Bagian 13

46 8 3
                                    

"Lo yakin Dav?" tanya Alta.

"Hm" jawab Davian.

"Davian mah, kalo udah kekeh ya pasti gak bisa di ganggu gugat," sahut Juwan.

"Yaelah kayak keputusan hakim aja pakek gak bisa di ganggu gugat," kata Bilman.

"Suka-suka gue," ucap Davian.

"Semerdeka lo aja deh Dav," ucap Bilman.

"Bilman, ajak teman-temannya sarapan," suara Rani, Mama Bilman mengintruksi untuk sarapan.

"Iya Ma" sahut Bilman.

Mereka berlima segera turun, karena kamar Bilman yang berada di lantai dua, setelahnya mereka berlima menuju meja makan.
Di meja makan tampak Rani yang sedang menata sarapan.

"Weh tante Rani tau aja kalo Aland laper," ucap Aland dengan pedenya.

"Lo mah Land malu-maluin," ucap Alta.

"Dasar Aland, kalo ketemu makanan suka semangat empat lima," sahut Bilman.

"Ehh gapapa, ayo cepet sarapan nanti telat," ucap Rani lembut.

Mereka berlima segera duduk di meja makan, dan menyantap hidangan yang sudah di siapkan Rani.

"Om kemana tan?" tanya Davian.

"Udah berangkat ke kantor Dav, soalnya ada rapat," jawab Rani.

Davian ber-oh ria.

15 menit kemudian mereka selesai sarapan.

"Tante masakannya enak banget," puji Juwan.

"Beneran enak?" tanya Rani.

Juwan mengangguk mantap.

"Enaknya kebangetan malahan tan, kalo setiap hari makan kayak gini Aland bisa makin pinter," kata Aland semangat.

"Wah makasih pujiannya," Rani tersenyum hangat.

"Itu sih mau lo Land," sahut Alta.

"Udah jam segini, yuk berangakat," ucap Davian sambil melirik jam tangan yang ia pakai.

"Ma, kita semua berangkat dulu ya. Kita mau manasik haji di gedung dewan," ucap Bilman.

"Kamu ini ada-ada aja, udah sana berangkat. Tapi tadi Mama lihat di Tv kok pada lempar batu?" ucap Rani.

"Iya Ma, itu lagi lempar jumroh," kata Bilman.

"Emang gedung dewan banyak setannya?" tanya Rani.

"Banyak banget Ma," jawab Bilman.

Teman-teman Bilman hanya terkekeh melihat kelakuan Bilman.

"Tan, kita semua berangkat sekolah dulu," ucap Davian.

"Iya, kalian hati-hati ya," ucap Rani.

"Siap tante," sahut Alta dan Aland.

"Kamu jangan kebanyakan bikin humor kalo di sekolah," peringat Rani pada Bilman.

Sebenarnya yang paling humoris di antara mereka berlima adalah Aland, hanya saja Bilman tertular oleh firus Aland sehingga juga menjadi humoris. Bedanya jika Aland akan menjadi humoris dimanapun, tapi jika Bilman akan menjadi seseorang yang humoris jika sedang berada dengan orang yang dekat dengannya.

"Siap, laksanakan Ibu negara," ucap Bilman sambil mengangkat tangannya hormat.

Rani hanya tertawa kecil melihat kelakuan anaknya.
Setelah berpamitan mereka segera menuju ke sekolah dengan menggunakan mobil Davian.

SeldaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang