Chapter 2

70 6 4
                                    

Siang itu Keyra sedang duduk di kursi taman. Tatapan matanya masih saja terlihat kosong. Terlihat bahwa Dafa masih memenuhi otaknya.

"Key, ada yang mau gue omongin." suara Dea berhasil memecahkan lamunan Keyra.

"Yaelah, ngomong aja kali." Jawab Keyra yang tetap berusaha menunjukkan senyuman palsunya.

"Kemaren gue nemuin Dafa." ucap Dea.

Keyra yang mendengar hal itu pun langsung menoleh dan membulatkan kedua bola matanya.

"Hah? Lo ngapain nemuin Dafa?" tanya Keyra.

Tanpa fikir panjang Dea langsung memberitahu semua perbincangannya dengan Dafa kemarin.

"Sorry, karna gue ga izin dulu sama lo sebelumnya. Gue ngelakuin ini karna gue ga bisa liat lo setiap hari murung terus." ujar Dea menjelaskan.

Mendengar hal itu, Keyra pun merasa bersalah. Keyra merasa dirinya sudah menyusahkan banyak orang didekatnya karena masalah percintaannya.

"Maafin gue, De." ucap Keyra dengan nada lirih sembari menundukkan kepalanya.

"Lo kenapa minta maaf sih?" Dea pun keheranan.

"Gue nyusahin lo terus selama ini."

"Wah sarap ni orang!" Dea menggelengkan kepalanya keheranan melihat tingkah Keyra.

"Emang lo ngobrol apa aja sama Dafa?"

"Apa lo siap dengernya?" tanya Dea memastikan.

Suasana disana pun semakin serius. Tatapan mata Dea dan juga Keyra pun sudah semakin menyatu.

"Apapun itu, gue siap." jawab Keyra dengan tegas.

"Dafa lagi deket sama Intan, Key."

Pandangan mata Keyra berubah seketika. Terlihat Keyra sedang menahan air mata agar tidak jatuh.

"Dafa bilang masih sayang sama lo. Tapi dia juga gabisa ngelepasin Intan." ucap Dea melanjutkan.

"It's okey." ujar Keyra sembari tersenyum tetapi dengan air mata yang sudah mulai menetes.

Dea yang mengetahui hal itu langsung memeluk sahabatnya dan terus berusaha menenangkan.

"Lo gapapa nangis sekarang. Tapi lo harus janji sama gue kalo besok lo udah harus ceria lagi."

"Jujur gue gapernah nyangka kalo endingnya bakal kayak gini." ucap Keyra dengan terisak-isak.

"Kadang orang hadir di hidup kita cuma bikin pelajaran untuk pahitnya sebuah kehilangan."

"Makasih banyak ya, De." ucap Keyra yang semakin mengeratkan pelukannya itu.

"Iya, Key." jawab Dea sembari tersenyum dan mengelus pundak Keyra.

Saat bel pulang sekolah berbunyi, tiba-tiba terdengar suara notifikasi pesan di ponsel Keyra.

Dika Ardiansyah
Key, lo udah pulang?

Dika adalah mantan kekasih Keyra yang sampai saat ini masih sering menghubungi Keyra. Dika juga termasuk dalam anggota Panglima di sekolah.

Keyra Dania
Belum, Dik. Gue masih di taman sama Dea.

Dika Ardiansyah
Pulang sama gue aja yuk?

Keyra Dania
Engga deh, gue nunggu nyokap aja.

Dika Ardiansyah
Sama gue aja ya? Langitnya udah gelap banget.
Gue takut lo nanti kehujanan di sekolah.

Keyra Dania
Gausah, Dik. Gue nunggu nyokap aja bentar lagi juga sampe kok. Makasih ya udah care sama gue.

A Warm HugTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang