Tampang bodoh Jeno benar-benar mengganggu. Sedari tadi Jisung sudah mengamati dan tampang Hyungnya tetap seperti itu.
Senyum-senyum sendiri, lalu meremas tangan sendiri dengan gemas. Ditambah gumaman bodohnya tak pernah berhenti. Jisung bergidik jijik melihatnya.
Akhirnya tatapan Jisung alihkan dari Jeno, mengikuti arah pandang Hyungnya itu. Pantas saja dari tadi bertampang bodoh, nyatanya sedang memperhatikan kekasihnya sendiri.
Di sebrang ruangan, ada Jaemin yang sedang duduk di depan meja rias. Dia sedang di poles oleh make up noona. Hanya polesan ringan supaya wajahnya terlihat lebih ceria.
"Berhenti bertampang bodoh Hyung" celetukan Jisung membuyarkan tatapan Jeno.
"Aku tidak bodoh. Kau yang bodoh". Balasan sengit Jeno berikan.
"Tapi Hyung memang terlihat bodoh. Mana wajah Hyung lama-lama seperti om-om mesum. Menggelikan". Jisung mencibir.
"YAAA JENO HYUNG JAHAT!!!"
Jisung mengeluh saat Jeno menjitak kepalanya keras. Awas saja, nanti kuadukan pada Jaemin Hyung."Biar..." Jeno menjawab dengan tampang sombong. Dia abaikan Jisung yang kembali menggerutu disebelahnya. Tatapannya ia alihkan lagi kedepan. Tepatnya kearah kekasihnya sendiri.
Jaemin itu memakai apa saja kenapa tetap cantik. Hari ini Jeno, Jaemin dan Jisung akan melakukan syuting untuk peringatan hari chuseok. Dan kali ini mereka harus memakai hanbook.
Sama seperti tahun lalu, Jaemin menggunakan hanbook berwarna soft pink dengan perpaduan putih dan pita cokelat. Jaemin manis sekali, ditambah rambut blondenya, hmmm jadi manis dan cantik.
Jeno mengamati kekasihnya lebih detail. Jaemin masih diberikan polesan oleh make up noona, bibirnya yang sudah merah diberikan polesan lip tint supaya warnanya lebih mencolok, pipinya yang cubby terlihat menggemaskan sekali saat berceloteh membalas godaan make up noona.
Kenapa sih Jaemin harus semenarik itu.
.
.
.Sebenarnya Jisung ingin berteriak gemas. Tapi dia tahan. Image coolnya nanti langsung hilang kalau dia melakukan itu.
Posisi Jisung dan Jeno duduk berdua di sofa panjang sudut ruangan, gerutuan Jisung berhenti saat melihat Jaemin Hyung berjalan ke arah mereka.
Manis dan menggemaskan sekali. Pantas saja Jeno Hyung sampai bertampang bodoh seperti tadi. Entah kenapa warna hanbook yang dipakai Hyungnya itu kelihatan lembut sekali, cocok sekali dengan kepribadian Jaemin Hyung yang memang lembut.
"Eung Nono..."
Jaemin memanggil pelan saat sudah berdiri di depan kekasihnya.Eye smile itu langsung muncul saat melihat wajah Jaemin. Jisung mengeluh dalam hati, sebentar lagi dia akan dijadikan obat nyamuk oleh Jeno dan Jaemin.
Isyarat Jeno berikan pada Jaemin. Menepuk-nepuk paha sendiri. Tanpa menunggu lama Jaemin duduk menyamping di paha kekasihnya.
Jadi posisi mereka sekarang duduk bertiga dalam satu sofa panjang. Jisung menghadap ke arah Jeno dan Jaemin dan Jaemin yang duduk menyamping dipangkuan Jeno menghadap Jisung.Lengan Jeno secara naluriah melingkar di pinggang Jaemin. Tak ketinggalan Jaemin memegang lengan Jeno yang melingkari pinggangnya.
"Kenapa?" Jaemin bertanya polos saat menyadari jika Jeno dan Jisung terdiam sambil menatapnya.
"JANGAN CUBIT PIPI NANA!!!" Rajukan kesal Jaemin berikan. Bibirnya juga mencebik lucu, tak lupa tatapan sengit dia berikan pada Jisung, yaa oknum tersebut baru saja mencubit pipi Jaemin.
"Itu karena Nana terlalu menggemaskan". Jeno menimpali. Satu tangannya dia gunakan untuk mengusap bekas cubitan Jisung di pipi Jaemin.
"Tapi Nana tampan. Nono harus tau itu"
"Lelaki tampan tidak pakai pink"
"Ish tidak asik. Karena Nana tampan makanya Nana pakai pink"
Jisung dan Jeno kompak terkekeh mendengar jawaban Jaemin. Lucu sekali.
"Eunggg tapi Nana senang sekali hari ini. Soalnya jarang sekali kita dapat acara bertiga. Nana juga senang soalnya bisa melihat Nono dan Sungie memakai hanbok". Jaemin mengungkapkan perasaannya dengan wajah berbinar. Dia tak bohong, saat diberitau oleh manager kalau dia memiliki jadwal untuk rekaman video hari chuseok perasaan gembira menyergap hatinya. Apalagi syuting bersama kekasih dan adik tercintanya. Pasti menyenangkan.
"Seberapa besar bahagia Nana?" Jeno bertanya.
"Sebesar ini..." Jaemin menjawab sembari membuat gerakan membentuk lingkaran dengan kedua tangannya.
"Eh, tapi kurang. Sepertinya lebih besar lagi..." Jaemin nampak kebingungan, wajahnya yang polos ditambah pose satu jari diletakan di dagu membuat oknum Lee Jeno tak sanggup menahan gemas.
"Akkkkkk.... Jangan ciumm, ada Sungiee. Ihhh. NONO!! NANA JANGAN CIUMMM"
Jeno tak mengindahkan teriakan Jaemin. Dia tetap menciumi seluruh wajah Jaemin dengan kecupan ringan.
Jisung tertawa melihat interaksi keduanya. Wajah Jaemin nampak memerah malu karena Jeno menciumi wajahnya di tempat umum. Tangan Jaemin juga masih berusaha mendorong wajah Jeno supaya menjauhinya.
"Ukhhh. Nana maluuuuuu...." Jaemin merengek. Tangannya melingkar di lehe Jeno, dan kepalanya dia benamkan di leher kekasihnya.
Jeno tak kuasa menahan tawa. Sepertinya Jeno jatuh cinta lagi pada kekasihnya.
Jisung mengamati bagaimana cara Jeno membelai rambut Jaemin. Perlakuan itu entah kenapa terasa lembut sekali dimatanya. Dia jadi iri.
Jeno dan Jaemin itu benar-benar cocok. Dilihat dari wajah ataupun sifat, mereka banyak sekali kecocokan. Saling melengkapi satu sama lain. Tak heran hubungan mereka awet sekali.
"Sudah tidak malu?" Jeno bertanya menggoda saat Jaemin sudah tak menyembunyikan wajahnya lagi.
"Ishh....Nana sebal" Jaemin mengeluh.
"Aku juga suka rekaman video bersama Jaemin Hyung. Jadi mari lakukan rekaman hari ini dengan baik". Jisung berkata sambil mengusak rambut Jaemin gemas. Tawa polos Jaemin tak luput dari pandangan Jeno dan Jisung.
"Neeee... Nana pasti akan melakukan yang terbaik". Senyum Jaemin nampak lebar menjawab ucapan Jisung.
Jaemin mengalihkan tatapannya pada Jeno. Ah, dia jadi malu sendiri melihat tatapan sayang yang Jeno berikan.
Mata Jeno membulat dan Jisung reflek menutup matanya. Jaemin tiba-tiba saja mencium bibir Jeno, tolong ingatkan Jeno untuk bernafas dengan baik.
Mata bulat indah milik Jaemin nampak terpejam, bulu matanya yang lentik indah sekali. Pipi dan telinganya nampak memerah. Jeno yakin sekali kalau Jaemin pasti malu sekali melakukan hal ini.
Tak ingin menyiakan kesempatan, Jeno ikut menutup matanya dan melumat kecil bibir Jaemin. Anggap saja ini semangat untuknya beraktivitas hari ini.
Sepertinya Jeno dan Jaemin lupa kalau didepan mereka masih ada anak dibawah umur, dan mereka juga lupa kalau mereka sedang ditempat umum dan banyak kru serta staff yang melihat.
"Dasar papa dan mama tidak tahu diri"
Jisung mengeluh dalam hati.
.
.
.
.End.