Chapter 5

34 5 0
                                    

Di pagi hari yang cerah ini semua siswa terlihat sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Berbeda dengan Keyra, hari ini dia justru sengaja berangkat lebih siang berbeda dari hari biasanya.

Keyra melihat ada beberapa temannya yang sedang latihan vokal untuk acara perpisahan nanti. Di depan tiap-tiap kelas pun sudah ada bazar yang berisi berbagai macam makanan untuk dijual.

Keyra mencari kedua sahabatnya, Dea dan Putri. Namun, mereka tidak ada di kelas. Keyra baru saja teringat bahwa kedua sahabatnya itu adalah panitia di kegiatan ini. Mungkin saja mereka berdua sedang sibuk menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan sekolah untuk acara nanti.

Akhirnya Keyra memutuskan pergi ke kelas Aqilla dan mengajaknya ke kantin. Aqilla adalah teman dekat Keyra juga. Kelas mereka memang berbeda dan jauh letaknya. Itulah sebabnya mengapa mereka lebih dekat saat diluar sekolah. Aqilla juga sudah mengetahui kedekatan Keyra dengan Kevin.

Saat di kantin, Keyra hanya memesan minuman sedangkan Aqilla memesan sarapan kesukaannya. Ditemani dengan perghibahan kecil yang membuat pagi itu terasa lebih nikmat untuk mereka.

Setelah dari kantin, mereka berjalan menuju photobooth yang sudah disediakan oleh setiap kelas. Tak lupa, tentunya mereka mengabadikan moment hari ini menggunakan kamera Keyra.

Ditengah asiknya berfoto, tiba-tiba pandangan mata Keyra terfokuskan pada geng Panglima yang baru saja memasuki area sekolah. Mereka berjalan bersama dengan santainya tanpa menghiraukan orang-orang yang ada disekitarnya.

"Key, itu disana ada Dafa!"

Aqilla sangat antusias memberitahu Keyra karna ia tahu betul bahwa sejak putus mereka berdua tidak pernah bertemu bahkan berbicara lagi seperti dulu.

Tapi ternyata justru bukan Dafa yang Keyra lihat. Dia malah melihat kearah Kevin yang juga sedang berjalan disana. Dengan baju pramuka yang ia kenakan ditambah sweater hitam yang semakin membuat Kevin terlihat perfect dimata Keyra.

Dafa dan beberapa temannya yang lain dinyatakan lulus tahun ini. Namun ada juga anggota Panglima yang lain masih akan naik kelas. Sebab anggota Panglima tidak hanya terdiri dari satu angkatan saja, tetapi dari semua angkatan di sekolah.

Keyra duduk bersama Aqilla di depan kelasnya. Tak jauh dari tempat mereka duduk, ada geng Panglima disana. Hal ini membuat ide jahil Aqilla mulai bermunculan. Dia tak hanya sekali dua kali mengejek Keyra dengan cara memanggil Dafa.

"Dafa, ini Keyra mau foto bareng lo!" suara Aqilla tidak hanya membuat orang-orang menoleh semua kearahnya. Tapi juga membuat Keyra manjadi malu sebab mereka pasti akan mengira Keyra masih mengharapkan Dafa kembali padanya.

Keyra yang semakin sebal akhirnya mencubit pipi Aqilla membuatnya mengeluh kesakitan. Aqilla justru tertawa melihat wajah sahabatnya yang semakin memerah karena menahan malu.

Keyra memutuskan untuk berjalan ke arah panggung dan meninggalkan Aqilla. Saat Keyra baru saja beberapa langkah berjalan, dia dipangil oleh Ferdi salah satu anggota dari Panglima.

"Key, sini dulu dong!" teriak Ferdi kepada Keyra yang sedang berjalan.

"Mau ngapain?" Keyra menoleh ke belakang dengan raut wajah kebingungan.

"Foto bareng dulu lah, gua kan udah mau lulus."

Mendengar hal itu Keyra merasa tidak enak jika menolak ajakan Ferdi. Karena bagaimana pun juga mereka semua sangat baik kepada Keyra.

Tentu saja disana tidak hanya ada Ferdi. Banyak anggota Panglima yang lain. Termasuk Kevin dan juga Dafa yang bahkan duduk bersebelahan.

"Sini, Key! Samping gue fotonya." ucap Ferdi kepada Keyra sambil menggeser posisinya.

A Warm HugTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang