"Nana boleh duduk di depan?"
Jaemin bertanya saat member dream sedang berjalan menuju mobil yang akan membawa mereka kembali ke dorm.
"Kenapa?"
Haechan bertanya. Sebenarnya dia sedikit khawatir karena wajah Jaemin terlihat sendu. Takut kalau temannya itu sakit atau punya masalah."Nana mengantuk dan capek. Kalau di belakang nanti kalian berisik"
"JANGAN CUBITTT!!"
Jaemin merajuk saat Renjun mencubit pipinya. Habisnya Jaemin lucu sekali saat mengeluh, Renjun kan tidak tahan dengan yang manis-manis.
"Tidak ingin duduk disebelahku?"
Jaemin memandang Jeno, lalu menggeleng pelan menjawab pertanyaannya.
"Nana ingin sendiri"
"Okay Hyung, duduk saja di depan". Jisung menyahut. Beda dengan Jeno yang seperti menangkap maksud lain dari perkataan kekasihnya.
Jeno menghela napas pelan. Sepertinya Jaemin marah padanya.
Didalam mobil Jeno terus saja memperhatikan Jaemin, kekasihnya bersandar lemas pada kursi mobil. Headset terpasang ditelinga kekasihku, dia juga mendekap tasnya di depan dada, dari belakang aku dapat melihat Jaemin memejamkan matanya. Sepertinya Jaemin mencoba untuk tidur.
Jeno membatin semoga Jaemin mau memaafkannya.
.
.
."Nana mau makan apa?"
Setibanya didorm, Renjun langsung menanyakan hal tersebut pada Jaemin. Dia lapar dan dia yakin semua member juga pasti setuju kalau mau memesan makanan.
"Nana tidak lapar. Hanya mengantuk dan sedikit capek. Nana mau tidur saja, kalau kalian mau makan tak apa makan saja. Nana duluan yaa"
Ekspresi berbeda ditunjukan dari wajah semua member.
"Istirahat yang nyenyak Hyung"
Jisung mengacak pelan rambut Hyungnya. Dia paham kenapa Jaemin terlihat sedih. Tapi disisi lain dia juga khawatir karena Jaemin tidak mau makan. Mungkin nanti dia akan membujuk Jaemin untuk makan roti. Lagipula mereka sekamar, mudah juga membujuk Hyung kesayangannya itu.
"Pesananku samakan saja dengan Jisung. Aku akan menyusul Nana"
Jeno berkata cepat saat Jaemin sudah berlalu ke kamarnya. Dia khawatir pada kekasihnya.
"Nana marah?"
"Jaemin Hyung sakit?"
Pertanyaan pelan dari Chenle dan Haechan berlalu begitu saja.
.
.
."Nana?"
Jaemin menoleh, lalu tersenyum lemah pada Jeno. Dia kembali melanjutkan kegiatannya membereskan tas yang barusan dibawa.
"Nana mau mandi"
Jaemin berkata sambil menunjukan handuk ditangannya.
"Nana marah padaku?"
"Tidak..."
"Kenapa diam saja?"
"Nana harus apa?"
"Makan yaa, Nana tadi hanya makan sedikit"
"Nana tidak lapar. Nana ingin mandi lalu tidur saja"
"Sedikit saja yaa..."
Jeno membujuk.
"Jeno, Nana tidak lapar. Nana capek dan Nana ingin tidur. Maaf Jeno tapi Nana mau mandi"