Chapter 3

48 4 0
                                    

Dua bulan berlalu Keyra sudah berhasil berdamai dengan dirinya sendiri. Dia tidak harus merasakan lagi menangis setiap malam hanya karena seorang Dafa. Keyra kembali menata kehidupan ditemani dengan orang-orang yang sangat menyayanginya.

Berbeda dengan Dafa yang dengan mudahnya menyia-nyiakan Keyra, semua cowok di sekolah yang mengetahui berita bahwa Keyra sudah tidak ada hubungan dengan Dafa pun justru semakin berlomba-lomba untuk mendapatkan hati Keyra.

Itu sudah dianggap hal yang biasa oleh Keyra. Bahkan waktu masih menjadi pacar Dafa, masih banyak cowok yang berani untuk mendekatinya.

Jam menunjukkan sudah saatnya menunaikan ibadah solat zuhur. Dea langsung menghampiri Keyra yang terlihat sedang duduk dikursinya.

"Lo darimana?" tanya Keyra melirik sekitarnya.

"Ini gue tadi abis dari ruang BK."

"Hah? Lo bikin masalah apa?" Keyra penasaran mendengar Dea memasuki ruangan sakral itu.

"Kali ini bukan masalah." Dea menarik kursinya agar dapat duduk bersebelahan dengan Keyra.

"Terus apa dong kalo bukan masalah?" lirik Keyra.

"Barusan gue disuruh Pak Anto jadi petugas keliling buat mantau anak-anak yang bolos solat hari ini." Dea menjawab dengan raut wajah kesal.

"Yaudah sama gue aja yuk!" ucap Keyra berusaha menawarkan dirinya.

"Lah, kesambet apaan lo? Biasanya juga mageran kalo lagi dateng bulan." tanya Dea keheranan.

"Iya. Tapi kasian lo keliling kelas sendirian nanti diculik sama satpam." jawab Keyra mengejek.

"Wah iya dong! Resiko orang cantik emang gitu." sahut Dea dengan rasa percaya dirinya.

"Banyak omong lo! Ayok jalan!" Keyra langsung menarik tangan Dea yang masih terdiam di kursi.

Mereka mulai mengelilingi area kantin. Tapi tidak ada satu anak pun disana. Mengetahui hal tersebut Dea merasa senang. Karena merasa dirinya tidak perlu menguras tenaga untuk mencatat mereka.

"Ah, mungkin mereka sudah bertaubat." pikirnya.

Keyra dan Dea melanjutkan berjalan mengelilingi setiap kelas yang ada di sekolah tersebut. Namun, tiba-tiba saja Keyra menghentikan langkahnya.

"Kenapa, Key?" Dea merasa kebingungan.

"Gue mau ke ruang ganti sebentar."

"Tali kutang lo lepas?" tanya Dea dengan polos.

"Celana dalem gue melorot." jawab Keyra ketus sambil memutar malas kedua bola matanya.

"Pasti warna pink!" teriak Dea kegirangan.

"Ah, sok tau lo mah! Orang gue pakenya item." jawaban dari Keyra tersebut sontak langsung membuat tawa mereka berdua pecah seketika.

"Emang dasar otak mesum lo!" ucap Dea dengan menoyorkan tangannya ke arah kepala Keyra.

"Yang mesum mah lo pea! Orang gue kesana mau benerin kunciran rambut gue lepas." ucap Keyra.

"Padahal tadinya gue mau liat loh, Key!" ujar Dea dengan raut wajah girang untuk mengejek Keyra.

"Sumpah cape banget gue punya temen kayak lo."
Keyra langsung menghela panjang nafasnya.

"Udah buruan! Gue tunggu diluar." ucap Dea.

Keyra melangkah pergi menuju ke ruang ganti.
Ketika ingin membuka pintu, Keyra mendengar suara orang berlarian yang ada di dalam sana.
Keyra terdiam sejenak. Dia merasa bulu kuduknya berdiri. Namun, Keyra tetap meyakinkan dirinya tidak mungkin ada hantu di siang bolong begini.

A Warm HugTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang