9. Sekaleng soda

732 93 32
                                    

*Brak!

"Apa lagi sekarang?! dalam kurun waktu kurang dari dua belas jam kau sudah mengagetkan ku lebih dari tiga kali!" jerit Rebekah murka saat aku membanting kembali buku tebal ku ke atas meja kerjanya.

Kaki berbalut sepatu hitam berbahan kulit yang aku kenakan terpajang apik di samping foto mestra Rebekah dan Jeremy. Saat sedang merasa kesal aku adalah manusia tanpa sopan satun, jadi kumohon jangan terkejut

"Coba tebak" ujar ku

"Persetan! Bicaralah pada bayangan mu! Jangan ganggu aku" Rebekah berdiri untuk mengambil setumpuk dokumen didalam lemari lalu kembali duduk dan membongkar kertas-kertas itu menjadi beberapa bagian

"Kau tak ingin tau?"

"Tidak"

"Bagaimana jika aku katakan Jihoon baru saja mencium ku?"

"SHIT! OMONG KOSONG!" suara Rebekah membuat manager keuangan berkunjung untuk tersenyum dan memberi peringatan

Beberapa karyawan bahkan sempat melirik untuk mencari celah agar mampu bergabung. Tapi maaf aku hanya menyukai Rebekah dan segala sifat berlebihan nya saat sedang berbicara

"Tuan Shin memiliki penyakit jantung" ujar Rebekah seolah tau alasan utama Pak manager menegurnya

"Begitukah?"

"Dia sangat sensitif pada suara. Terakhir kali Somi potong gaji karena memecahkan gelas di ruangannya"

"Mungkin itu gelas kesayangan, seperti hal nya kasus Seokmin yang menyimpan bungkus permen pemberian kekasihnya di dalam laci" Aku memasang wajah tak percaya saat mengingat kembali moment menggelikan beberapa bulan silam

"Bungkus permen yang berharga.. Tersimpan apik di atas dokumen bernilai ratusan juta Dollar. Pikirkan jika kita mencuri sampah itu lalu menelfon Seokmin dan meminta tebusan"

Aku tersenyum, "Dia akan memberikan setengah saham yang dia miliki"

"Jika itu berhasil, mari susun rencana untuk menculik kekasihnya"

"Kita akan kaya raya!"

"Aku bisa menikahi satu pria lagi seperti Jeremy"

"Kau terlalu tamak!" Rebekah memang bukan tipe wanita setia. Dia bisa berkencan dengan pria lain jika dia mau, sejauh ini aku tidak begitu ikut campur dalam rumah tangganya, tapi kuharap Jeremy pun melakukan hal yang sama, ada banyak Dokter cantik di Rumah sakit, aku tidak suka jika hanya Rebekah yang berdosa

*ting!

Panggilan masuk dari interkom. Rebekah menegakkan tubuhnya sebelum berbicara pada sosok penelepon diseberang sana

"Dengan Rebekah, ada yang bisa saya bantu?"

"Kau bersama Hoshi?" Rebekah mengangkat kedua halisnya kala menyadari dengan siapa dia bicara

"Ya Tuan, dia bersama ku"

"Suruh dia keruangan ku sekarang"

"Baik" Rebekah menunggu panggilan berakhir lalu menoleh menatap ku, "Tuan Jihoon mencarimu, cepat temui dia!"

"Apa? bagaimana mungkin? Ini waktu istirahat ku!"

"Sudah berakhir tiga puluh empat detik yang lalu, sekarang kembali bekerja!"

"Tapi bagaimana dengan kasus Jihoon mencium ku?! Kita bahkan belum membahas nya"

"Orang Jerman memang begitu. Jangan terkejut, mereka bahkan bisa bercinta saat pertama kali bertemu, biasakan saja dirimu"

Bad guy🍁 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang