kuning?💛

9.9K 518 3
                                    

Double up!! Bcs gabut wkw
Ada yang mau mutualan?
.
.
.
.


Jaemin sedang menyeduh cokelat saat tiba-tiba dia merasakan seseorang memeluknya dari belakang. Aroma white musk langsung menyeruak pada hidung Jaemin, itu wangi milik kekasihnya sendiri.

"Nana sedang apa?". Pertanyaan ringan Jeno lontarkan, tak lupa mencuri satu kecupan di pipi kekasihnya.

"Hanya membuat cokelat, Nono mau?". Jaemin menjawab tanpa menghentikan kegiatannya.

"Tidak, aku hanya ingin memeluk Nana". Ucapan Jeno tak ayal membuahkan kekehan ringan dari bibir Jaemin. Ada-ada saja Jeno itu.

"Jangan memakai baju kuning lagi"
Jeno berucap tiba-tiba.

"Kenapa?".
Jaemin bertanya. Dia sudah selesai membuat cokelatnya dan berniat membawanya ke meja makan. Namun Jeno tak mau melepaskan pelukannya.

"Ish Nono lepas sebentar, Nana mau meletakan cokelat. Lagipula lelah kalau berpelukan sambil berdiri"
Omelan Jaemin disertai cubitan pada pinggang kekasihnya.

Jeno menghembuskan nafas kesal, dengan terpaksa melepaskan pelukan pada tubuh kekasihnya sendiri. Tak lupa mengekor Jaemin seperti anak ayam.

Saat akan menarik kursi untuk di duduki tangan Jaemin ditahan Jeno, pandangan bingung Jaemin layangkan pada kekasihnya.

"Kenapa Nono?" tatapan polos itu membuat Jeno gemas.

Tanpa menjawab Jeno menarik kursi yang sebelumnya akan di duduki oleh kekasihnya. Mendudukan tubuhnya sendiri lalu membawa Jaemin duduk di pangkuannya. Rona merah tak luput dari pipi Jaemin.

"Nana kan bisa duduk sendiri. Tidak perlu dipangku".

"Tapi aku ingin memangku Nana"

"Yasudah, tadi kenapa Nana tidak boleh pakai baju kuning? Kan kuning manis"

"Karena kuning manis dan Nana juga manis. Jadi manisnya berkali lipat"

"Tapi kata Njun, Nana cantik kalau pakai kuning"

"Nana ingin membunuhku?"
Jaemin kaget mendengar pertanyaan Jeno, kan Jaemin sayang Jeno masa mau dibunuh.

"Saat vlive Nana waktu ulang tahun mataku tak bisa teralihkan dari Nana. Nana cantik sekali saat memakai baju warna kuning, membuat Nana terlihat semakin bersinar. Entah kenapa Nana juga kelihatan sangat menggemaskan, pipi Nana seperti squishy, bibir Nana merah sekali. Aku sangat ingin menggigit Nana"

Wajah Jaemin langsung tersipu malu saat mendengar penjelasan Jeno.

"Apa Nana tidak boleh memakai baju kuning lagi?"

"Tentu boleh. Tapi kalau bisa pakainya saat bersamaku saja. Nana milikku, aku tidak ingin orang lain menikmati apa yang jadi milikku"
Posesif sekali Jeno ini.

"Eungg, kalau begitu Nana pakai warna lain saja. Kalau biru?"

Ingatan Jeno kembali pada saat nct dream melukis tembok untuk sebuah acara, saat itu kekasihnya memakai baju warna biru dan yaaa lagi-lagi Jaemin terlihat cantik dan manis sekali.

"Ehh..."
Jaemin terkejut saat Jeno tiba-tiba mencium bibirnya.

"Sejujurnya memakai apapun Nana terlihat cantik dan manis"
Jeno berkata dengan nada mengeluh. Memiliki kekasih yang adorable memang menyusahkan. Rasanya Jeno tidak ingin membagi Jaemin pada siapapun.

"Tapi kan Nana milik Nono"
Jeno terkekeh geli mendengar jawaban Jaemin.

"Maaf kalau aku posesif. Aku hanya sangat mencintai Nana"

"Nono jangan khawatir. Kalau urusan style kan itu noona yang mengatur. Kecuali kalau pribadi Nono bisa kok meminta Nana untuk memakai baju tertentu, Nono bisa bilang pada Nana. Kalau Nono tidak suka kita bisa berdiskusi dengan stylis noona"

"Aku cinta Nana, apapun yang Nana pakai nampak bagus dimataku, tidak membosankan. Nana menyihirku yaa?"

"Itu Nono saja yang bucin dengan Nana.."

"Memang sih...."

"AKKKKK JENOO!!"

Do'akan saja kalau Jeno tidak membuat wajah Jaemin penuh liur, efek karena gemas membuat Jeno menciumi seluruh permukaan wajah Jaemin.


END.

Oneshoot NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang