32. Dastel

49.4K 790 3
                                    

Mampir ke cerita aku yang lain juga ya 😉😉

Mampir ke cerita aku yang lain juga ya 😉😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*******

Stella sedang duduk berdandan di depan meja rias. Dia berencana keluar pagi ini untuk melakukan pemotretan. Ya, meskipun bukan seorang model tetapi ada tawaran untuknya karena saat ini dia dinobatkan sebagai wanita muda yang sukses. Dia akan melakukan wawancara untuk salah satu majalah terkenal di dunia.

"Lagi apa?" Tanya Darren yang sedari tadi memperhatikan Stella dari atas ranjang.

"Lagi mandi." Jawab Stella memutar bola matanya malas.

"Kamu mau pergi? Bukankah hari ini kamu libur?" Tanya Darren saat melihat istrinya itu sudah selesai berdandan.

"Aku ada urusan sebentar." Jawab Stella dan melangkah menuju walk in closet.

"Urusan apa?" Tanya Darren lagi dan memeluk Stella dari belakang.

"Ck. Jangan sekarang Darren, aku sudah terlambat." Stella menepis tangan Darren yang mengelus kewanitaannya.

"Kau belum menjawabku. Urusan apa?"  Darren semakin ingin tahu .

"Aku ada wawancara dan pemotretan di salah satu majalah." Jelas Stella dan sibuk memilih pakaian.

"Pemotretan? Wawancara? Untuk apa?" Tanya Darren yang semakin penasaran.

"Mereka menobatkan aku sebagai One of The Most Powerfull Women in The World. Katanya sih aku salah satu wanita muda yang inspiratif makanya mereka minta wawancara sama aku." Jelas Stella sambil memakai pakaiannya.

"Ck. Sombong." Darren berpura-pura kesal padahal dalam hati bangga memiliki istri berprestasi.

"Iri ya? Harusnya kamu bangga punya istri kayak aku." Ucap Stella dan  mengecup singkat bibir Darren kemudian pergi meninggalkan pria itu di apartemen.

●●●

Darren

Aku tidak sabar menunggu istriku pulang. Aku sudah menyiapkan hadiah untuknya karena prestasinya itu. Dan yang paling penting aku ingin melihat bagaimana reaksinya melihat penampilan baruku ini. Ya, meskipun aku hanya mencukur bersih bulu-bulu halus di sekitar wajahku. Kuharap dia menyukai penampilanku yang menurutku memberi kesan lebih fresh dan pria baik-baik.

Aku berdiri di luar gedung apartemen. Katanya Stella sudah hampir sampai saat aku menghubunginya 10 menit yang lalu. Mataku tidak henti-hentinya mencari sosoknya di antara orang-orang yang sedang berlalu lalang di depanku.

Melt Her Heart (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang