2. Wanita fujoshi

778 115 22
                                    

Pagi harinya, Jihoon bangun lebih dulu. Dia segera bangkit dan membersihkan diri. Hari ini Jihoon harus menemui Seokmin untuk membahas tentang tugas nya lebih lanjut. Sebenarnya Jihoon tidak perlu terburu-buru. Dia masih memiliki banyak waktu walau bangun 2 sampai 3 jam lebih lama. Tapi akan sangat canggung jika dia terus berada di atas ranjang bersama pria mabuk itu. Terlebih setelah mengingat semalam mereka terus berpelukan. Jihoon terlihat seperti pria mesum, walau sebenarnya pria itu yang memeluknya lebih dulu.

Jihoon hanya membalas.

Setelah mengenakan pakaian santai nya, Jihoon keluar kamar lalu mencoba mencari bahan makanan. Dia baru sampai semalam, dan belum sempat membeli apapun untuk mengisi lemari pendingin. Dengan malas Jihoon kembali ke kamarnya untuk mengambil dompet dan jaket. Dia akan turun ke lantai dasar untuk membeli sesuatu. 

Saat di kamar, Jihoon terus mencuri pandang pada seseorang yang berada di atas ranjang nya. Pria itu terlihat seperti model majalah dewasa yang sedang melakukan pemotretan. Sinar matahari yang menerpa wajahnya benar benar membuat keindahan yang estetik. Jihoon meraih ponsel miliknya lalu mengabadikan moment itu dengan mengambil beberapa gambar yang menurutnya sexy.

Selama perjalanan menuju lantai dasar, Jihoon terus melihat gambar hasil jepretan nya. Bibirnya tersenyum seperti orang gila. Jika publik tau apa yang baru saja Jihoon lakukan, mungkin dia akan segera Lengser dari jabatannya.

Mengingat soal jabatan, Jihoon segera menghubungi seseorang yang mungkin sudah sangat jengkel menunggu kabar darinya.

"Hallo?"

"Kau sudah bangun?"

"Menurut mu di Jerman sudah jam berapa sekarang?"

"Aku malas berpikir. Dengarkan saja perintahku. Pastikan perusahaan ku baik-baik saja selama aku di sini. Jangan biarkan si tua itu mengambil keputusan apapun walau dia berhak untuk melakukannya. Kau bisa menghubungi ku untuk sesuatu yang penting. Dan sepertinya aku akan cukup lama berada di sini"

"Satu pertanyaan dari ku, Jihoon. Bagaimana bisa kau pulang kampung tanpa memberitahu siapapun? Aku berpikir ada orang gila yang mau menculik pria sepertimu"

"Pria seperti ku? Oh sungguh berani. Hanya karna aku tidak bisa memecat mu sekarang, Kau dengan mudahnya membuat kalimat yang merendahkan ku?"

"Semua orang berpikir kau hilang, sialan!! Aku terus di hubungi orang tua mu padahal jelas jelas aku yang seharusnya bertanya pada mereka!"

"Seokmin akan menikah"

"Apa?"

"Aku kemari dan terjebak di sini karena Seokmin akan menikah"

"Memalukan. Setelah mantan kekasih, kini adik mu yang akan memberikan Undangan pernikahan?"

Jihoon mematikan sambungan telepon lebih dulu. Membuat seseorang di seberang sana terus mengumpat dan menyumpahi pria tampan itu. Jihoon tidak peduli dan benar benar muak dengan topik pembicaraan yang mereka bahas. 

Dengan suasana hati yang buruk, Jihoon kembali melangkah memasuki minimarket. Dia membeli satu pak Roti, selai kacang, dan beberapa kotak susu.

Saat Jihoon kembali memasuki apartemen nya. keadaan di sana masih sama. Sepertinya pria itu belum bangun.

Jihoon melepas jaket dan menyimpan semua belanjaannya di atas meja makan. Tangannya dengan malas mulai mengambil helaian roti dan mengoleskan selai di atasnya.

Setelah gigitan pertama, Jihoon mendengar teriakan histeris di dalam kamar. Jihoon tidak peduli dan lebih memilih melanjutkan kegiatannya.

Tepat setelah gigitan ke lima, pintu kamar terbuka, desain apartemen Jihoon yang tidak memiliki penyekat membuat dia dapat melihat dengan jelas pria yang sedang berdiri di ambang pintu dengan selimut tebal yang menutupi hampir seluruh tubuhnya.

Bad guy🍁 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang