Chapter 10

19 0 0
                                    

Semenjak statusnya berubah menjadi pacar Kevin nyaris semua cowok yang ada di sekolah menjadi sungkan untuk mendekati Keyra lagi dikarenakan mereka tau bahwa Kevin adalah sosok yang sangat temperamental dan sulit mengontrol emosi.

Hari ini Keyra bersama teman-temannya hadir ke acara buka bersama yang diadakan disekolahnya. Suasana semakin ramai menjelang waktu berbuka puasa. Semua yang sudah hadir dihimbau untuk segera mengambil minuman telah disediakan.

"Lo mau kolak apa sirup?" tanya Dea memastikan.

"Gua sirup aja." Keyra menjawab dengan tatapan mata yang terlihat kosong.

"Tunggu sini sebentar gua ambilin." ucap Dea.

"Nih." Dea menyodorkan minuman yang sudah dibawanya tepat di depan wajah Keyra.

"Thanks ya."

"Lo kenapa sih, Key?" Dea pun memberanikan dirinya untuk bertanya kepada Keyra.

"Iya aneh banget kayak ada yang lagi di fikirin." ucap Putri menambahkan.

"Kevin mau anter gua pulang setelah acara ini selesai. Gua bener bener bingung harus gimana."

"Asyik dong! Sweet amat pacar lo." ucap Putri dengan santainya tanpa mengerti maksud Keyra.

"Astaga Putri bener bener lo tuh IQ tiarap!" Dea yang kesal dengan sahabatnya itu pun menoyorkan tangannya tepat di kepala Putri.

"Salah gua dimana sih?" Putri masih membela dirinya bahwa yang dia ucapkan memang benar.

"Lo takut kalo mama sama papa lo marah kan?" Dea berusaha memastikan kepada Keyra.

"Iya lo bener. Apalagi ini malem dan sebelumnya juga gua belum pernah kenalin cowok ke mereka."

"Nih kayak gua dong otaknya 4G!" ucap Dea kepada Putri yang masih saja melongo.

"Gua udah nolak ajakan dari Kevin tapi dia maksa pengen banget nganterin gua pulang malem ini."

"Coba sekarang lo telfon orang tua lo dan minta izin nanti pulang sama temen." Dea berusaha memberikan saran kepada Keyra sahabatnya itu.

Setelah berfikir cukup lama, Keyra pun akhirnya mencoba saran yang diberikan oleh Dea tersebut.

"Hallo, mah?"

"Iya nak? Udah pulang ya? Mama jemput ya." terdengar suara Mama Keyra disana terlihat seperti sedang khawatir kepada anaknya itu.

"Ummm.. belum mah ini baru mau sholat jamaah di sekolah bareng sama temen-temen." jawab Keyra sambil terus memikirkan bagaimana cara memulai pembicaraan dengan mamanya tersebut.

"Mama kirain nelfon karna udah pulang."

"Oiya mah, nanti Keyra pulang bareng temen ya." Keyra memberanikan dirinya untuk meminta izin.

"Kok tumben banget kamu pulang bareng temen?" tanya mama Keyra yang sangat peka terhadap sikap anaknya yang mulai aneh itu.

"Iya mah, soalnya Keyra nanti masih mau ada acara silahturahmi anak basket dulu di sekolah." Keyra masih berusaha untuk mencari alasan.

"Jangan sampai malem pulangnya." ucap mama Keyra bersamaan dengan matinya telfon tersebut.

"Gimana, Key?" sahut Dea penasaran.

"Gua rasa mama pasti curiga sih."

"Terus gimana dong?" tanya Putri kepada Keyra.

"Liat nanti aja deh bakalan gimana endingnya." Keyra yang tidak mau ambil pusing pun hanya bisa pasrah mengikuti alur yang akan terjadi nantinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Warm HugTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang