Di sekolah kita diajarkan bahwa gerhana bulan terjadi karena bulan masuk ke bayangan bumi yang berbentuk bola dan ini suatu hal yang tidak mungkin terjadi jika buminya datar. NASA bisa memprediksikan gerhana bulan sampai dengan jam dan menit nya. Kita sebagai orang awam akan berpikir bahwa NASA telah menghitung jarak bulan dan bumi, sehingga dari hitungan itulah terjadinya gerhana bisa terprediksi secara tepat. Pertanyaannya apakah benar seperti itu? Yuk coba dibuktikan.Pertama mari kita cek website nya NASA, dan kita cari tahu bagaimana perhitungan gerhana NASA.
http://eclipse.gsfc.nasa.gov/SEsaros/SEsaros.html
Dalam website itu NASA mengatakan dapat menghitung gerhana dengan menggunakan SIKLUS SAROS (saros cycle). Siklus saros adalah metode perhitungan yang dibuat oleh kaum Babylonia kuno (iraq) ribuan tahun yang lalu.
Mereka menganalisa bahwa gerhana adalah fenomena rutin sama seperti terjadinya siang dan malam. Mereka menghitung gerhana dari waktu ke waktu sehingga dibuatlah siklus saros itu. Menurut hitungannya, gerhana bulan dan gerhana matahari terjadi setiap 18 tahun 11 hari 8 jam, dan ini adalah fakta. Mereka menggunakan dasar teori geosentrik untuk bisa menghasilkan hitungan akurat itu.
Berdasarkan siklus saros NASA bisa menghitung gerhana dari tahun 1901-2045.
Dari sini NASA membuat ilustrasi terjadinya gerhana, yang seolah-olah prediksi tersebut di buat berdasarkan perhitungan pergerakan bumi dan bulan mengelilingi matahari (heliosentris). Padahal mereka menggunakan siklus saros yang tak ada hubungannya dengan bentuk bumi. Jadi kalo toh buminya kotak, bulat, trapesium atau segitiga, ya tetap saja kalendernya (siklus saros) tidak berubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
REALITAS FLAT EARTH
No FicciónBagaimana kalau ternyata bumi adalah pusat alam semesta? Bagaimana jika ternyata bumi ini datar? Bagaimana jika ternyata semua sistem yang telah diterapkan di dunia selama ini salah? Bagaimana jika ternyata semua kejadian besar di dunia ini adalah H...