Empatbelas

295 19 2
                                    

Kini nama nya telah berganti menjadi Fateh Halilintar si stay cool nya gen halilintar. Kini gen halilintar telah lengkap menjadi kesebelasan. Namun mereka tetap harus menunggu Umi dan Abi pulang. Mereka tidak ingin mengatakan nya lewat telfon, mereka ingin memberikan surprise untuk kedua orang tua nya.

"Teh, kamu inget kan kamar kamu yang mana?" tanya Fatim membubarkan lamunan Fateh

"Ya inget lah Kak! Ateh!" bangga nya pada diri sendiri

"Fateh..." lirih Saaih

Fateh pun berjalan menuju Saaih yang disana juga ada saudara nya yang lain. Begitu juga dengan Fatim yang mengikuti Fateh dari belakang.

"Kenapa bang?"

"Teh! Sekarang kamu udah inget semua nya, berarti kamu juga inget masa-masa dimana kamu kami perlakukan layak nya binatang? Apa kamu gak marah sama kami?" tanya Saaih

Fateh hanya menyunggingkan senyum nya yang manis itu.

"Bang Saaih lupa ya dengan apa yang Ateh katakan dulu? 'Ateh bukan lah orang yang pendendam, seberapa banyak pun kalian menyakiti Ateh kalian tetap lah keluarga Ateh, kalian tetap darah daging Ateh' " ucap Fateh yang sangat menyentuh

"Jadi kamu gak marah sama kita?" timpal Thoriq

"Ya gak lah bang!"

"Makasih Teh, kamu udah ngajarin kami banyak hal" sambung Sohwa

"Iya Teh, selama kamu gak ada di rumah ini kami sangat merasa kesepian Teh. Kami sangat merasakan yang nama nya kehilangan. Ternyata itu yang kamu rasakan selama ini Teh" lanjut Sajidah dengan air mata yang sudah mengalir sejak tadi

"Kayyah juga minta maaf ya Teh karna udah pernah bentak kamu. Kakak nyesel Teh! Nyesel!"

"Bang Fateh i'm sorry karna aku udah melawan sama bang Fateh"

"Abang mewakili yang lain minta maaf juga ya Teh! Bagaimana pun disini abang yang salah, abang adalah kakak yang paling bodoh!" ucap Atta

"Bang Atta gak boleh ngomong kaya gitu. Bagaimana pun juga, abang tetep abang Fateh! Selama nya tetap abang Fateh!"

Atta langsung memeluk Fateh diikuti yang lain. Semua hanyut dalam kerinduan dan rasa bersalah yang selama ini terus menghantui mereka.

Diam-diam seseorang mengabadikan moment tersebut dengan mengambil gambar. Karna kikikan nya yang terlalu besar, Atta sang kapten pun menyadari kalau mereka sedang diperhatikan.

"Bang Ipul?!"

"Maap Ta, kalian lucu banget maka nya abang foto aja" ucap Bang Ipul

🌐🌐🌐

"Mama gimana sih?! Ngapain Mama biarin Farel pergi sama mereka Ma?!" ucap Ziko marah besar

"Gimana Mama gak ngelarang mereka? Mereka itu keluarga nya Fateh"

"Dia bukan Fateh!"

"Apa apa an kamu ini Ziko?! Kenapa kamu seperti tidak mengizinkan Fateh pergi?" ucap Andre mulai curiga

"Mereka itu gak baik Pa! Papa gak tau gimana dulu nya mereka memperlakukan Farel! Ziko yang jadi saksi mata nya Pa!"

"Itu kan dulu, sekarang mungkin mereka sudah berubah dan mungkin sudah meminta maaf"

"Papa kenapa malah belain mereka sih?!"

"Kamu yang kenapa?!" bentak Andre geram melihat tingkah anak semata wayang nya

Kamu Adikku [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang