Dua

378 24 1
                                    

Paris

Suara pintu terbuka mengalihkan perhatian Ziko dan Farel. Terlihat dua orang sepasang suami istri sedang berjalan ke arah mereka dengan tersenyum. Farel mengerutkan dahi nya bingung. Karna dia tidak tau kalau mereka adalah orang tuanya

"Rel, ini mama sama papa" ucap Ziko menunjuk mama dan papanya

"Apa kabar anak mama yang ganteng ini" ucap Clara sambil mengelus puncak kepala Farel

Jujur sebenarnya Farel tidak ada rasa ikatan batin dengan mama dan papanya termasuk Ziko. Farel merasa ini hal yang wajar karna saat ini dia tidak bisa mengingat apa-apa.

"Bagaimana keadaanmu?" tanya papa nya

"I'm okay" jawab Farel sambil menunjukkan deretan giginya

"Aku mau jalan-jalan dong" lanjutnya membuat semua menatapnya dengan bingung

"Kenapa? Ga boleh? Kan aku kangen dunia ini! Kata ka Ziko aku udah tiga tahun ga bangun. Aku pengen liat dunia luar, siapa tau udah berubah sejak tiga tahun lalu" jelasnya yang membuat semua yang ada di sana tersenyum lalu sedetik kemudian menganggukkan kepalanya membuat Farel tersenyum bahagia.

"Tapi kamu jalan sama ka Ziko ya" ucap mama yang langsung diangguki Farel.

🌐🌐🌐

Setelah satu bulan mendapat perawatan akhirnya hari ini Farel sudah diperbolehkan pulang. Farel sangat senang karena dia tidak sabar ingin melihat rumah nya. Karena sampai sekarang Farel masih tidak bisa mengingat masa lalu nya.

Di mobil hanya ada Farel dan Ziko karna mama dan papanya masih ada urusan, jadi Ziko langsung saja membawa adik nya pulang. Ziko pun tadi sudah memberi tahu mama nya kalau dia dan Farel sudah pulang.

"Ka emangnya Farel kenapa sih? Kok bisa koma sampai tiga tahun?"

"Kamu jatuh dari tangga di rumah karna bibi waktu itu lagi nge-pel, jadi lantai nya masih basah. Trus kamu lari-lari turun tangga trus jatuh. Trus kepala kamu kebentur lantai sangat keras sehingga membuat kamu koma" jelas Ziko yang sebenarnya bohong

'Kamu ga boleh tau Rel, biar saja kamu melupakan masalalu mu yang menyakitkan itu, dan maaf kakak bohong sama kamu, ini demi kebaikan kamu Rel' - batin Ziko

"Ohh. Rumah kita gimana bentuk nya ka? Besar? Kecil? Sedang? Atau kayak istana sultan?" tanya Farel bertubi-tubi karena sudah tidak sabar melihat rumah nya

"Kamu ngomong atau nge-rap?" tanya Ziko bingung yang langsung dihadiahi cengiran khas Farel

"Hehe maaf ka, habis nya aku kepo banget sama rumah aku! Kan udah tiga tahun ga kesana" jelas Farel yang diangguki Ziko

"Kakak ga bisa deskripsikan, kamu liat aja sendiri"

Tepat selesai mengatakan nya, mobil Ziko memasuki pekarangan rumah bercat putih. Farel yang melihat pemandangan itupun hanya membuka mulutnya lebar-lebar. Tidak percaya bahwa rumah itu adalah rumah nya.

"Ini rumah kita ka?" tanya Farel yang langsung diangguki oleh Ziko

"Gila! Ini mah bukan rumah namanya" ucap Farel yang membuat Ziko mengerutkan dahinya bingung

"Trus kalau bukan rumah apa?"

"Istana" ucap Farel yang tidak mengalihkan pandangan nya dari depan rumahnya. Ziko yang mendengar adiknya itu hanya terkekeh pelan lalu segera turun dari mobil mengambil pakaian Farel dan segera masuk ke dalam rumah di ikuti Farel dibelakangnya.

"Kamar aku dimana ka?" tanya Farel saat mereka sudah sampai di ruang tengah

"Tu" ucap Ziko sambil menunjuk sebuah pintu yang berada di lantai atas

Farel segera berlari ke atas, ke kamarnya. Dia sudah tidak sabar melihat kamar nya yang sudah tiga tahun tidak ditempatinya.

Tiba-tiba Ziko muncul dari balik pintu

"Nih baju kamu. Masukin ke lemari, yang rapi" ucap Ziko sambil memberikan koper nya kepada Farel dan segera berlalu dari sana

Farel mengambil kopernya dan membawanya ke lemari. Saat dia membuka lemari, dia menemukan kotak berwarna merah, seperti warna kesukaan nya. Karna penasaran, Farel membawa kotak itu ke atas kasur dan membukanya.

"Lah ini baju siapa?" tanya Farel pada dirinya sendiri sambil mengambil baju itu

"Gen Halilintar" ucap nya membaca tulisan yang berada di baju itu

"Ini baju siapa? Dan gen halilintar itu siapa?"

Karna tidak ingin ambil pusing, Farel berlari ke bawah menemui kakak nya.

"Ka Ziko!"

"Apaan sih Rel?" ucap Ziko yang sedang bersantai di depan tv

"Ini baju siapa?" tanya Farel sambil memperlihatkan baju yang bertuliskan 'gen halilintar' itu

Ziko langsung berdiri dan mengambil baju itu. Betapa terkejutnya dia saat adiknya memegang baju yang seharusnya tidak dilihat nya.

"Ini baju kakak yang beli. Kakak kan nge fans sama gen halilintar"

"Emangnya gen halilintar siapa?"

"Youtuber terkenal di Indonesia" jawab Ziko

Farel hanya menganggukkan kepala nya lalu kembali ke kamar nya.

"Untung selamat" gumam Ziko lalu kembali menonton tv

Sedangkan di kamar Farel, dia sibuk membereskan bajunya. Menaruh nya dengan rapi di lemari.

Saat sudah selesai membereskan bajunya. Farel menjelajahi kamarnya. Dia berhenti di depan meja yang terletak di samping kasurnya. Dibuka nya laci itu dan dia menemukan buku diary berwarna merah seperti warna kesukaan nya dan sebuah gelang. Diraih nya gelang itu, di gelang itu terdapat tulisan bertuliskan 'gen halilintar'

"Gen halilintar? Siapa sih mereka?" gumam Farel bingung

Farel iseng memakai gelang itu dan ternyata gelangnya pas di pergelangan tangan nya. Awalnya dia menyangka kalau gelang itu adalah koleksi abang nya Ziko yang nge fans sama gen halilintar. Tapi setelah dia mencoba gelang itu dia pikir gelang ini bukan milik abang nya. Karena tidak mungkin gelang ini pas di tangan abang nya. Dan sepertinya gelang itu baru.

"Ini buat Fateh! Dipakai jangan gak dipakai. Ini tanda keluarga kita"

Tiba-tiba kata-kata itu muncul di pikiran Farel. Dia semakin bingung. Siapa orang yang memberikan nya ini? Dan kenapa orang yang ada di pikiran nya itu memanggilnya dengan sebutan Fateh?

Farel mengambil diary berwarna merah itu dan membuka nya. Farel terkejut bukan main, di lembar pertama terdapat foto seorang anak yang wajah nya mirip sekali dengan dia. Farel berjalan menuju cermin dan memperhatikan wajahnya kemudian memperhatikan foto itu. Persis sama dengan wajah nya.

Sungguh, sepertinya ada yang aneh. Kenapa saat Farel memakai gelang itu dia seperti pernah memakai nya sebelum nya. Awalnya dia berpikir bahwa yang memberikan adalah abangnya. Tapi di pikiran nya kalau yang memberikan nya gelang itu adalah seorang wanita.

🌐🌐🌐


Kamu Adikku [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang