Jika Bumi ini terlanjur anda sebut sebagai Planet, maka saya klaim bahwa Bumi ini lah yang merupakan satu-satunya Planet yang pernah ada, karena Bumi-lah alam semesta itu sendiri. Galaksi yang terdiri dari planet, bintang, batu dan debu angkasa adalah lanjutan dari hipotesa Big Bang. Jadi kembali lagi, hanya merupakan asumsi diatas asumsi dan tidak bisa dikatakan ilmiah.
Hipotesa Big Bang mengasumsikan Bumi ini bak seperti debu angkasa. Hanya sebuah titik dari miliaran bintang, di dalam miliaran galaksi pula. Konsep ini seolah ingin menyematkan pesan terselubung dengan dalih sains, bahwa konsep ke-Tuhanan, penciptaan alam dan tujuannya untuk manusia, menjadi sangat tidak masuk akal untuk dijadikan keyakinan.
Jika alam ini adalah hasil kebetulan kosmik, maka keberadaan manusiapun seolah diarahkan sebagai suatu kebetulan pula. Jika sudah sampai ke tahap pemahaman seperti itu, maka yang benar-benar penting dalam hidup ini adalah Saya, Saya saja, cuma Saya dan hanya Saya ! Hingga memunculkan suatu pemikiran, bahwa percaya kepada Tuhan adalah hal yang paling bodoh dan sungguh tidak masuk akal.
Jika merujuk kepada kitab suci, tidak pernah ada penjelasan mengenai keberadaan Galaksi, Milky Way, atau Planet-Planet yang diklaim berjumlah miliaran oleh sains. Kitab suci hanya menyebut Bumi beserta isinya, dan tiga benda penerang langit yakni, Matahari, Bulan dan Bintang. Penjelasan kitab suci yang menyiratkan bahwa Bumi sebagai satu-satunya alam semesta, bertujuan menguatkan konsep ke-Tuhanan. Alam ini memang sengaja diciptakan oleh Nya dan memiliki tujuan jelas, hingga membuat alasan manusia diciptakan menjadi teramat penting, sebagai aktor utama kehidupan ciptaan Nya, sebagai Khalifah fil ard.
Alasan Lahirnya Dogma Planet
Planet adalah Hoax yang dibuat untuk tujuan tertentu. Salah satu alasan paling masuk akal dibuatnya kebohongan keberadaan planet oleh sains modern adalah guna memberikan sugesti untuk mendukung serta menguatkan klaim Bumi yang mereka dogmakan kepada kita berbentuk bola. Tujuannya agar anda berpikir, bahwa "Benar lah sudah bumi ini berbentuk bola,karena seluruh Planet juga berbentuk Bola, dan bumi adalah planet".
Jangan salahkan guru, sekolah, atau bahkan pemerintah kita hari ini, hingga membuat kita meyakini konsep alam semesta besutan Martianus Capella(Penyembah Matahari) yang memposisikan matahari sebagai element tertinggi di alam semesta, maha besar, tempat berpusat jagat raya, hingga semua benda langit termasuk bumi harus berpusat pada matahari. Sementara dalam penjelasan di kitab suci, Tuhan justru meninggikan manusia yang berasal dari elemen tanah ketimbang Iblis yang berasal dari element api.
Iblis sejatinya harus tunduk dengan Adam (manusia pertama), oleh karenanya matahari lah yang seharusnya berpusat pada bumi dan mengitari bumi. Matahari bukan maha besar, hanya seukuran lebih besar sedikit dari bulan. Matahari Maskulin, sementara Bulan Feminim, Matahari bersinar Panas, sementara Bulan bersinar dingin. Matahari dan Bulan adalah pasangan yang beroposisi, mengelilingi bumi karena elektromagnetik.
"dan matahari berjalan ditempat peredarannya demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui. dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah Dia sampai ke manzilah yang terakhir) Kembalilah Dia sebagai bentuk tandan yang tua. tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. dan masing-masing beredar pada garis edarnya." (QS. Yasin : 38 - 40).
Mayoritas manusia hingga kini hanya mengikuti sistem yang ada tanpa meninjau kembali benar/tidaknya sistem tersebut. Semua ilmu yang melampaui batas nilai illahiah itu telah menjadi sistemik kehidupan yang kronis di masyarakat. Masuk menjadi kurikulum pendidikan sekolah dari generasi ke generasi disetiap bangsa - disetiap negara, hingga seolah telah "syah" dianggap sebagai ilmu yang maha benar oleh seluruh penduduk dunia.
Perlu diingat! Jika anda mencoba membenahinya, maka ungkapan "bodoh", bahkan "gila" akan segera menghujam anda. Bagi mayoritas manusia yang ada saat ini, semua sudah terasa benar, karena diajarkan melalui kurikulum pendidikan berbadan hukum dari generasi ke generasi. Namun saya yakin, kebaikan dan kebenaran selalu akan dimenangkan Nya. Suatu hari nanti, akan ada generasi, para pemuda dan pemudi yang bersepakat mengungkap kebenaran, melakukan langkah rill dan merancang strategi cerdas untuk melawan penjajahan yang telah terjadi lebih dari 500 tahun lamanya ini. Yang HAQ pasti menang, dan yang BATHIL akan musnah.
People Power Must Realized, SALAM !!!
KAMU SEDANG MEMBACA
REALITAS FLAT EARTH
Non-FictionBagaimana kalau ternyata bumi adalah pusat alam semesta? Bagaimana jika ternyata bumi ini datar? Bagaimana jika ternyata semua sistem yang telah diterapkan di dunia selama ini salah? Bagaimana jika ternyata semua kejadian besar di dunia ini adalah H...