Sepak Terjang Elite Global di Indonesia

1K 36 2
                                    

Dalam bab ini saya akan menghubungkan apa yang telah terjadi dengan apa yang tercantum di dalam daftar isi "The Protocol of Zion" yang merupakan master plan buatan Rothschild. Di bab selanjutnya saya akan mengulas tentang Globalisasi Adalah Penjajahan Gaya Baru.

Dampak buruk Globalisasi bagi Indonesia

Indonesia adalah negara kaya akan sumber daya alam, dan tentunya menjadi salah satu target sepak terjang elite global. Indonesia adalah tempat bertemunya penjajahan gaya lama dengan gaya baru. Penjajahan gaya lama adalah Gospel, Gold and Glory, sementara gaya barunya adalah Globalisasi, Pasar Bebas, Bank Sentral, Perusahaan Multinasional, Penguasaan Moneter.

Dengan kekayaan alam yang dimiliki, Indonesia seharusnya tidak menjadi negara miskin. Indonesia hampir memiliki segalanya. Gunung tembaga dan emas, kayu, minyak bumi serta punya rakyat yang penuh dengan kreativitas. Indonesia dijajah dan dihisap Belanda sejak abad ke-16 selama ratusan tahun. Saat ini pun kita masih dijajah dengan cara di diktenya bangsa kita oleh pemberi hutang luar negeri dan Bank dunia (Protokol XXI : Pinjaman dan Hutang).

Tahun 1967, Time Life Corp mensponsori sebuah konferensi di Swiss untuk merencanakan pengambil alihan Indonesia oleh korporasi(Protokol V :Teknik Mengambil Alih). Konferensi itu dihadiri oleh para pengusaha paling berkuasa di dunia seperti David Rockefeller. Hadir pula raksasa kapitalisme barat seperti perusahaan Migas, Bank, General Motors, British Leyland, ICI, British American Tobacco, Lehman Brothers, American Express, Siemens dan masih banyak lagi.

Saat itu pihak Indonesia dihadiri oleh perwakilan yang di tunjuk oleh Presiden Soeharto. Bagi para pebisnis barat, ini merupakan awal dari panen emas dengan istilah Globalisasi. Konferensi berlangsung selama 3 hari. Hari pertama delegasi Indonesia berbicara tetang kondisi Indonesia. Hari kedua para elite membagi pertemuan dalam 5 sektor yang berbeda. Masing-masing sektor satu ruangan, yakni sektor pertambangan, jasa makanan, industri ringan, perbankan dan keuangan. Secara serentak Elite Global mendiktekan kebijakan yang akan dibuat Indonesia. Elite global mendisain infrastruktur regulasi untuk para investor Indonesia.

Hutang dan Perampokan Terhadap Indonesia

Sebelum era Globaisasi di mulai yakni sebelum tahun 1967, hutang luar negeri Indonesia $ 2 Miliar US

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum era Globaisasi di mulai yakni sebelum tahun 1967, hutang luar negeri Indonesia $ 2 Miliar US. Hutang saat itu digunakan untuk mebeli alat perang dalam rangka pembebasan Irian Barat. Saat itu SDA kita masih utuh. Kemudian setelah masuk era Globalisasi sampai dengan tahun 1998 hutang Indonesia membengkak jadi $ 60 Miliar USD. Hasilnya hutan-hutan dan SDA lainnya habis dikeruk.

Jadi, Globe Earth, Global Satellites, Globalization(1967), Global Terrorism (Berawal dari Tragedi 9/11, 2001), Global Warming(2006), Global Economy Crisis adalah sistem yang dibuat oleh Elite Global yang mereka propagandakan lewat materi pendidikan disekolah (Protokol IX:Re-Edukasi).

Pemberantasan yang Kejam lewat Tragedi 911

Tragedi 9/11 merupakan implementasi Protokol XV : Pemberantasan yang Kejam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tragedi 9/11 merupakan implementasi Protokol XV : Pemberantasan yang Kejam. Strategi yang digunakan adalah False Flags Operation, yakni menyerang sesuatu dengan menggunakan bendera orang lain. Sehingga terjadilah konflik dengan pemilik bendera asli yang tak mengerti apa-apa. Banyak jiwa tak bersalah yang di korbankan dalam traedi runtuhnya gedung WTC itu.

Tragedi itu merupakan modus pembenaran untuk menyerang Afganistan dan Irak. Motivasinya adalah penguasaan ladang-ladang minyak disana. Motivasi lain dari tragedi 9/11 adalah turunnya anggaran tak terbatas yakni anggaran War and Terror. Mega proyek untuk kontraktor militer dan inteljen. Bukan hanya itu, belasan UU pun disetujui termasuk hak untuk memata-matai warga sipil dengan alasan mencegah teror.

REALITAS FLAT EARTH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang