ragu Jeno menelannya, dia juga menjilati sisa sperma yang ada di penis Jaemin. Hmmm, enak.
Jaemin merunduk, melihat Jeno masih menjilati penisnya. Pelepannya barusan nikmat sekali. Jaemin mau lagi.
Setelah dirasa bersih Jeno melepaskan jilatannya dari penis Jaemin. Dia mendongak dan langsung bertatapan dengan manik bening Jaemin. Matanya masih tertutup nafsu.